"Viiii! Ambilin baju gue dongg!"
Via yang semula sedang membersihkan kamar Niel langsung waspada. Tentu saja dia was-was.
Beberapa hari belakangan ini, mulai saat pertama masuk rumah mewah ini dan mulai bekerja disana sekaligus menjadi calon istri bohongan. Via paham satu hal, kalau Nathaniel Wiratama itu mesum dan modusnya tidak ada duanya.
Via tuh gak tau ya, apa motif Niel selalu mesum padanya. Punya pacar tapi genit banget sama cewek lain, terlebih dia ini pembantu plus calon istri bohongan. Agak kurang nalar sama tingkah Niel yang sama sekali gak merasa canggung pada dirinya.
Memilih abai, Via melanjutkan melipat selimut. Tidak menanggapi si pria modus yang masih berteriak di dalam kamar mandi.
"Viii! Gue kedinginan ini anjer!!"
Via berdecak. "Kenapa harus gue ambilin sih!? Kan lo bisa keluar dan masuk walk in closed lo!" serunya balik.
"Ya tapikan gue mager, gue maunya di ambilin."
Nah ini dia. Via sudah sangat khatam dengan modus yang Niel layangkan. Untung imannya kuat, coba kalau tidak, hemm! Kayanya Via jadi kaya pemeran pelakor di sinetron. Seorang pembantu yang sengaja menggaet majikannya dengan tubuh seksinya.
Kalau majikannya modelan Niel, gak perlu di goda juga udah tergoda duluan. Mesumnya bikin naik darah.
"PIAAAAA!
Via jadi semakin melotot. "Nama gue Viaa!" sengutnya sebal.
"Bodoamat! Buruan ambilin gue baju, gue kedinginan, Vi." gerutu sang Tuan dari kamar mandi. "Lo ini gimana sih? Orang majikannya minta tolong kok gak mau? Lo gue gaji loh, Viii!"
Via memutar bola matanya malas. "Masalahnya gue bukan gak mau lo suruh, ya, Tuan Muda yang terhormat! Tapi masalahnya lo ini mesumnya di luar nalar, gue tau lo pasti modus, kan!?" sengutnya membalas dengan kesal. "Gue udah paham nih, paham banget malah. Soalnya belom ada seminggu gue disini, hampir gila gue di mesumin terus!" lanjutnya mengomel.
Via benar-benar kesal, sangat teramat kesal pokoknya. Rasanya pengen buat Niel jadi geprek kalo keinget gimana mesumnya Nathaniel yang selalu menotice dadanya. Tau kok miliknya itu lumayan menggoda iman, tapikan bisa gak usah genit gitu, Niel udah punya pacar loh!
Di luar Via terus saja mendumel. Di dalam kamar mandi Niel menahan tawanya mendengar suara Via yang sudah mencak-mencak. Tidak tau kenapa ya, semenjak ada Via, Niel tuh jadi makin jail. Dia sebelumnya memang pria humoris, jail, kalau dengan orang yang dekat, tapi masalahnya ini dia baru kenal sama Via. Kok bisa-bisanya gitu langsung akrab, bahkan sejak awal dia sudah berani berbuat mesum.
Niel jadi aneh juga sama dirinya sendiri.
Apa mungkin karena kesabaran Via yang setipis tisu jadi dia merasa menyenangkan mengganggunya.Via kalau sudah keluar taring itu lucu soalnya.
Menetralkan suaranya supaya tidak kelepasan tertawa, Niel berdahem pelan di tempatnya.
"Apasih, Vi? Kok lo suudzon banget sih? Gue beneran mager nih, cape banget soalnya semalem lembur. Lo kalau gak percaya, panggil aja deh Bibi di bawah, gue mau minta tolong yang lain aja kalau gitu." balasnya dengan nada sok tidak enak. Sengaja meminta belas kasihan dari Via.
Tapi, ternyata setelah ia mengatakan itu hening, tidak ada jawaban.
Niel jadi deg-degan, kan awalnya dia mau ngerjain Via. Kalau minta tolong Bibi beneran gimana dong? Bisa gagal sesi modus gilanya.
"Beneran enggak nih?"
Niel yang sedang deg-degan langsung bersorak saat suara Via mendadak menjadi ragu-ragu tapi mulai percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped With A Crazy Man
RomanceSebelum mengenal Niel sih hidup Via tuh biasa-biasa aja. Ya seperti biasa, kerja, ngumpulin duit, nabung, biayain keluarga, rawat adiknya, dan banting tulang sampe lupa makan. Gitu-gitu aja gak ada perkembangan dan justru semakin jumpalitan. Udah be...