01.

286 39 11
                                    

Hope u like it ✨

•••
Apa kalian percaya kalimat yang mengatakan jika orang yang kita cari ternyata ada di sekitar kita? Sebagian orang sangat mempercayainya.

"Halo, apa kamera ini menyala?" Seorang pria tengah mengotak-atik kamera yang dia letakkan di meja, dia bingung apa kamera itu hidup dan sedang merekamnya atau tidak.

Dirasa menyala, pria itu menjauhkan wajahnya dari hadapan kamera memberi senyum serta melambaikan tangan pada kameranya. "Halo, aku Khaotung, apa aku harus mengatakan halo lagi?" Dia terkekeh.

"Beberapa hari lagi anniversary kita, aku ingin menyerahkan rekaman ini dan beberapa momen kita yang tertangkap kamera. Aku juga ingin menceritakan bagaimana bahagianya aku ternyata orang itu adalah kau-" ucapannya terhenti ketika seseorang di luar memanggil namanya dengan cukup keras.

"KHAOO."

Sepertinya tetangga saja bisa mendengar suara yang dikeluarkannya, apa di tenggorokan terpasang alat pengeras suara sehingga suaranya menggelegar.

Sementara orang bernama Khaotung itu masih berbicara dengan kameranya dan rekaman itu masih berjalan. "Lihat, kau selalu menganggu kejutan yang akan aku buat untukmu."

"KHAO, APA KAU MENDENGAR KU?" Dia berteriak sekali lagi menunggu jawaban dari Khaotung.

"IYA, SEBENTAR." Setelah menjawab Khaotung menggerutu, dia mengacaukan video Khaotung.

"Namanya First, hobinya menggangguku. Ingin tahu perjalanku bagaimana aku bisa menemukannya? Ikuti ceritaku." Sebelum mematikan Kameranya, Khaotung terkekeh membayangkan wajahnya.

Dia segera berlari tergesa-gesa menemui kekasihnya dan meletakkan kameranya di sembarang tempat, dia takut jika tetangga terganggu dengan suara menggelegar-nya, itu bahaya.

Bukan mudah untuk Khaotung bisa meluluhkan hati seorang First, pemuda yang berprofesi sebagai penulis ini memiliki kepribadian yang sulit di tebak. Khaotung pernah menyerah untuk mendapatkan hatinya, dia putus asa karena First tak kunjung memberi jawabannya kala itu. Lalu bagaimana akhirnya First bisa menerima Khao sehingga sekarang hubungannya akan menginjak satu tahun? Ikuti kisah mereka di sini.

The Journey •

•••

"Apa ada yang melihat memory card milikku?" Khaotung membongkar samua isian tasnya untuk mencari kartu memori yang sedang dicarinya, bahkan beberapa temannya yang lain ikut membantunya mencari.

Khaotung merupakan seorang fotografer. Hari ini toko buku terbesar di kotanya sedang mengadakan pameran. Beberapa penulis turut serta memeriahkan pameran ini, ada banyak sekali pengunjung yang akan membeli buku terutama keluaran terbaru dari penulis favorit mereka. Tak sedikit dari pengunjung di sana yang hanya melihat-lihat saja atau meminta tanda tangan sang penulis untuk buku yang sudah dia koleksi sebelumnya.

Khaotung harus segera menemukan kartu memori kameranya, dia harusnya sudah memulai membuat dokumentasi sebelum acaranya selesai. Untunglah Racha mengambil alih pekerjaannya terlebih dahulu.

"Gunakan punyaku saja, nanti bisa kita pindahkan file nya jika milikmu sudah ketemu." Itu Tay-salah satu rekan kerja Khaotung- dia memberikan kartu memori baru untuk Khaotung gunakan.

Dengan terpaksa Khaotung harus meminjam kartu memori itu. "Terimakasih, Kak."

"Lain kali simpan barang mu baik-baik." Khaotung di marahi, tapi memang benar kali ini dia bersalah karena ceroboh menyimpan barang penting di mana saja. Jika ini sampai ke telinga bosnya, habislah dia.

Khaotung segera membidik setiap sudut toko buku itu. Tak hanya itu, Khaotung juga membidik berapa objek lainnya seperti, para pengunjung, buku keluaran terbaru, dan tentu saja setiap penulisnya. Ada sekiranya enam penulis yang ikut berpartisipasi dalam pameran.

The Journey (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang