1

898 80 21
                                    

⚠️ DISCLAIMER, cerita ini mengandung konten explicit 17+, author tidak bermaksud menjelekkan pihak manapun. Semua murni hanya imajinasi dan pembaca diminta bijak dalam memilih bacaan. Terima kasih~

____________



Minho POV

Namaku Lee Minho, seorang mahasiswa jurusan kedokteran hewan yang biasa-biasa saja. Aku tinggal sendiri di sebuah apartemen dan tidak punya pacar. Keseharianku memang membosankan dan itu membuatku lelah secara mental hingga hari ini aku tidak sengaja bertemu dengannya...

Tetangga yang apartemennya tepat berada di sampingku.

"Halo," sapanya ramah saat dia melihatku melamun di balkon. Dia juga berdiri di balkonnya membawa secangkir kopi.

Aku hanya tersenyum sambil mengangguk kecil. Saat itu moodku sedang tidak baik.

"Aku baru pindah ke sini kemarin lusa, namaku Kim Seungmin."

"Ah begitu... Namaku Lee Minho."

Siapa sangka pembicaraan kami berlanjut dengan natural. Ternyata kamu kuliah di kampus yang sama tapi dia lebih muda dariku dan mengambil jurusan hubungan internasional. Pantas saja dia ramah dan murah senyum.

Minho POV end

"Karena kamu lebih tua, aku panggil kakak ya?"

"Iya terserah kamu."

"Baik kak Minho."

Minho reflek tersenyum. Dia manis sekali, pikirnya.

"Kakak bosan tidak?"

"Lumayan."

"Mau mampir ke apartemenku?"

"Kamu langsung mengundang orang asing ke apartemenmu padahal baru dikenal beberapa menit lalu?"

"Kakak bukan orang asing. Kakak adalah tetanggaku, senior di kampus dan teman mengobrolku sekarang."

Minho merendahkan tubuhnya lalu menopang dagu sebelum lanjut bicara pada Seungmin. "Memang di sana ada apa?"

"Eumm... Ada aku? Hehehe... Entahlah, aku hanya bosan. Kalau kakak tidak mau juga tidak apa-apa."

"Baiklah aku ke sana sekarang."

Seperti ucapannya, Minho benar-benar datang ke apartemen Seungmin. Tentu saja ia langsung disambut hangat oleh pemuda manis itu. Rasanya aneh sekali masuk ke apartemen tetangga yang baru dikenal.

"Kakak mau minum?"

"Tidak usah repot-repot, aku hanya sebentar. Kamu tinggal sendiri?"

"Iya. Kakak bagaimana?"

"Aku juga tinggal sendiri."

Mereka duduk berdua di sofa kecil. Diam-diam Minho melirik ke paha Seungmin yang terekspos karena dia memakai celana terlalu pendek. Mulus sekali membuat Minho tidak bisa mengalihkan pandangannya.

"Kak?"

"Ah iya? Kenapa?"

"Kakak tidak mendengar pertanyaanku?"

"Soal apa?" Astaga, Minho melamun lagi.

"Kakak punya pacar tidak? Mustahil laki-laki tampan sepertimu tidak punya pacar."

"Tapi aku memang tidak punya."

"Benarkah? Huft kenapa bisa begitu ya," tanya Seungmin kemudian memanyunkan bibirnya.

"Kamu mau jadi pacarku?" Yah ucapan Minho ini murni keisengannya. Lagipula ia hanya ingin menghilangkan rasa bosan karena kondisi mood yang buruk.

"Mau kok."

"Aku hanya bercanda."

"Tapi aku serius. Kalau kita pacaran, kakak boleh memegang pahaku sekarang."

"Hah? Jadi dia sadar kalau aku terus melirik pahanya?" batin Minho yang membuat kedua telinganya memerah.

"Sebaiknya aku kembali ke apartemenku."

"Kak!" pekik Seungmin menahan lengan Minho agar tidak beranjak dari sofa. "Bantu aku, sebentar saja."

"Apa maksudmu?"

Suara password pintu yang ditekan dari luar pun terdengar membuat Seungmin reflek duduk di pangkuan Minho lalu memeluk leher Minho. Sungguh Minho tidak tau apa maksud dari tingkah Seungmin hingga tak lama kemudian seorang laki-laki masuk dan memergoki mereka dalam posisi yang ambigu.

"Oh? Hyunjin?"

"......"

"S-Seungmin, ini...." Minho terlihat kikuk.

"Sstt kakak diam saja," bisik Seungmin lalu kembali menoleh ke arah Hyunjin.

"Kamu sedang apa?" tanya laki-laki bernama Hyunjin itu dengan santai sambil meletakkan tas besar berisi belanjaan dari supermarket.

Melihat reaksi Hyunjin membuat Seungmin kesal. Selalu saja seperti itu.

"Kapan kamu akan cemburu? Kamu tidak lihat aku sedang bermesraan dengan pria lain? Setidaknya marah atau bentak aku!"

"Terserah kamu mau selingkuh atau apa. Kalau memang kamu membenciku, kita putus saja," ucap Hyunjin dengan tenang seolah apa yang terjadi saat ini adalah hal yang biasa.

"Ini... sebenarnya ada apa?" gumam Minho kemudian ia menyadari raut wajah Seungmin yang terlihat sedih.

"Kak, kita resmi pacaran ya. Aku tidak tahan dengan sikap dingin Hyunjin."

"Jadi maksudnya kalian memang berpacaran lalu sekarang aku jadi selingkuhanmu?"

"Bukan selingkuhan, kakak pacarku juga."

"Seungmin, kulkasnya sudah aku isi penuh. Aku pergi dulu ya. Hari ini aku ada latihan," ucap Hyunjin acuh sambil memakai topi lalu memasang sepatu dengan buru-buru.

Begitu Hyunjin pergi, Seungmin pun turun dari paha Minho dan kembali duduk di sofa. Wajah Seungmin masih terlihat sedih. Entah dia harus melakukan apa lagi untuk membuat Hyunjin cemburu.

"Ucapanku tadi... Kalau itu mengganggu kakak tidak usah ditanggapi ya. Sepertinya Hyunjin tidak terusik dengan apa yang aku katakan."

"Dia benar-benar pacarmu?"

"Hm, dia mahasiswa jurusan manajemen bisnis, bassist dari salah satu grup band di kampus dan sangaaaat tampan. Dia adalah pacarku yang tidak akan peduli jika aku dekat dengan siapapun. Entah apa sebenarnya dia mencintaiku atau tidak. Aku sangat lelah dengan sikapnya itu."

"Apa jangan-jangan dia juga punya selingkuhan?"

Seungmin menggeleng, "Aku sudah memastikannya beberapa kali. Dia juga tidak marah saat aku memeriksa handphonenya. Menurut kakak aku harus bagaimana?"

Minho terlihat sedang berpikir hingga akhirnya ia kembali bicara, "Tadi dia bilang terserah kamu mau selingkuh atau apa kan? Yasudah kamu ikuti saja, kamu bisa bersenang-senang dengan aku."

"Bersenang-senang seperti apa?"

"Hmm... Apapun itu."

"Kakak tidak keberatan? Padahal aku hanya asal bicara."

"Kamu yang bilang kalau aku adalah pacarmu," ucap Minho yang tanpa permisi langsung mengusap dan meremas paha Seungmin dengan lembut. "Sekarang kita bisa menghilangkan kecanggungan ini dan mengenal lebih jauh satu sama lain."

Pada akhirnya sore itu menjadi sore yang panas untuk mereka. Siapa sangka Minho yang selama ini merasa bosan dengan kesehariannya justru mendapat pengalaman baru setelah bertemu Seungmin. Bahkan sampai menjelang malam pun apartemen Seungmin masih dipenuhi dengan suara kecupan, desahan hingga ranjang yang berdecit.







Bersambung





Haii 👀

Tes ombak dulu yuk

Cherry on Top || 2minjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang