Seperti biasa mode Genderswich begini bakal banyak hal berbau sensitif, makanya bocil di harapkan menjauh. Terdiri dari 3.650 word, jadi kalian yang baca juga bakal lebih puas.
Terdapat foto penunjang juga ya, cuman dikit doang sebagai visualisasi. Versi lengkap silahkan pergi ke karyakarsa.
SPOILER 🔞 ❗❗❗
Jagat sekarang sungguh merasa frustasi saat tinggal di rumah kakek serta neneknya, karena ternyata desa yang di tinggali oleh mereka itu lumayan berada di pedalaman. Dan sering kali susah menangkap sinyal, beruntung untuk lampu dirinya tidak perlu mendumel sebab rumah keluarganya telah memiliki hal itu.
Dari semenjak masa penjajahan juga bisa di bilang keluarganya merupakan keluarga yang terbilang berada, sangat berada malahan mengingat mereka merupakan saudagar kaya raya dan berpengaruh.
Tapi tetap saja, Jagat itu lahir dan besar di luar negeri sebelum pindah ke Indo. Dan saat pindah dia tentu mengikuti sang ayah yang tinggal di kota, sekarang saat dirinya tengah dalam masa libur sekolah dia di paksa oleh sang ibu untuk berlibur di rumah nenek serta kakeknya.
Karena mereka mengatakan sangat merindukan Jagat, padahal keduanya bisa di bilang lumayan sering pergi keluar negeri maupun mengunjungi kediaman orang tua Jagat di kota.
"Jagat, kenapa mukanya di tekuk kaya gitu?" Tanya sang nenek dengan suara lembut sembari mulai menghampiri sang cucu yang terlihat frustasi di ruang tengah, sembari menatap ponselnya yang sepertinya tidak dapat berfungsi dengan baik karena kendala sinyal.
"Nek, ini kok gak ada sinyal sama sekali sih? Dari kemaren Jagat mau ngubungin temen jadi susah," keluh Jagat yang membuat sang nenek tidak tahu harus berkata bagaimana.
"Sinyal di sini memang masih sulit, kamu harus pergi ke tempat yang jauh lebih tinggi di dekat tower sana jika mau mendapatkan sinyal," jawab sang nenek.
"Terus cara kesana gimana nek? Aku gak tahu daerah sini soalnya," tanya Jagat dengan muka kebingungan.
"Bareng sama ujang aja, ya? Anak Bi Ina, biar sekalian dia ngajak kamu keliling desa sini. Soalnya nenek liat kamu udah bosen diem di rumah terus," usul sang nenek yang membuat Jagat segera mengangguk setuju, sebab jujur saja dia juga merasa tidak nyaman tidak melakukan apapun di sini.
Tidak lama setelah itu, Jagat serta Ujang anak Bi Ina segera menaiki motor untuk tiba di tempat yang tadi sempat di singgung oleh sang nenek. Ternyata tempat itu lumayan jauh dari rumah neneknya, dengan di kelilingi hutan serta hanya ada satu dua lampu dengan jarak sangat jauh antara satu sama lainnya.
Beruntung jalannya tidak rusak, meskipun memang masih belum di aspal dan hanya berupa tanah biasa. Jika bukan musim hujan tentu akan mudah untuk datang kesini, tapi jika sudah memasuki musim hujan sepertinya jalanan licin akan membuat Jagat berpikir ulang untuk datang walaupun pemandangannya sangat indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENDERSWITCH KARYAKARSA
FanfictionHanya cerita sederhana official name fiksi, dan tersedia di karyakarsa