Biasakan vote sebelum membaca.
---ᴠᴏʟᴜᴍᴇ : ▮▮▮▮▮▮▯▯▯
Promise ; Laufey1:00 ───|────── 3:54
↻ ◁ II ▷ ↺
---
6 bulan sebelumnya, Jepang.
"Dor!"
"Kyaa!" (Name) tersentak sembari berteriak, membuat laki-laki yang mengagetinya barusan tertawa.
Michael Kaiser. Kekasih (Name) yang memiliki darah Jerman, dan rambut dwi warnanya yang unik.
"Michael! Aku bisa mati!" Ucap (Name) kesal.
Kaiser terkekeh, kemudian mengelus rambut (Name) lembut. "Maaf maaf, hanya saja kamu terlihat seperti seorang gadis kecil yang tersesat dijalan."
"Aku bukan gadis kecil! Aku tinggi!"
"Oh, ya? Tinggimu hanya se-dadaku, tuh. Pendek." Kaiser menyeringai membuat (Name) semakin kesal.
"Ish! Michael!"
Kaiser kembali tertawa, "maaf aku bercanda. Aku suka tinggimu yang seperti ini, nyaman dipeluk. Sangat pas rasanya," ucapnya.
Wajah (Name) sontak memanas mendengar itu, jujur saja pelukan mereka memang sangat nyaman dan terasa sangat pas. Apalagi jika (Name) menangis. Ia dengan nyaman akan menyembunyikan wajahnya pada dada Kaiser.
"Oh, kau memerah. Lucunya~" Goda Kaiser kemudian menggenggam tangan (Name) erat.
"Ayo masuk kedalam, aku sudah lapar." (Name) mengangguk, kemudian berjalan berdampingan dengan Kaiser dan masuk ke sebuah restoran.
Di dalam restoran, (Name) dan Kaiser memesan makanan mereka masing-masing dan menunggu hingga makanan itu siap.
"(Name), hari ini bisa pulang agak malam, kan?"
(Name) mengernyitkan dahi, "eum.. iya bisa. Memangnya kenapa?" Tanyanya.
Kaiser seketika tersenyum dengan rona tipis di wajahnya, "tidak. Tidak ada apa-apa, aku hanya bertanya."
"Kamu sangat mencurigakan, Michael."
Kaiser terkekeh, "apa yang kamu pikirkan? Bukan apa-apa, aku hanya ingin menghabiskan waktu lebih lama bersamamu."
"Tumben?"
Raut Kaiser berubah menjadi sedikit sedih, "Aku punya feeling buruk sejak malam, entah apa itu. Aku.. sedikit takut."
"Jangan takut, aku ada bersamamu," ucap (Name) lembut sembari menggenggam tangan Kaiser.
Kaiser terkejut, kemudian tersenyum dan membalas genggaman tangan (Name). "Ya, kamu benar."
Tak lama setelah itu, waitress datang membawa makanan pesanan (Name) dan Kaiser. Mereka berdua pun mulai makan makanan mereka.
Selesai makan, Kaiser menemani (Name) belanja pakaian. Kini ia tengah menunggu (Name) yang tengah mencoba pakaian yang ia pilih di dalam ruang ganti.
Tak lama, (Name) keluar dengan dress putih yang elagan. "Michael, eum.. bagaimana menurutmu?"
Kaiser menatap (Name) dan seketika terdiam. Wajahnya perlahan memerah, "i-itu.. sangat bagus. C-cantik," ucapnya sembari mengalihkan pandangannya ke arah lain.