11 - For You and Everyone Else

175 13 16
                                    

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"...Sudah bicaranya, Nona?"

____

Fumiko lantas merapikan posisi duduknya, "Kau gila," ujarnya.

Manik zamrud kepunyaan Toji turut memperhatikan pertemuan telapak kiri dan kanan milik Fumiko hingga ujung-ujung jari sang penyihir bertemu. Fumiko bahkan tidak menyentuh jamuan makan yang pemuda itu pesan sebelumnya.

Angkuh sekali.

"Apa putri Keluarga Kamo tidak sudi bahkan untuk mencicipi udonnya sedikit saja? Aku penasaran apa yang biasanya dimakan anak–keluarga–jujutsu–terkemuka sepertimu," ucap Toji.

Walau pemuda itu sebenarnya agak kesal dengan tingkah Fumiko, ia memilih untuk tetap menahan emosi buruk yang siap meluap saat ini juga. Ia memutar-mutar bahu dan membuang napas secara pelan untuk menenangkan diri.

Fumiko memandang makanan di hadapannya lalu menatap Toji, "Aku tidak bisa makan udang," ujarnya.

Alis Toji naik sebelah, begitupun sudut bibirnya.

"Ah, sayang sekali... Padahal sengaja kupesankan menu udang untukmu,"

"Sekedar info, udang bagus untuk menunjang produksi sel darah merah. Jadi ketika kau menggunakan teknik kutukanmu itu terlalu sering, kau tidak akan anemia alias kekurangan darah," jelasnya diselingi tawa kecil.

Gadis itu bahkan tidak peduli untuk sekedar menggubris. Ia mempertahankan pandangan yang lurus terfokus pada gerak-gerik Toji yang seakan menjadi ancaman.

"Tolong jangan terlalu khawatir ketika berbincang denganku. Lagipula, ini di luar kegiatan kerja,"

"Aku aslinya juga bisa berempati kok."

Pemuda itu terdiam sesaat sebelum kembali memantik pembicaraan, "Nona. Aku mengerti kita berdua punya perbedaan paham dan pandangan satu sama lain, tapi aku rasa ini tidak seharusnya jadi masalah. Lagipula, kau sendiri yang menawarkan untuk bekerja sama, kan?"

"Bahkan, kalau kau menawariku dengan jumlah lebih fantastis dari sekarang, aku bisa saja membatalkan semua kontrak bunuh-membunuhku yang lain,"

"Semua untuk Nona semata."

Pemuda itu kembali menampilkan senyum mengejeknya, "Yah... kalaupun kau tidak mau, aku juga tidak akan rugi,"

"Mendapat uang secara gratis itu bagus, tetapi aku lebih suka kalau harus bekerja keras dulu. Haha."

Fumiko mengangkat suaranya, "Kau hanya ingin uang. Tidak perlu memperindah motif yang sudah buruk sedari awal. Tidak ada gunanya."

Finding 𝐈𝐊𝐈𝐆𝐀𝐈 | Toji ZeninTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang