Part 9

1.7K 150 7
                                    

Mengikuti langkah kaki ayah arga didepannya berjalan dengan lemas sambil memasuki mansion Ellison.

"Ayah" tidak dihiraukan sama sekali oleh ayah arga yang terus berjalan

Diruang keluarga sudah terdapat satu keluarga menunggu kedatangan anak dan adik bungsu mereka kecuali ibu lisa yang belum mengetahui.

Saat ayah arga sudah sampai diruang keluarga Ellison kemudian ayah arga duduk sambil menunggu lisa yang belum sampai padahal tadi berada tidak jauh dari belakang.

"Kenapa lisa belum sampai. Padahal tadi dibelakang gak jauh" heran ayah arga dalam hati

"Ada apa mas datang kesini. Apa terjadi sesuatu sama lisa" tanya ibu Larry

"Gini saya mau memberitahu. Sebelum itu jangan terlalu kasar marah sama lisa" beritahu ayah arga sebelum menjelaskan

"Emang kenapa dengan lisa" tanya ibu Larry

"Aku minta maaf sebelumnya Larry ini semua salah aku. Aku salah mendidik lisa. Aku benar-benar mintak maaf" kemudian ayah arga menjelaskan dengan detail

"Sekarang dimana lisa kamu bilang dia berangkat bereng kamu" tanya ibu Larry sambil menahan amarah

"Aku juga heran padahal tadi dia dibelakang ku" jelas ayah arga. Kemudian mereka mencari lisa kedepan

"Cepat cari anak bungsuku sampai ketemu" perintah daddy steve ke bawahannya

"Dimana lisa mas" tanya ibu Larry

"Tenang sayang. Sebentar lagi lisa pasti ketemu" beritahu daddy steve

Salah satu anak buah steve menghampiri steve.
"Nona muda sudah ketemu tuan" beritahu bodyguard tersebut

"Dimana. Kenapa tidak kalian bawa kesini" ucap marah daddy steve. Kemudian mereka mengikuti bodyguard menuju ketempat lisa berada

Setelah mereka sampai yang awalnya marah sekarang terkekeh gemas dengan lisa. Bahkan daddy dan kaka nya yang jarang tersenyum sekarang tersenyum melihat kelakuan adik bungsunya. Bukan tanpa alasan sekarang didepan mereka melihat pemandangan yang tak pernah mereka lihat, seorang gadis sedang duduk sambil menundukkan kepalanya di dbalik tangannya yang berada d samping tembok dibalik guci. Entah sudah berapa lama lisa berada di posisi seperti itu sampai sekarang masih juga belum beranjak. Mereka yang tidak tega memarahi dan membangun kan nya, kemudian daddy steve mengangkatnya menuju kamar yang sudah disiapkan.

"Aku pamit pulang dulu. Tolong jaga lisa steve. Aku tau kamu sangat sayang sama lisa. Sekarang aku serahkan lisa ke kamu" ujar ayah arga yang diangguki daddy steve

"Kamu tenang saja arga. Jangan takutkan tentang pergaulan lisa lagi. Jika lisa sudah disini tidak aku biarkan dia menyentuh hal-hal yang membahayakannya" ucap daddy arga datar

***

Cahaya pagi menembus kaca kamar penghuninya tanpa terganggu sedikit pun masih didalam selimut. Cahaya yang menerangi wajah membuat ia menarik selimut keatas kepalanya. Ia masih belum menyadari sekarang dimana.

Seseorang memasuki kamar tersebut kemudian membangunkannya.

"Bangun li" ucap ibu Larry dengan lembut

"Nanti bi" masih belum menyadari lisa tidak terusik sama sekali

"Li ini ibu bukan bibi" ucap ibu Larry

Baru menyadari perlahan lisa membuka kelofak matanya kemudian matanya fokus kedepan dan mulai berfikir

"Ibuu" ucap lisa yang sudah mengingat

"Ayok mandi. Sebentar lagi jadwal sarapan" ucap ibu Larry yang tidak di jawab dengan lisa

"Ibu ayah kemana" tanya lisa dengan mata yang berkaca-kaca

Tidak dihiraukan ibu larry. Ia masih menyuruh lisa mandi. Bukan tanpa alasan ia masih kecewa apa yang terjadi selama ini. Ia juga merasa kecewa dengan diri sendiri

"Mandi dulu li. Nanti daddy marah kalau belum datang di dimeja makan. Sebentar lagi jadwal sarapan" ucap ibu Larry lembut

"Aku gak mau, aku mau pulang. Aku mau ayah. Kenapa ayah ninggali aku disini hiks" ucap lisa meninggikan suaranya sambil menangis

Mendengar keributan daddy steve menghampiri kamar lisa untuk melihat apa yang terjadi

"Ada apa" ucap daddy steve dengan datar

"Lisa mau pulang mas. Bangun tidur ia mencari ayahnya" beritahu ibu Larry

"Tidak ada pulang. Cepat mandi. Mulai sekarang kamu tinggal disini" ucap datar daddy steve

"Gue gak mau disini. Gue mau tinggal sama ayah" dengan suara tinggi lisa menjawab

"Siapa mengajari kamu meninggikan suara didepan yang lebih tua"ucap daddy steve marah

"Pokoknya gue gak mau tinggal disini" lisa kemudian beranjak berlari dan pergi untuk pulang

"Cepat tangkap anak itu" perintah daddy steve

Sedikit lagi lisa keluar dari pintu diurungkan dengan suara seseorang

"Sekali kamu melangkah keluar dari sini jangan harap kamu bisa melihat dunia luar lagi. Bahkan melihat ayahmu saja tidak kubiarkan" ucap Jenni tegas dengan sorot mata yang tajam

Kemudian lisa berbalik dan melihat sorot tajam mata kakanya sehingga hanya bisa menundukkan kepala dan menangis

"Gue ingin ayah. Gue mau pulang" cicit lisa sambil menitikkan air mata

"Siapa yang mengajari kamu ngomong tidak sopan Lisa Ellison" Jenni yang meninggikan suaranya "sekali lagi aku dengar kamu ngomong gue. Aku jahit mulut kamu" tanpa dijawab oleh lisa

" Dan sudah dijelaskan daddy kan. Apa perlu aku kembali menjelaskan." ucap Jenni yng dibalas gelengan dengan lisa

"Jawab dan tatap lawan bicaramu..seorang Ellison tidak ada yang menundukkan kepalanya" ucap Jenni tegas kemudian lisa mengangkat kepalanya

"I iya ka hiks aku tidak pulang hiks" ucap lisa sambil menangis

"Jangan menangis. Cepat mandi kemudian sarapan" ucap Jenni datar

Sister' FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang