2. Lavender

1 0 0
                                    


Hari ini adalah hari tersibuk bagi Caca. Bagaimana tidak? Event organizer yang Caca urus sedang menangani sebuah pesta orang bergengsi se Indonesia. Bukan hanya itu, hari ini juga Caca harus mengumpulkan tugas desain yang baru setengah ia kerjakan. Caca sejak pagi memang sudah memberitahu Rachel bahwa dia mungkin sedikit terlambat datang ke hotel karena mengerjakan tugas yang harus dikumpul. Tapi, sejak sambungan telepon dari Rachel terputus ada aja yang menelfon dan membuat Caca tidak fokus pada tugasnya. Dari mulai anak Caradiv yang tanya tentang konsep acara, teman kuliah yang tanya tugas dan lain sebagainya.

"Halo, Ya Allah nggak ada capek-capeknya ya orang ngeribetin gua mulu. Ada apa lagi?". Ucap Caca dengan orang yang menelfonya saat ini

"Halo, Assalamualaikum Ca. Ini Ibuk"

"Maaf Bu Caca kelepasan. Ada apa Bu? Ayah pukulin Ibuk lagi?".

Caca memang tidak tinggal lagi bersama orangtuanya. Caca lebih memilih tinggal di atas kantor EO nya walaupun hanya sederhana. Selalu ada cacian dan makian ketika di rumah. Ayah Caca yang selalu pulang malam dengan keadaan mabuk tak henti-hentinya memukuli Ibunya karena membela Caca. Walaupun sekarang Ayahnya jarang keluar malam lagi karena sakit, Caca tetap khawatir terhadap ibunya. Sebenarnya Caca ingin membawa ibunya tinggal bersamanya saja. Tetapi, ibunya menolak dengan alasan tidak mau merepotkan Caca dan mengganggu kuliah serta pekerjaannya. Terlebih Caca lah yang sekarang menjadi tulang punggung keluarga.

"Bukan Ca. Kamu kalau senggang jadwalnya pulang ya! Ibuk kangen sama kamu"

"Iya Ibuk, Caca usahain ya. Tapi nggak bisa janji"

"Yaudah nggak papa, kamu sehat-sehat ya jangan lupa sholatnya dijaga"

"Iya Bu, Caca usahain. Udah dulu ya Bu Caca ada tugas sama kerjaan. Maaf nggak bisa lama-lama. Jaga kesehatan Ibuk ya. Assalamualaikum"

"Waalaikum salam"

Caca dengan bergegas kembali mengerjakan tugasnya setelah panggilan telepon diakhiri. Hampir satu jam Caca menyelesaikan tugasnya. Dengan kulot jeans dan sweeter oversize hitam serta jilbab hitam Caca berangkat ke kampus mengumpulkan tugasnya karena deadline tugas kurang setengah jam lagi.

Seketika Caca berhenti melihat seorang badut sedang terengah-engah di jalan yang begitu panas. Ia mendekati badut itu dan memberikan sedikit uang. Terlihat senyuman tulus terukir di bibir Caca ketika melihat betapa bahagianya badut tadi. Terkadang apa yang sedikit menurut kita belum tentu sedikit menurut orang lain.

Caca berlari menuju kelas tempat pengumpulan tugas desainnya. Napasnya tersengal-sengal memasuki kelas yang ternyata hanya ada satu orang di sana. Orang itu adalah penanggung jawab offering, Raka. Raka Alister Ibrahim, pria yang selalu membuat Caca darah tinggi. Walaupun Caca sangat perfeksionis dalam kerjaannya, tetapi ada kalanya Caca kesulitan membagi waktu antara kuliah dan kerja.

"Telat 10 menit, kumpulin sendiri ke ruang dosen". Raka berlalu begitu saja meninggalkan Caca yang masih mengatur napas

Tidak mau waktunya terbuang lagi, Caca berlari menyusul Raka yang membawa tumpukan tugas dan dengan cueknya langsung menaruh tugas miliknya ditumpukan yang Raka bawa.

"Lo nggak denger tadi gua nyuruh anterin sediri ke ruang dosen?". Ucap Raka

"Ribet banget jadi orang". Caca langsung meninggalkan Raka dan mengendarai motor miliknya menuju hotel tempat acara.

.....

Persiapan sudah 60% ketika Caca sampai disana. Untung Caca memiliki partner kerja sekaligus sahabat seperti Rachel, Viona dan Dinda yang saling mengerti.

KutubTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang