28. Show Ur Heaven

57 9 0
                                    

"Not a friend, but soulmate in another life"

*****

"Ouh, looks who coming? The one of Benjamin"

Ryu menyambut gembira kedatangan sahabat lamanya yaitu Alveus. Kira-kira sejak sepuluh tahun yang lalu mereka tidak bertatapan muka secara langsung. Datang tak di undang, pulang tak di antar itulah Alveus. Tak ada yang menduga kedatangan dan kepergiannya.

"Kenapa kau kemari, Teman?" Dia menekankan kata teman. Mereka memang berteman, itu dulu, bukan sekarang, dan selamanya.

"Teman katamu?" Alveus memiringkan kepalanya, tersenyum mengejek. Bagaimana bisa dia masih menganggap hubungan mereka sebuah pertemanan? Licik sekali. Dimata Alveus, Ryu sama sekali berbeda dari 10 tahun lalu.

Mereka bertemu di sebuah gudang tua kota, tempat yang sempat menjadi saksi bisu berbagai transaksi gelap dan konfrontasi berbahaya. Gudang itu dipenuhi bau amis darah dan debu bercampur dengan aroma besi karatan yang menusuk hidung.

Tidak sulit bagi Alveus menemukan keberadaan Ryu. Semudah membalikkan tangan, dia juga sengaja tidak ikut campur dalam kasus menghilangnya Nahye, karena dari awal dia sudah memprediksi hal ini akan terjadi.

"Sudah lama tidak melihatmu. Aku pikir kau sudah lama mati. Merasa putus asa karena dikhianati, kan" sindir Ave menusuk telinga Ryu. 

Dia tidak merasa tersindir sedikitpun. Dari dulu, perkataan dan lidah Alveus memang setajam pisau. Dia berbahaya, totally illegal, a real lunatic, dan seorang rekan yang paling dia percaya lebih daripada hidupnya, Alveus Eliezer Benjamin. 

Ryu tertawa mengingat masa lalunya bersama Alveus, bagaimana dia dan dirinya adalah seperjuangan hidup semati, tetapi kini menjadi musuh bebuyutan. 

"Mencari siapa kau disini? OH! Jangan bilang wanita itu." Dia menyeringgai lebar memainkan pisau kecil di tangannya, menatap Alveus seperti ular yang siap mematuknya.

"Ternyata kau memiliki ketertarikan antar lawan jenis. Aku sempat berpikir kau homo!" Jenakanya tertawa jahat. Alveus memutar matanya, sama sekali tidak tersentuh dengan permainan olok-olok mereka.

"Baguslah, aku tidak perlu khawatir berdekatan denganmu" sambungnya. Alveus mengerut, dia lebih menyebalkan daripada Musa. Ralat, wanita itu tidak ada duanya. Ayolah, dia hanya terbawa emosi karena masa lalu mereka.

"Kalaupun aku homo. Aku masih mikir ulang untuk menaruh minat padamu" balas Alveus dengan nada datar yang menyinggung Ryu.

Ryu berdecak sebal. "Siapa juga yang mau denganmu."

Seorang pria yang penuh kebencian dan hasrat balas dendam, a real maniac, completely manipulative, crazy psychopath, dan sahabat satu-satunya yang pernah ia miliki, Ryusano Arai Van. 

Alveus tersenyum menunjukan kekesalannya. Mereka berdua adalah mantan eksekutif mafia. 

Dengan catatan kasus Alveus yaitu :150 pembunuhan manusia, 140 kasus pencurian besar-besaran, 250 kasus penyiksaan terhadap kaum manusia lemah dan 620 puluh kasus penggelapan senjata dan penjualan narkoba. 

Semua dari jumlah itu baru setengah yang terungkap sisanya menjadi rekor gelap rahasianya. Keluarga Benjamin adalah pendiri Predator Mafia yang pernah merajalela pada masanya.

Sedangkan Ryu dengan cacatan kasus : 375 kasus pembunuhan manusia, 56 kasus pelecehan gadis muda, 720 kasus pertukaran organ secara ilegal, dan 126 penggelapan senjata dan penyebaran narkoba secara gratis kepada kaum remaja.

The Cursed TownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang