BUKAN KARYA JIPLAK! VISUAL PICT, ART BUKAN MILIK SAYA PRIBADI ❗
call me sea, DEAR!
Jika bahasanya baku, itu berarti menggunakan bahasa penduduk setempat. Jikalau tidak berarti menggunakan bahas lokal❗ (Bahasa Indonesia)
In2000..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
__________________________________________
"Kota ini menjadi saksi dimana manusia saling membunuh dan membenci. Membuat ku takut melangkah kan kaki ku disana. "
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Akhir-akhir ini pasien di rumah sakit terus bertambah. Korban pembunuhan terjadi dimana-mana. Kota tempat ku tinggali kini sekarang menjadi lautan darah.
Yah, kota ini termasuk kota dengan kasus kriminalisasi dan pembunuhan terbanyak, cukup banyak untuk setiap minggunya. Bagaimana tidak? sudah berkeliaran berbagai pembunuh sadis, dan para mafia yang sangat kejam dimana-mana. Mereka melakukan aksi seenak jidat mereka, seolah manusia di kota ini semata-mata boneka. Namanya juga orang yang miskin hati, bukan miskina lagi tapi gak punya hati.
Meskipun hal ini adalah sebuah kebiasaan di sana. Terlalu seringnya sampai mereka disana bosan dan pada pasrah-menyerahkan nyawa mereka di tangan Yang Maha Kuasa. Siapa lagi yang bisa menolong? Polisi saja dibuat mati kutu. Mereka berharap suatu hari akan dibebaskan dari jeratan maut yang mengelilingi kota.
Semua ini masih amat-teramat baru bagiku. Kalau kata tiktok namanya 'culture shock' semacam begitulah. Aku pindah ke kota angker ini sekitar tiga bulan lalu. Meskipun sudah hampir dua bulan menetap disini, aku belum terbiasa. Yakali, tipe cewek lemah lembut kek gue setiap harinya dikejutin bejibun berita pembunuhan, pelecehan, pencurian, masih banyak lagi deh. Sehari kira-kira 60 kasus ada tuh.
