10

293 35 8
                                    

"Kalian ke supermarket bersama?"

Minho dan Hyunjin mengangguk bersamaan. Seungmin pun tersenyum lalu memeluk kedua pacarnya secara bergantian.

"Tau begitu aku juga ikut saja..."

"Kamu kan bilang tidak enak badan," ucap Minho sambil memasukkan es krim ke kulkas Seungmin.

Hyunjin langsung menempelkan telapak tangannya ke kening Seungmin. Kalau dibiarkan begitu pacarnya bisa terlanjur sakit.

"Sudah minum obat?"

"Sudah."

"Istirahatlah, kamu pasti terlalu banyak pikiran."

Seungmin menggeleng sambil memegang ujung baju Hyunjin, "Aku tidak apa-apa."

Tanpa aba-aba, Hyunjin langsung mencium bibir Seungmin. Baik Seungmin dan Minho sama-sama terkejut dengan apa yang Hyunjin lakukan. Ia cium Seungmin dengan tidak sabaran membuat pacarnya itu kewalahan untuk membalas ciuman tersebut.

"Kamu tau kan aku tidak suka melihatmu sakit? Kalau kamu sakit, aku juga harus merasakannya."

"Itukah alasanmu menciumku? Supaya kamu tertular?" tanya Seungmin yang tak bisa mengendalikan ekspresinya.

Hyunjin diam saja hingga tak lama kemudian Seungmin memukul dadanya. "Kamu ini selalu saja bertingkah seenaknya!" kesal Seungmin yang merasa seperti dipermainkan oleh pacar sendiri.

"Kalian jangan bertengkar. Seungmin, sebaiknya kamu istirahat sekarang. Hyunjin, bukankah kamu bilang ingin ke tempat Sunwoo?"

"Sunwoo lagi?!"

"Ada yang harus kubicarakan dengannya."

"Tapi aku masih ingin bersamamu lebih lama!"

Seungmin mulai merengek dan itu membuat kepala Hyunjin pusing.

"Masih ada kak Minho."

"Tidak! Aku ingin kalian berdua menemaniku di sini!"

"Astaga..."

"Sudahlah temani saja, soal bicara dengan Sunwoo kan bisa lewat telpon."

Hyunjin melirik Minho sebentar sebelum ia menyerah dengan niatnya bertemu Sunwoo. Ia pun melangkah ke dalam apartemen Seungmin lalu duduk di sofa. Seungmin dan Minho saling melempar senyum karena telah berhasil mencegah Hyunjin pergi.

"Hyunjinku sayang!" seru Seungmin yang segera berlari kecil menghampiri pacarnya lalu berbaring di sofa dan meletakkan kepalanya di paha Hyunjin.

"Istirahatlah di tempat tidur."

"Aku inginnya di sini, sambil menatap wajahmu dari bawah."

Hyunjin pun memalingkan wajahnya sambil mengusap puncak kepala Seungmin. Rambut Seungmin yang lembut dan wangi menjadi kenyamanan tersendiri untuknya. Di saat mereka asik berdua, Minho memilih untuk memasakkan sesuatu yang enak. Kebetulan mereka bertiga belum makan malam dan jarang-jarang mereka bisa kumpul bersama karena kesibukkan masing-masing.

"Hyunjin, pacarnya Hanbin anak kedokteran kan?"

"Dokter gigi."

"Nah itu, aku lupa memberitahumu. Aku sempat melihat Hanbin bicara serius dengan seseorang."

"Siapa?"

"Ada mahasiswa dari jurusanku. Mereka seperti membahas soal perjodohan."

Hyunjin diam saja dan tangannya berhenti mengusap rambut Seungmin. Entah kenapa hal itu sedikit mengganggu karena bagi Hyunjin, Hanbin adalah laki-laki yang setia.

Cherry on Top || 2minjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang