Chapter 2

2 0 0
                                    

Setelah perjalanan selama beberapa jam akhirnya Junhee tiba di Hongdae namun sialnya ia tak paham sama sekali harus kemana. Apalagi Hongdae merupakan tempat yang cukup ramai, Junhee yang kebingungan sekaligus merasa senang bisa melihat banyak manusia di depan matanya sekarang. Tanpa sadar ia memasuki sebuah pasar dimana disana terdapat banyak hidangan laut yang segar dan tentu membuat Junhee merasa lapar. Tanpa berpikir panjang Junhee langsung mengambil salah satu abalon dari akuarium yang di pajang di depan toko dan memakannya begitu saja tidak hanya satu tapi 5 sekaligus.

"Hei apa yang kau lakukan?! Kau mau mencuri??"

Seorang ahjumma keluar dari dalam toko dan meneriaki Junhee. Junhee yang terkejut hanya terdiam melihat ahjumma itu berteriak.

"Oh kau tampan sekali tapi.. ahh kau pengemis ya? Kau pikir dengan wajahmu aku akan memberikannya secara gratis hah? Cepat bayar!"

Junhee yang tidak paham mengapa ahjumma itu berteriak mencoba kabur namun sialnya sudah banyak orang yang memperhatikan mereka karna teriakan ahjumma itu.

"Apa kau tuli? Wajahmu tampan tapi kau seorang pencuri, ayo bayar atau aku akan menelpon polisi!"

Ahjumma itu terus memarahi Jun dan membentaknya cukup keras.

"Ahjumma ada apa ini? Biar aku yang membayarnya"

Seorang pria tampan tiba-tiba muncul dari banyaknya kerumunan dan langsung memberikan uang pada ahjumma itu.

"Nak Donghun? Aiguu kau ini terlalu baik bahkan untuk seorang pencuri seperti dia"

Pria itu bernama Donghun, dilihat dari pakaiannya yang bermerek jelas dia seorang chaebol tapi entah mengapa ia berada di pasar sendirian yang bahkan mengenal ahjumma itu.

"Tak apa aku sekalian ingin membeli seperti biasanya dan seporsi besar seafood segar, kurasa orang ini hanya kelaparan"

Donghun tersenyum lembut, ia lalu memberikan uang lebih. Tentu saja ahjumma itu menjadi senang dan kembali masuk ke tokonya untuk menyiapkan permintaan Donghun. Setelah semua pesanan Donghun diambil ia segera menarik tangan Junhee sambil berpamitannya pada ahjumma itu dan pergi menjauhi pasar. Tak jauh dari pasar itu terdapat sebuah minimarket dan disanalah mereka berhenti sambil menyuruh Junhee untuk duduk.

"Ini, makanlah. Kurasa kau sangat menyukai seafood mentah dan ini minumlah"

Donghun memberikan seafood yang ia beli sebelumnya dan sebotol jus jeruk yang juga baru saja ia beli. Namun Jun bertingkah aneh tidak menggunakan sumpit justru memakannya dengan tangan dan berantakan seperti orang primitif. Tentu hal itu membuat Donghun terkejut, meski gelandangan sekalipun seharusnya ia tak memakannya dengan cara seperti itu.

"Hei jangan pakai tanganmu, kau ini seperti baru belajar makan saja"

Donghun memberikan Junhee sumpit namun Junhee malah membuang sumpit itu dan kembali makan dengan lahap.

"Ikannya tidak terlalu segar, kalau makan di dalam laut sudah pasti segar"

Junhee malah mengeluh dan itu membuat Donghun sedikit kesal namun juga semakin curiga pada Junhee.

"Bagaimana kau tau itu tidak segar? Apa maksudmu di laut sudah pasti segar?"

Donghun mencoba memancing Junhee, siapa tau Junhee tidak sengaja mengungkapkan identitas sebenarnya.

"Maksudku sebagia seorang merman wajar saja aku tau mana ikan segar atau tidak- oh..."

Junhee yang masih mengomel dengan ceroboh malah terpancing dan tidak sengaja mengungkapkan jati dirinya. Ia sejenak berhenti makan dan menatap Donghun.

"Manusia.. iya sebagai manusia maksudnya"

Junhee panik, ia langsung mengalihkan pandangannya dan memakan lagi seafood itu

"Kau merman? Pantas saja tingkahmu sangat aneh, kau bahkan mengambil dan memakan abalone itu terang-terangan di depan toko, sungguh tidak seperti seorang pencuri tapi seperti orang gila"

Donghun yang sedari tadi berdiri lalu duduk berhadapan dengan Junhee. Ia memincingkan matanya menatap tajam ke arah Junhee yang terlihat jelas sedang gugup.

"A-Aku hanya bercanda, merman dan mermaid itu hanya mitos bukan?"

Junhee yang semakin gugup mencari alasan. Untungnya ia tahu jika manusia sekarang tidak percaya dengan keberadaan rasnya dan menganggapnya hanya sebuah legenda.

"Tidak untukku, aku percaya dan aku tau kau barusan berkata jujur jika kau adalah merman"

Donghun masih menatap tajam ke arah Junhee, rasa curiganya sekarang terjawab sudah mengapa Junhee bertingkah aneh tidak seperti manusia.

"Lagipula aku setengah merman, kau tak bisa membohongiku"

Donghun melanjutkan pembicaraanya. Kalimat itu mengejutkan Junhee sampai membuatnya tersedak.

"Uhuk.. setengah? Apa maksudmu?"

Junhee benar-benar tidak menyangka jika Donghun akan terang-terangan memberitahukan identitas aslinya.

"Ayahku manusia dan ibuku mermaid, jadi aku setengah merman. Kau tak percaya? Akan ku buktikan"

Donghun lantas membuka salah satu plastik belanjaannya yang terasa berisi air laut yang memang sengaja ia pesan dari ahjumma tadi. Ia memasukan tangannya ke dalam air laut tersebut dan tangannya berubah menjadi bersisik serta telihat selaput tipis diantara sela jarinya. Junhee yang melihatnya terkejut.

"Aneh bukan? Aku tak memiliki ekor karna aku masih setengah manusia, tapi kaki dan tanganku bisa berisisik dan berselaput jika terkena air laut"

Donghun memandang geli tangannya sendiri yang masih berada di dalam air laut, ia segera menariknya dan mengeringkannya dengan tisu. Tangannya kembali normal setelah kering, ia jika tertawa geli sendirian karna menganggap dirinya aneh.

"Menurutku itu sangat keren. Aku baru pertama melihatnya"

Junhee tersenyum melihat Donghun yang nampak tidak menyukai dirinya sendiri, Donghun hanya membalasnya dengan tertawa kecil.

"Jadi manusia dan mermaid bisa menikah? Benarkah begitu? Bisa saling mencintai bukan?"

Mata Junhee berbinar setelah mengetahui jika Donghun adalah setengah merman yang berarti bukan dia yang pertama mencoba mencari cinta sejati di daratan.

"Tunggu.. kau ke sini untuk mencintai manusia? Menikahinya? Kau gila? Kembalilah ke laut!"

Donghun yang sadar tujuan Junhee setelah melihat mata Junhee yang berbinar langsung membentak Junhee dan menyuruhnya untuk pulang.

"Tidak akan, aku sudah bertekad. Tolong bantu aku berperilaku sebagai seorang manusia"

Junhee memelas meminta Donghun untuk mengajarinya mengenai dunia manusia yang tidak ia ketahui. Donghun awalnya terus menolak dan memaksa Junhee untuk pulang saja tapi Junhee keras kepala, ia tidak mau dan masih bertekad kuat.

"Hah.. baiklah, lagipula jika kau tau kerasnya hidup sebagai manusia kau akan kembali sendiri"

Donghun yang menyerah berdebat dengan Junhee akhirnya terpaksa menuruti permintaan Junhee. Donghun lalu menatap pakaian Junhee, ia yakin saat ini pasti Junhee tidak memliki tempat tinggal bahkan pakian yang layak kecuali jaketnya.

"Ikut denganku, kita istirahat dulu malam ini di apartemenku lalu besok kita bicarakan lagi"

Donghun berdiri dan mengajak Junhee untuk menginap di tempat tinggalnya. Junhee yang semangat menganggukan kepalanya dan mengikuti Donghun. Akhirnya mereka berdua pun pergi ke apartemen mewah milik Donghun, kebetulan sekali disana ada 1 kamar yang tak terpakai dan menyuruh Junhee memakai kamar itu untuk beristiraht. Tak hanya itu, Donghun juga memberikan beberapa baju lamanya yang sudah tak ia pakai namun masih terlihat bagus. Junhee yang senang dengan kebaikan Donghun sangat berterima kasih, ia membantu Donghun membereskan belanjaannya sesuai instruksi Donghun dan malam itu mereka habiskan untuk beristirahat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lonely SeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang