Kelompok 09 yang di ketuai Dino akhirnya berangkat hampir jam 9 dengan dua mobil pribadi, milik Pak Lay yang memang dari kemarin dosennya itu bawa dan juga mobil milik Pak Lurah.
Dari awal mereka udah udur-uduran buat siapa yang yang bakalan satu mobil sama Pak DPLnya yang terkesan dingin dan galak itu dan berakhir mereka hompipa dengan 6 orang kalau bakalan bareng Pak DPL.
Begini suasana dalam mobil Pak DPL semenjak perjalanan di mulai, sepi....
Bahkan untuk berkutik pun mereka takut. Hyunsuk, Lucas, Dino, Somi, Youngji dan Tzuyu anggota yang kalah hompipa berasa bosen malah kagak sampai-sampai lagi dari tadi.***
Beda lagi sama mobil Pak Lurah yang gak boring-boring banget karena Pak Lurah yang hidupin musik dangdut.
"Pak, Desa Kelakar emang sejauh ini, ya?" tanya April dari belakang.
"Desanya memang agak masuk ke dalam. Bentar lagi kita sampai ini," jawab Pak Lurah yang lagi fokus nyetir.
Rasanya musik yang diputar tidak mampu buat Yeri gak bosan. Ini udah dari tadi kagak sampai-sampai mereka.
"Bapak udah dua kali bilang mau sampai tapi gak sampai-sampai loh, Pak. Berasa di PHP-in saya," cemberut Lia yang duduk di tengah.
Pak Lurah tertawa. "Biasanya memang gitu kalau baru pertama kali datang memang kerasa lama. Tapi, nanti kalau udah dua kali pasti gak kerasa. Ini sebentar lagi kita sampai. Lihat sekolah di sanakan? Nah, itu udah tanda kalau bapak gak bohong soalnya anak Desa Kelakar yang masih sekolah jejang SMP pasti sekolah di sana."
Mereka melihat sekolahan yang berada di lapangan luas.
"Ini buat tempat apa, Pak?" tanya Yeonjun setelah mereka melewati sekolah seperti bekas pasar.
"Ini namanya pasar harian karena jauh dari kota, desa-desa yang ada di sini termasuk warga desa kelakar biasanya belanja di sini. Nanti adik-adik juga bakalan belanja di pasar harian ini."
"Pasar harian?" Hyunjin yang basicnya anak kota mana ngerti yang begituan.
"Iya, jadi adanya harian. Di situ tadi pasarnya buka setiap senin, kamis. Lebih baik diingat biar gak ketinggalan jadwal pasarnya," saran Pak Lurah.
"Di sana tadi, di pasar harian lengkap. Ada sayur, segala jenis ikan, buah-buahan pokoknya lengkap. Rame juga itu kalau lagi jadwalnya pasar," lanjut Pak Lurah.
"Ada gereja juga tadi ya, Pak di sana," ucap Mark saat dirinya tadi lihat bangunan gereja.
"Iya bener. Adiknya di sini ada yang non muslim?" Pak Lurah melihat mereka dari kaca depan.
"Ada, Pak," jawab April mendahului Mark.
"Nanti adiknya bisa ibadah di sana. Itu gereja yang paling dekat sama desa yang kalian tuju."
Mereka melihat teman mereka yang beragama nasrani.
"It's okay," jawab Mark salah satu anggota yang beragama nasrani karena melihat tempat ibadah Mark yang kelihatannya jauh dari desa tempat mereka KKN nanti.
***
Mobil berhenti mereka melihat sekeliling yang di tumbuhin pohon. Dari tadi perasaan Hyunsuk gak enak apa karena sebelum KKN ia baca thread tentang KKN di desa penari, ya?
"Kita udah sampai, Pak?" tanya Dino yang mewakili hati teman-temannya.
"Kita udah ada di kawasan desa Kelakar," ucap Pak Lay sambil menatap orang-orang yang seperti menunggu mereka di depan sana.
"Oh, God! Kita gak lagi KKN di Desa Penari, kan?" pekik Hyunsuk risau.
"Kita udah sampai. Ayo, keluar," suruh Dino dari luar jendela.
"Lo yakin ini tempatnya?" Lucas bertanya sama Hyunsuk.
Hyunsuk mengeluarkan ponselnya dan mencari di google map karena gak percaya pada desa tempat mereka akan mengabdi. Pria dengan Headphone di lehernya mengumpat saat tidak ada jaringan lalu ia menatap Lucas sambil mendesah pasrah sambil memperlihatkan sinyal ponselnya.
"Men ... Welcome to the jungle."
"Seriusan gak ada jaringan di sini?Sial! Asrama putri gue bakalan pada kabur kalau gini."
***
Mereka berhadapan yang kata Pak Lurah adalah warga desa kelakar yang paling mencolok di antara warga adalah kakek-kakek yang memakai belangkon hitam beserta baju yang kelihatannya kayak baju tradisional tapi mereka gak ada yang tahu itu baju tradisional dari mana?
"Adek-adek dengarin Bapak. Sebelum masuk ke Desa Kelakar kalian harus mengikuti adat istiadat dulu," ujar Pak Lurah yang nampaknya mengerti kalau mereka merasa aneh sama semua hal ini.
"Belum apa-apa gue udah merinding." Yeri mengelus tengkuknya.
Posisi mereka adalah Pak Lay, Dino dan Pak Lurah di depan sedangkan lainnya berasa milih ngumpet di belakang mereka.
"Dek, Tzuyu takut, ya? Sini peluk abang Lucas aja biar gak takut lagi," modus Lucas yang melihat gelagat gelisah Tzuyu yang ada di pinggir barisan kedua resah.
"Ngalus terosss ...," sindir Yeri.
"Makasih Lucas tapi aku gak papa, kok," ujar Tzuyu tersenyum ke Lucas yang mampu buat laki-laki bongsor itu meleleh karena suara lembut Tzuyu.
"Hati gue berasa di tusuk panah-panah asmara," lebay Lucas yang membuat Tzuyu tersenyum malu tapi tidak dengan anggota KKN 09 yang mendengar gombalan Lucas tadi rasanya mau muntah.
Merasa temannya gaduh di belakang membuat Dino menoleh dengan tatapan memperingati yang mampu membuat mereka menjadi diam. Daripada Pak Lay yang negur lebih baik dirinya, kan?
Ritual adat istiadat tampaknya sudah mulai dijalankan dengan kakek yang tampaknya tetua di sana menyalakan bara dalam mangkuk sampai asapnya menguar.
Dahi Hyunjin mengernyit kala hidungnya mencium aroma asing.
"Ini bau apa?" tanyanya pada Mark yang berada di sampingnya.
"I dont know, mungkin asalnya dari yang di bakar itu."
Yeonjun dan Lucas merasa tidak asing dengan baunya seperti pernah cium tapi gak tahu di mana.
"Kayak pernah cium," gumam Yeonjun sambil mengingat-ingat dimana ia pernah cium aroma ini.
"Iku bau menyan," celetuk Somi ia mendekatkan kepalanya pada Mark dan Hyunjin.
"Kalian mau tau fanfuct tentang kui ora?" Gak peduli Mark, Hyunjin dan Mark yang ada di dekatnya yang kebingungan karena gak ngerti maksud Somi, bule medok itu terus ngomong.
"Iki, yo kata mbahku kalau riko-riko iki." tunjuknya pada Mark, Hyunjin dan Yeonjun yang di depannya. "Nyium bau menyan kayak iki padahal ora onoh yang bakar. Ku'e harus curiga karna bisa jadi itu tanda-"
(*ini, ya kata (kakek-nenek) kalau kalian ini nyium bau menyan kayak gini padahal gak ada yang bakar. Kalian harus curiga karena itu bisa jadi tanda-)
Tatapan Dino yang mengkode ke arah depan dan Pak Lay yang ada di sampaingnya membuat ucapan Somi tertahan. Ah, padahal dua orang yang lagi curi-curi dengar omongan Somi penasaran banget sama lanjutannya.
Meskipun mereka sedikit meraba-raba apa yang Somi bilang karena gak ngerti bahasa jawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
KKN | KULIAH KERJA NGERI?
FanfictionKKN, Kuliah Kerja Nyata Biasanya anak KKN bakalan suka ngepslesetin kepanjangannya jadi... Kuliah Kerja Nguli Kuliah Kerja Nikah Kuliah Kerja Ngebaper Dan masih banyak yang lain. Tapi,...kalau di KKN kelompok 09 mereka nyebutnya Kuliah Kerja Ngeri ...