"Kita pacaran kan?"
Hyunjin terlihat tenang mendengar pertanyaan dari Minho. Padahal Minho sudah membulatkan tekad untuk berani menanyakan soal itu. Minho juga tidak ingin menjalani hubungan yang absurb sampai rela menjatuhkan harga dirinya di depan Hyunjin.
"Apa Seungmin sudah tau?" tanya Hyunjin.
"Belum. Haruskah Seungmin tau?"
"Lalu kakak ingin dia merasa dikhianati oleh kita? Aku tidak mau menyakiti Seungmin."
"Baiklah, aku akan memberitahu Seungmin."
Yang dibicarakan akhirnya kembali dari toilet umum. Seungmin melangkah dengan riang menghampiri kedua laki-laki yang sedang sibuk membereskan barang-barang untuk dibawa pulang.
"Kalian tidak ke toilet? Airnya dingin sekali~"
"Seungmin."
"Iya kak?"
"Aku ingin mengatakan sesuatu." Wajah Minho terlihat serius membuat Seungmin menjadi gugup.
"Mengatakan apa kak?"
"Sebenarnya aku menyukai Hyunjin dan kita pernah berciuman."
Seungmin terlihat syok tapi otaknya berusaha berpikir jernih. Ini tidak seperti yang ia bayangkan. Jika benar kedua pacarnya seperti itu haruskah Seungmin marah? Haruskah Seungmin menghentikan hubungan dengan keduanya? Padahal kemarin semua baik-baik saja tapi kenapa acara camping istimewa ini harus diakhiri dengan berita yang mengejutkan.
"Seungmin..."
"A-aku butuh waktu untuk berpikir. Jangan ganggu aku," ucap Seungmin pada Minho yang kemudian memutuskan untuk masuk ke caravan seorang diri.
Sebenarnya apa yang Seungmin inginkah? Semua ini terjadi karena keputusannya mengajak Minho pacaran semata-mata agar Hyunjin cemburu. Jadi yang harus disalahkan adalah dirinya. Tapi kenapa sekarang ia merasa sedih untuk sesuatu yang menjadi konsekuensi dari keputusannya?
Hyunjin adalah laki-laki yang memesona. Wajar jika Minho jatuh cinta padanya karena banyak orang di luar sana pun merasa demikian. Sedangkan Hyunjin tak pernah menunjukkan perasaannya atau berterus terang pada Seungmin. Bahkan sekarang Seungmin tidak yakin apa Hyunjin benar-benar mencintainya atau hanya sebatas rasa kasihan.
"Aku harus bagaimana?" gumam Seungmin sambil melirik kedua laki-laki yang sedang berberes di luar sana.
Pada akhirnya Seungmin keluar dari caravan dengan sebuah keputusan. Ia mendekat pada Minho dan Hyunjin lalu tersenyum tipis sebelum mengatakan sesuatu.
"Ini adalah salahku yang memulai semuanya. Aku egois dan ingin memiliki kalian berdua. Tapi tetap saja aku tidak mau kehilangan kalian. Aku mencintai Hyunjin juga kak Minho jadi tidak bisakah kita bertiga tetap akur begini?"
Mereka bertiga sama-sama diam setelah apa yang Seungmin katakan. Tiba-tiba saja Hyunjin mendekati Seungmin lalu memeluknya dengan erat. Hyunjin tau Seungmin akan menangis karena itu Hyunjin segera meminjamkan pundaknya untuk Seungmin bersandar.
"Jadi apa keputusanmu Seungmin? Kamu ingin aku pergi atau bagaimana?" tanya Hyunjin sambil meletakkan dagunya di puncak kepala Seungmin.
Pemuda manis itu segera menggeleng. Menyuruh Hyunjin pergi adalah suatu kebodohan yang tak pernah ingin dia lakukan. "Kita pacaran bertiga saja. Jangan ada perselisihan, harus bersikap adil dan saling menyayangi."
Setelah mendengar ucapan Seungmin, entah kenapa pundak Minho terasa lebih ringan. Ia pikir hubungannya dengan Seungmin akan berakhir tapi nyatanya Seungmin masih mempertahankan Minho dan memilih keputusan yang sulit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cherry on Top || 2minjin
FanfictionSemua ini tentang mereka bertiga. 12-8-2023 s/d ?? (ongoing) © 2023 by hwangsoul