2

504 60 17
                                    

Setelah jam kuliahnya berakhir, Minho menyempatkan diri berkunjung ke ruang latihan grup band Ribellion. Minho tidak pernah menyangka di kampus ada grup band yang terkenal dilihat dari banyaknya followers instagram mereka.

Minho mengintip lewat celah jendela yang ditutupi beberapa poster. Ia lihat ada Hyunjin di dalam sana bersama anggota Ribellion yang lain. Hyunjin terlihat sibuk menggambar sesuatu sedangkan yang lain entahlah, sepertinya mereka sedang istirahat.

"Mencari siapa?"

Minho terkejut karena tiba-tiba ada seseorang yang menanyainya.

"Aku ingin bertemu dengan Hyunjin."

"Hyunjin? Tunggu di sini akan kupanggil."

Minho pun mengangguk dan tak lama kemudian laki-laki itu berteriak cukup keras di dalam ruangan yang terbilang tidak begitu luas.

"Hwang Hyunjiiiin! Ada yang mencarimuuu!!"

Dengan malas Hyunjin bangun dari sofa empuk itu dan melangkah ke arah pintu.

"Siapa?"

"Entah," jawab laki-laki yang memanggilnya tadi.

Mata Hyunjin kini bertemu dengan mata Minho. Hyunjin seperti sedang mengingat-ingat hingga Minho memilih untuk memperkenalkan diri.

"Aku Lee Minho yang kemarin bersama Seungmin."

"Oh... Ada apa mencariku kemari?"

"Aku hanya ingin memastikan sesuatu tapi bisakah kita bicara di tempat yang lebih sepi?"

"Baiklah."

Mereka melangkah bersama menjauh dari ruang latihan yang berisik. Mereka akhirnya tiba di taman belakang gedung auditorium, tempat yang jarang dilalui orang.

"Jadi begini, apa kau baik-baik saja setelah melihat apa yang terjadi kemarin di apartemen Seungmin?"

"Tentu."

"Sama sekali tidak cemburu atau membenci Seungmin?"

"Hm." Hyunjin mengangguk enteng.

"Lalu apa kau sungguh mencintai Seungmin?"

Hyunjin kembali mengangguk kemudian memasukkan kedua tangannya ke saku hoodie. "Kau pasti heran dengan sikapku kan? Aku memang begini sejak dulu, karena itu hubungan percintaanku tidak pernah bertahan lama. Seungmin boleh pergi kalau dia tidak sanggup."

"Tidak, Seungmin sangat mencintaimu. Dia selalu membicarakanmu semalaman."

"Kau juga mencintainya?"

Minho terdiam mendengar pertanyaan Hyunjin. Kalau boleh jujur tentu saja iya apalagi setelah kemarin mereka melakukan hubungan seks.

"Yah wajar saja, siapapun akan menyukai Seungmin karena daya tariknya yang luar biasa."

"Kau...tidak marah?"

Hyunjin mendesis, "Silahkan pacaran saja dengan Seungmin. Aku jadi tenang karena setidaknya Seungmin tidak akan merengek padaku untuk sementara."

"Kau sangat unik, Hyunjin."

Hyunjin pun tersenyum tipis lalu mengeluarkan rokok dari saku hoodienya, "Mau?"

"Thanks."

Minho pikir ia akan mendapat tinju setelah membicarakan Seungmin di depan Hyunjin. Tapi lihatlah sekarang, mereka malah merokok bersama dan lanjut mengobrol. Minho tidak bisa menerka Hyunjin tapi diwaktu bersamaan ia juga makin penasaran padanya. Jika Minho bisa lebih akrab dengan Hyunjin, mungkin suatu saat ia akan mengerti dengan isi hati laki-laki tampan itu.


Cherry on Top || 2minjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang