00.15

509 68 2
                                    

Sorry for typo⚠️

Happy Reading!!!!

⚠️Jangan lupa votment agar author semangat menulis chapter selanjutnya, terimakasih⚠️



Semenjak kejadian bbrp hari lalu di kantor Amora, Amora menjadi overprotektif kepada istrinya

Ia juga bekerja dari rumah demi terus mengamati sang istri, ia tak bisa meninggalkan sang istri sendiri dirumah karena kejahatan masih mengintai mereka

"Kak"panggil bintang

"Hmm?"Amora menolehkan kepalanya

"Sebenarnya siapa orang yang selama ini mencoba menyelakaiku?"tanya bintang

Amora menghela nafasnya

"Kemarilah"ucap Amora sembari menepuk pahanya

Bintang berjalan mendekat lalu mendudukkan dirinya di pangkuan sang suami

Amora melingkarkan kedua tangannya di pinggang sang istri, menahan agar sang istri tidak terjatuh

"Ingin ku ceritakan sesuatu?"bintang mengangguk menyetujui

"Aku dahulu mempunyai 2 sahabat, Riley dan Ellena. Kita berteman dengan sangat baik. Kemanapun kita pergi selalu bertiga, sampai akhirnya kita bertiga terjebak cinta segitiga. Ellena menyukai Riley dan Riley menyukaiku, aku mengetahui Ellena menyukai Riley dan semenjak itu aku mencoba menjaga jarak dengan Riley namun dia masih tetap mendekatiku"bintang terus memperhatikan wajah sang suami dengan serius

"Sampai akhirnya Riley diculik saat kita pergi bersama, aku dahulu tak pandai bela diri jadi aku kalah dengan para penculik Riley. Aku menelpon Ellena dan memberi tahu jika Riley diculik, dia sangat marah padaku dan kita mencoba mencari Riley.

Aku mencoba mengikuti mobil yang menculik Riley, dan berakhir di sebuah gedung tua. Aku menelepon Ellena jika lokasi Riley ada di gedung tua, aku masuk ke dalam dengan hati' aku menyelinap masuk"

Bintang masih setia mendengarkan cerita sang suami

"Aku bersembunyi di balik tembok sembari memperhatikan para penculik Riley, Riley diikat menggantung di tembok. Saat para penculik itu lengah aku mencoba masuk dan mencoba melepaskan tali yang mengikat di kaki dan tangannya, namun saat kita akan pergi kegiatan kita disadari oleh para penculik.

Dengan segala kekuatan aku mencoba melawan dan menyuruh Riley untuk pergi terlebih dahulu, aku melawan mereka dengan kekuatan yang aku punya. Tetapi kekuatanku tak sebanding dengan mereka, mereka mengahajarku sampai aku jatuh tersungkur"

"Mereka mengeluarkan pistol mereka dan mengarahkannya padaku, aku sudah tak berdaya dan memejamkan mataku. Saat pistol ditarik, aku mendengar suara tembakan tetapi aku tak merasa sakit pada tubuhku saat aku membuka mataku tubuh Riley jatuh tak berdaya, darah segar mengalir dari dadanya.

Mataku membelalak, setelah itu suara mobil polisi terdengar para penculik berlari kalang kabut. Sedangkan aku hanya terdiam di tempat sembari menatap tak percaya tubuh Riley di depanku"

"Dengan sekuat tenagaku, aku menggendong Riley keluar dari ruangan. Dengan air mata yang berderai, dan beberapa luka lebam di wajahku aku membawa Riley keluar dari gedung

Ellena terbelalak melihatku yang sedang menggendong mayat Riley, aku terjatuh di depannya karna kurasa sudah tak kuat lagi

Dan sejak saat itu Ellena membenciku, dia selalu menyalahkanku. Dia selalu menuduhku yang membunuh Riley"

My Star | Jiminjeong [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang