06

88 12 17
                                    

"Al! Kita butuh bantuan!"

"Gila! Apa yang dilakukan Michael itu?" Nivalla dibaringkan dikasur ruang kesehatan, Athena tentu saja juga begitu. "Eh? Lalu bagaimana dengan Michael?" baru saja bertanya, Yuuto terkejut akan cahaya yang meletup. "Jangan asal geletakin gitu aja woy!" teriak Yuuto depan A/E walau dia tidak kenal sih sama A/E.

"Urusan kalian, aku ga ikut ikutan." kemudian si A/E menghilang dari hadapan mereka. "Dia siapa sih? Ngeselin banget!" ucap Yuuto merasa kesal.

"A/E, dia dari Crystal Waktu, jadi bisa dibilang satu bidang sama Nivalla sama Athena."

***

Alvaro memeriksa keadaan Athena dan juga Nivalla. Lukanya tidak terlalu parah, tapi wajah dari kedua gadis ini sangat pucat. Michael sudah terbangun dari pingsannya, dia diikat di ruangan lain supaya Crystalnya tidak meledak atau menghilangkan kendalinya lagi. Yuuto menjaga, A/E ikut. Dia masuk kedalam masalah mereka, padahal itu juga bukan urusannya.

"Kenapa aku juga berada disini? Padahal ini semua bukan urusan ku," protes A/E karena ikut masuk ke dalam masalah mereka. A/E dicari dan diseret untuk berada di ruang kesehatan juga, disimpulkan dia terseret ke dalam masalah. Masalah besar.

"Karena kamu juga berada ditempat kejadian!"

"Tapi aku hanya membantu! Aku saja tidak tahu masalahnya apa!"

"Tetap saja! Kau tahu masalah yang terjadi karena kamu berada ditempat kejadian!"

"Ah! Kenapa aku malah ikut terseret si?!"

Alvaro menghela nafasnya, dia hanya diam tidak mengeluarkan sama sekali, menonton kedua orang di depannya ini berdebat. "Apa kalian sudah selesai? Yuuto, kita urus dia nanti saja... Kita urus Nivalla dan Athena dulu," Alvaro berbicara, menengahi perdebatan diantara keduanya.

***

Sena berjalan menyusuri lorong di lantai 4, disana masih ada perbaikan, jadi Sena berjalan memutar untuk naik atau turun dari lantai 4. Tidak sengaja mendengar sesuatu saat dia melewati salah satu ruangan, dia berhenti. Pintu dari ruangan tersebut sedikit terbuka, perempuan itu melangkah mendekati ruangan itu, mendengarkan obrolan beberapa orang itu lewat celah pintu.

"Awwh... Lihatlah Crystal - Crystal ini, sangat indah dan penuh kekuatan... Aku jadi tidak sabar menghancurkan mereka semua...," dari dalam ruangan tersebut, terdengar suara perempuan, terdengar melengking dan juga nada liciknya itu.

"Kita perlu menunggu Michael..."

"Untuk apa menunggu orang itu?"

"Ikuti saja rencana ku."

Deg!!

Nafas Sena seakan tertahan, dia terkejut mendengar suara orang yang dia kenal. Segeralah perempuan itu mundur dari sana dan pergi tanpa mengeluarkan suara sama sekali. 'Yang benar saja! Ku harap itu bukan dia!' batin Sena yang berlari menuju ruang kesehatan.

***

Alvara, Lim, dan Alan memeriksa Asrama Crystal Bayangan. Siswa siswi yang memiliki Crystal Bayangan dipindahkan sementara ke ruang aula. "Benar benar tidak masuk akal..," Lim bergumam pada dirinya sendiri, jarinya menyentuh retakan pada dinding dinding Asrama Bayangan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Magic Of CrystalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang