6

668 148 20
                                    



Dan sebulan kemudian acara pertunangan itu bener-bener berlangsung. Acara yang digelar di sebuah hotel bintang lima itu cuma dihadiri sama kerabat dekat dan para sahabat. Sejujurnya Mali gak mau banyak yang tau tentang perubahan statusnya ini.

Yaelah padahal baru tunangan aja lagaknya udah kayak mau dinikahin aja.

Acaranya sederhana kok. Gak muluk-muluk. Lagian Starla juga pasrah karena pasti si Mali gak mau ketauan punya hubungan sama janda kayak dia.

Setelah prosesi tukar cincin dan tetek-bengeknya akhirnya semua bubar barisan.

Mali jadi lebih pendiam kali ini. Sekarang gak ada lagi Mali yang slengean yang ceroboh yang kayak bocil. Dan semua itu berakar dari pertunangannya dengan Starla.

Starla yang kebetulan mau pulang sendiri itu langsung ditahan lengannya sama Mali.

"Ada apa mal?" Tanya Starla.

Mali natap tajam Starla "jangan berharap terlalu jauh Starla. Saya tidak akan pernah mau sama kamu. Jadi jangan pernah bayangin akan ada pernikahan setelah ini karena saya tidak akan pernah mewujudkannya"

Abis itu Mali hempasin lengan Starla dan pergi ninggalin Starla sendirian. Kalau boleh jujur Starla mau nangis aja. Starla yang suka pada pandangan pertama harus mematahkan harapannya karena Mali menolaknya mentah-mentah.

Starla hembusin nafasnya pelan dan mencoba buat senyum walaupun rasanya sulit. Starla natap punggung lebar Mali yang semakin menjauh.

"Satu bulan mal... Kasih aku waktu satu bulan buat bisa luluhin hati kamu" bisik Starla sambil menatap kepergian Mali.

***

Dan disinilah Starla berada. Di perusahaan Mali yang dikasih tau sama Barlintana. Dan dari Barlintana lah Starla bisa dapet informasi kalau Mali itu suka makan.

Jadi Starla bela-belain masakin bekal buat Mali secara khusus karena biasanya Starla cuma masak masakan yang simple buat sarapan karena di sekolahnya Bella udah dapet makan siang.

Starla buang nafasnya dengan gugup karena ini kali pertama Starla menginjakkan kaki di kantornya Mali.

Starla ngumpat dalam hati karena pas Starla masuk ke lobi kantor dia jadi pusat perhatian karyawannya Mali. Jadi karena udah terlanjur basah Starla akhirnya memberanikan diri buat tanya ke resepsionis.

"Selamat siang ibu, ada yang bisa saya bantu?" Tanya resepsionisnya dengan ramah.

"Eum, saya mau ketemu sama pak Mali. Apa beliau ada di ruangannya?" Kata Starla dengan gugup.

"Maaf sebelumnya apakah ibu sudah membuat janji dengan pak Malachi?"

Starla meringis "saya tunangannya. Saya cuma mau nganterin makanan buat beliau"

Bagian front liner kaget sekaget kagetnya. Gimana enggak? Mali yang dikenal kayak bocil kematian itu akhirnya punya tunangan yang keliatan lebih elegan dan berkelas dari mantannya sebelumnya.

"Gita! Tolong anterin Bu bos ke ruangan pak bos!"

"Siap! Ayo Bu saya antarkan ke ruangan pak Malachi!" Katanya dengan semangat.

Starla tersenyum lega. Sejujurnya dia agak panik karena takut Mali ngusir dia dengan gak manusiawi. Bisa aja kan kalau selama ini ternyata Mali jahat dan kasar sama dia?

Si karyawan front liner itu berhenti di lantai 26 dimana ruangan Mali berada. Starla udah kayak anak itik ngikutin si karyawannya Mali kemana-mana. Ya karena Starla masih asing dengan kantor ini.

"Ini ruangannya pak bos. Saya tinggal dulu ya Bu bos!"

Starla ngangguk "terima kasih ya Gita"

"Sama-sama ibu! Saya permisi!"

Starla geleng-geleng kepala ngeliat tingkah lucu karyawannya Mali itu. Starla berhenti di depan sebuah meja dengan seorang laki-laki yang sibuk sama berkasnya.

"Permisi, apa pak Mali ada di ruangannya?" Tanya Starla.

Laki-laki itu sekretarisnya Mali, namanya Yanuar. Menatap Starla dengan curiga.

"Maaf anda siapa ya?"

Starla meringis "maaf saya tunangannya Mali, saya cuma mau nganterin makanan buat dia karena saya disuruh Bu Barlintana"

Yanuar terkejut terus dia buru-buru ngetuk pintu ruangan bosnya dan masuk. Gak lama kemudian dia keluar dan mengijinkan Starla buat masuk.

"S—silahkan masuk Bu bos"

"Terima kasih" kata Starla dengan senyum yang menghiasi wajah cantiknya.

Yanuar geleng-geleng kepala "tunangannya pak bos emang another level. Cantiknya gak ngotak anjing! Ya tuhan kirimkan hamba jodoh yang seperti Bu bos ya tuhan"

Tok! Tok! Tok!

"Masuk!"

Starla hembusin nafasnya panjang saat Mali udah ngasih ijin dia buat masuk. Starla dengan setelan formalnya itu masuk dan mendekati Mali dengan takut-takut. Sebenarnya Mali gemes dengan muka Starla yang kayak anak kecil itu. Tapi semua itu terbutakan sama rasa marah dan kecewanya Mali sama orang tuanya yang maksa buat jodohin dia.

"Ngapain kamu kesini?" Tanya Mali dengan tajam. Gak ada kelembutan sama sekali di nada suaranya.

Mali yang dulu bukanlah Mali yang sekarang💔

Starla hembusin nafasnya untuk yang kesekian kalinya "aku cuma mau nganterin makan siang aja gak lebih"

"Apa saya minta kamu buat nganterin makanan?" Ketus Mali.

Starla gelengin kepalanya pelan "enggak. Tapi kata Bu Barlintana kamu harus makan siang yang sehat biar gak jajan diluar"

Brak!

Mali gebrak mejanya dengan kuat "emangnya kamu siapa ngatur ngatur saya?!"

Starla berjengit mundur karena jujur, selama ini mama papanya gak pernah naikin nada suaranya buat Starla. Dan ini kali pertama Starla dapat bentakan dari orang yang dia harapkan. Sang tunangan.

Ngeliat Starla yang mengkerut ketakutan itu bikin Mali hembusin nafasnya kasar "keluar! Saya gak mau liat muka kamu lagi!"

"Aku bakalan keluar tapi tolong terima makanan ini" kekeh Starla.

Mali berdiri dari kursinya terus jalan kearah Starla. Mali ngerampas paper bag dari tangan Starla keluarin kotak bekalnya. Starla pikir Mali berubah pikiran dan mau makan bekalnya.

Tapi kenyataannya...

Brak!

Mali banting kotak makanan itu ke lantai dan bikin isinya berhamburan. Starla natap nanar makanan yang dia buat sepenuh hati sekarang malah berakhir di lantai.

"Ini peringatan pertama buat kamu. Setiap kamu kirim bekal ke saya yang kamu liat adalah pemandangan seperti ini" kata Mali dingin.

Starla berusaha nahan tangisannya yang mau keluar "gak papa. Seenggaknya kamu udah liat usahaku buat perbaiki hubungan ini. Aku pergi dulu"

Starla ngusap pipinya dan berbalik pergi ninggalin Mali sendirian. Setelah pintunya tertutup Mali bisa liat makanan yang ada di lantai.

Ada sambal goreng kentang ati ampela sama ayam bawang favoritnya.

Mali ngacak rambutnya frustasi terus hubungin sekretarisnya buat minta cleaning service kesini bersihin kekacauan yang udah dia buat.




ʕ⁠´⁠•⁠ᴥ⁠•⁠'⁠ʔ

Pagi-pagi aku membawa keributan😀🙏🏻

Sabtu, 12/08/2023
05:53 a.m

LA VIE EST BELLE • [ MarkHyuck GS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang