Teman?

13 0 0
                                    

Jika di tanya seperti apa rumah yang akan mereka tinggalin selama KKN? kalau kata Hyunsuk kayak rumah Upin-Ipin.

Rumah panggung dengan satu ruangan buat tidur, kamar mandi di luar yang penutupnya buat para cewek meringis, ada kebun Jagung juga gak jauh dari rumah yang akan mereka tinggalin, ada pepohonan yang ada di depan rumah karena letak rumah mereka agak ke ujung jadi letak antar rumah semakin jauh, teras yang lebar di setiap rumah juga buat rumah tetangga depan lumayan berjarak beda banget sama  rumah-rumah  di kota yang dekat banget bahkan kadang gak punya cukup space buat parkir.

Ya, karena kamar mandi yang gak cukup layak karena penutupnya gak ada para laki-laki harus gotong-royong buat benahi itu dan anak perempuan yang buat makanan dan bantuin. Bantuin rusuhin sih lebih tepatnya.

Hyunsuk berteriak frusrasi sampai buat Somi yang ada di sepannya terkejut."Seriuosly, Somi lo mending duduk aja kayak Lia or you can help Yeri goreng makanan," sebal Hyunsuk .

"Nopo, toh. Gue cuma bantu pakuin biar kerjaan kalian cepat selesai," ucap Somi merasa dia gak salah.

Lia yang duduk santai  udah kayak di pantai dengan tangan menyanggah badannya di tangga tangannya satu lagi megang dengan gaya centil gorengan yang di goreng Yeri mulutnya yang mengunyah itu tersengum melihat muka frustasi Hyunsuk dan muka gak bersalah Somi yang lagi megang palu.

"This is not unfinish if you knock like that."

"Hei, dengan yang Hyunsuk." Todong Somi dengan palunya pada Hynsuk. "Iki iku ora lama dadi nya karena koe megangnya ora bener."

"Gue?" Tunjuk Hyunsuk pada dirinya sendiri.

"Iyo. Kalau lo cekel yang bener ini kayu gak goyang-goyang inul kalau gue pakuin."

"Wah," Hyunsuk tak percaya ini.

Mereka saling memandang tajam satu sama lain.

"Awalnya marah-marah lama-lama jadi mesra-mesra," celetuk Lucas.

Mereka berpandangan menilai, lalu Somi bilang, "Ogah!" Sambil buang muka.

Harga diri Hyunsuk sebagai laki-laki sedikit bergetar. "Gue juga ogah. Dasar bule medok."

"Dasar sunda sok ke inggris-inggrisan," balas Somi gak mau kalah.

"Ini, lo badok aja ini palu sekalian. Gue ogah bantuin lagi." Somi dengan kesal nyodorin itu palu ke Hyunsuk lalu pergi setelah munjulurkan lidahnya ke Hyunsuk yang kakinya hampir ke tertimpa palu.

"Sini, babe lo sama gue aja. Ini mamam bakwan biar gak emosi."

Somi membuka mulutnya saat Lia menyodorkan bakwan ke mulutnya.

"Bekas jigong lo bakwannya," ucap Somi buat Lia tertawa.

"Permisi...permisi bakwan hangatnya udah bisa di makan ini."

Lia melihat ke atas ia bisa melihat Tzuyu di berdiri di depan pintu.

"Sini-sini Tzuyu, taruh sini aja." Tepuknya pada anak tangga di dua anak tangga di atasnya.

"Oh, okey Lia." Lia pun tetlihat tersenyum melihat Tzuyu yang naruh kumpulan bakwan di piring.

Namun, ia sedikit kaget melihat muka Yeri yang galak menyembul.

"Hei, sampai itu bakwan lo cemilin duluan, gue sleding lo," ancam Yeri.

Lia tersenyum paksa melihat Yeri yang tahu tipu muslihatnya. "Nyicip doang,"kilahnya.

"Ngicip-nyicip. Ngicip itu satu biji lah lo udah berapa biji?"

Lia tersenyum," baru 7," cengirnya.

"Jagain, tuh."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KKN | KULIAH KERJA NGERI?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang