Part 1
Pahlawan yang akan menyelamatkan Laila dan Fila dari sang penjahat, itulah yang mereka berdua harapkan, tapi itu hanyalah sebuah harapan yang tak berarti karena kenyataan tak akan pernah berubah jika kau hanya berharap.
Dengan suara letusan, penjahat itu menekan pelatuk dan menembakan peluru Anticristal ke arah mereka berdua. Mereka tak mungkin menghindar dan sempat berpikir akan mati, tapi-
"..Meleset?"
Tidak, lebih tepatnya arah tembakan berubah dan meleset satu meter dari tempat mereka berdiri. Tapi, kenapa?
Laila dan Fila melihat lelaki kekar telah memegang pistol yang dibawa oleh anak buahnya hingga arah tembakannya meleset dari target.
(Pemimpin penjahat itu menyelamatkan kami?)
Ya. Alan menyelamatkan mereka berdua dari anak buahnya.
Tindakan Alan membuat Fila bingung, tapi itu mungkin karena tebakannya benar. Mereka tak akan mengincar orang selain para Knight.
"Laila, ayo cepat kita pergi!"
"Eh?"
"Tenang. Kurasa mereka tak akan membunuh kita!"
Laila tak yakin dengan perkataan Fila, namun itulah kenyataan yang terjadi. Penjahat itu tak membunuh mereka berdua.
"...Baiklah."
Mereka berdua akhirnya pergi dengan berjalan. Mereka berjalan karena Laila tak mungkin bisa berlari dan jika memaksa, hal itu akan membuat kaki Laila semakin parah.
Lagipula para penjahat itu tak mengincar mereka, karena itulah Fila tak terlalu kawatir meskipun kini mereka membelakangi musuh.
(Sial.. kuharap mereka tak menembak kami!)
Meskipun begitu, Fila masih ragu dengan tindakan para penjahat itu yang membiarkan mereka berdua pergi.
Kenapa mereka membiarkan mereka berdua pergi? Fila tak mengerti.
Laila mungkin juga merasakan hal yang sama, tapi yang terpenting mereka berdua lolos dari kematian. Itulah yang terpenting.
Fila dan Laila lalu memasuki ruang staff dan menguncinya dari dalam.
"Alan, kenapa kau menghentikanku? Kau tahu kan kalau salah satu gadis itu adalah murid Kuryuu Academy?"
"Sudahlah, biarkan saja. Lagipula sebaiknya kita simpan peluru Anticristal untuk para Knight. Lagipula aku yakin jika gadis itu tahu apa yang kita rencanakan, maka mereka pasti akan mendatangi kita. Saat itulah kau boleh membunuhnya!"
"Tapi bukan-"
"Anak seorang Paladin? Biarkan saja. Meskipun dia adalah putri seorang Paladin, dia hanyalah serangga kecil."
"....baiklah aku mengerti. Tapi kenapa kita tak menikmatinya? Kita tak mungkin memi-"
"Diam!! kau tahu tujuan kita menguasai Mall ini kan? Kita tak ada waktu untuk main main,"
"........."
"Tapi, idemu tak terlalu buruk. Mungkin kita akan melakukan itu kapan kapan..he he..."
Setelah tertawa dengan senyuman vulgar, Alan berbalik dan pergi menuju tempatnya semula diikuti anak buahnya.
Mereka akan menghalangi siapapun yang akan pergi ke atap Sirei Mall. Itulah misi mereka hingga persiapan telah selesai.
Di ruang staff, Laila dan Fila duduk berseberangan dengan wajah serius.
Setelah mereka membuang Anticristal yang mereka taruh di bra mereka ke dalam toilet, Fila lalu mengobati kaki Laila dengan perban dari kotak P3K.
KAMU SEDANG MEMBACA
Battle War ; Magic, Sword and Dragon.
FantasyGenre: Fantasy, Romance, Action, Harem, Ecchi, Light Novel Indonesia NB; kurang cocok untuk pembaca di bawah umur 15 thn [Winner Wattys 2018 kategori The Worldbuilders] Thanks atas semua dukungannya. 😀😀😀 Status; Pindah ke Noveltoon Sinopsis; Per...