November 15th
11:30 amTidak ada yang lebih buruk daripada terjebak hujan di depan bangunan yang sudah dikunci. Ya, itulah yang terjadi pada Jaeyun saat ini. Kilat dan petir dari kejauhan membuat tubuhnya gemetar tapi tidak ada tempat berlindung. Restoran The Wang's yang 'ajaib'-nya sudah ditutup membuat Jaeyun makin berjengit ngeri.
Ia membuka ponselnya lalu mendapati banyak pesan yang asing. Hampir semuanya berisi kecaman dari teman-temannya termasuk Nicholas yang berani menyumpahnya dengan kata-kata kasar.
Gue nggak berani bayangin
apa yang terjadi sebelum ini.
Baca chat dari mereka aja udah
cukup menjelaskan kalau di sini
kisah cinta gue nggak mulus.Jaeyun menunggu Jungwon sesuai keinginannya. Sebenarnya dia juga tidak tahu apa yang harus dilakukan lagi selain mengikuti alur. Tebakannya, ia pasti berpacaran dengan Jungwon tapi hubungan mereka terlarang.
Lima menit berlalu. Jaeyun melihat dua lampu mobil mengarah ke restoran. Cahayanya menyilaukan mata Jaeyun hingga ia tak sadar mobil bermerk Land Rover berwarna hitam muncul di depannya. Seorang pria berseragam hitam lengkap dengan dasi dan kacamata keluar dari mobil tersebut disusul satu orang lainnya di belakang sambil memakai payung.
"Selamat sore, Mr. Jaeyun." kata pria pertama. "Tuan Muda Jungwon sudah menunggu Anda di puri Yang."
"Puri apa?" Jaeyun bingung.
Puri kan sama aja kaya istana....
"Bawa dia." pria pertama memberi perintah kepada pria kedua. Sosok itu langsung bergerak menghampiri Jaeyun lalu menggamit lengannya sampai menuntun Jaeyun masuk ke mobil dengan paksa.
Hei!!!" teriak Jaeyun. "Gue bisa jalan sendiri! Jungwon mana? Kenapa dia nggak ada?"
"Tuan Muda hanya memerintah kami seperti biasanya, Mr. Jaeyun, tolong bekerjasama saja dengan kami." pria kedua yang menuntun Jaeyun rupanya punya tenaga yang lebih kuat. Tangan kirinya sanggup menahan Jaeyun selagi tangan kanannya memegang payung.
Jaeyun duduk di bangku belakang bersama dengan satu orang berseragam lagi. Pria itu terlihat lebih ramah dari dua pria sebelumnya. Ia tersenyum pada Jaeyun sambil membuka kotak yang ada dipangkuannya.
"Kita bertemu lagi, Mr. Jaeyun. Mari saya keringkan rambut Anda, setelah itu ganti pakaian dengan ini ya."
Jaeyun melongo ketika pria ketiga mengeluarkan hair dryer portable, dan satu stel pakaian formal dari kotak tersebut, dan selama lima belas menit setelahnya Jaeyun duduk sambil diapit oleh pria yang tadi memegang payung dan pria ketiga yang sekarang mengeringkan rambutnya.
"Ah! Panas!" jerit Jaeyun. "Hair dryer-nya jangan terlalu deket!"
"Mohon ditahan sebentar lagi selesai."
"Kenapa nggak berhenti aja di pom bensin? Gue harus ganti baju di sini?"
"Waktu kita tidak banyak, Mr. Jaeyun, Tuan Muda sudah menunggu.
Tuan Muda, Tuan Muda mulu...
Jungwon bener-bener orang
sepenting itu kah di sini?Jaeyun membiarkan dua pria di kanan dan kirinya mendandaninya selagi melebarkan pandangan ke jalan di balik kaca mobil.
Ada yang berbeda dari area tempat tinggalnya. Billboard, baliho, hingga megatron di gedung-gedung tinggi hanya diisi oleh satu sosok dengan tampang yang sangat mengintimidasi.
Tatapan matanya begitu tajam sampai-sampai Jaeyun kira sosok itu sedang memandangnya secara langsung. Pakaiannya rapi dengan dasi biru tua namun ditutupi oleh tulisan "Jeonghan Yang for Mayor"
KAMU SEDANG MEMBACA
6 First Kisses ✔
Fanfiction∙ JAKE CENTRIC AREA ∙ Jaeyun belum pernah ciuman. Jangankan itu, pacaran aja belum pernah. Tapi di ulang tahunnya yang ke-20 sesuatu yang ajaib terjadi, 6 laki-laki bergiliran datang meminta perhatiannya bagai mimpi, dan waktu terasa bergerak mundur...