"Jangan ganggu gue, gue sibuk." Kata Winter pada tunangnya, Karina.
"Can i get your attention?" Tanya Karina, Winter mencengkram ponselnya.
"I SAID NO!! KARINA YU!!" Bentak Winter pada Karina, ia langsung pergi menuju kamarnya yang terletak di lantai atas, Karina hanya tersenyum miring sembari menatap kepergian Winter dari hadapannya.
Karina keluar rumah, melajukan motornya menuju markas. Sekitar 10 menit perjalanan, akhirnya Karina sampai.
"Ada apa Kar? tumben datang markas" Ujar Jeno, anggota dari kumpulannya.
"Ada yang punya obat perangsang?" Tanya Karina tiba tiba.
"Anjir, buat apa Kar??" Tanya Sunwoo.
"Buat Winter" Jawab Karina.
"Gua punya Kar, nih" Serah Mark pada Karina, Karina pun menerimanya dengan senang hati, ia menunjukkan smirk nya.
"Sebelum gua pulang, gua mau ngasih tau, jangan telpon gua, dan gua hari ini ga ikut balap" Kata Karina.
"Sip, bu boss" Kata Yujin sambil mengacungkan jempolnya.
Karina lalu pergi, pulang kembali ke rumah.
°°°
"Masakin gue makanan dongg, laper" Pinta Winter pada Karina, sambil mengelus elus perut datarnya.
"Bentar" Karina pergi melangkahkan kakinya ke dapur, memasakkan Winter makanan, tak lupa dengan obat perangsang yang diberikan Mark padanya.
Karina mencampurkan obat itu di minuman Winter.
"Udah siap, duduk di meja makan jangan dibawa ke kamar, nanti kotor." Kata Karina, meletakkan piring berisikan makanan dan cangkir berisikan jus jeruk.
Karina duduk di ruang tamu, melirik Winter yang sedang makan, menunggu Winter meminum jus tersebut.
Dan, akhirnya Winter meminumnya, Karina langsung tersenyum. Winter yang tadinya makan dengan lahap, sekarang sudah seperti cacing kepanasan. Tidak bisa diam duduk.
Karina mendekati Winter yang masih berada di meja makan sana, "Kenapa?" Tanya Karina memegang punggung Winter.
"Lo campurinh.. sesuatu di minum.. an gh.." Winter mendongakkan kepalanya menatap langit langit dapur, sambil tangan satunya menutup mulutnya dengan posisi mata tertutup.
Karina menggendong Winter menuju kamarnya. (Kamar mereka beda ya).
"Fuckhh me.." Winter menarik bahu Karina, dan mereka melakukan first kiss mereka. Ya, Winter mencium bibir Karina, dan lama lama berubah menjadi lumatan yang lembut.
Karina menarik Winter ke dalam pelukannya, dan menggendongnya ala koala. Karina membawa Winter ke kamarnya, lalu merebahkan tubuh kecil Winter ke kasur berukuran king size.
Kamar Karina.
Karina menghujani leher Winter dengan kecupan lembut, sesekali menghisapnya. Gadis yang berada di bawahnya itu mendesah kenikmatan.
Winter mengalungkan tangannya pada leher jenjang Karina. Lalu Karina melepas baju yang dikenakan Winter, mengecup perut datar tunangnya.
"Ahh~" Desahan merdu keluar dari mulut tipis Winter.
Mendengar desahan gadis yang dibawahnya, Karina menjadi semakin nafsu. Karina melepas bra yang dipakai Winter, terlihat gundukan dengan nipple pink Winter disana. Karina pun menjilat dan menghisap nipple Winter dengan lembut.
"Shhh.. Karinhh~" Dan akhirnya, Winter mendesah dengan nama Karina.
Karina turun ke selangkangan Winter yang masih tertutup cd. Perlahan, ia membuka cd Winter, dan terlihat vagina Winter sudah sangat basah. Karina pun menjilat cairan yang Winter keluarkan sehingga bersih.
Tangan nakalnya memainkan klitoris Winter, membuat Winter mendesah keenakan.
"Ahh~ Karinhh.." Desahnya, meremas sprei ranjang.
Karina memasukkan satu jarinya ke vagina Winter, membuat gerakan maju mundur. Gadis dibawahnya mendesah dengan namanya, ruangannya kini dipenuhi dengan suara desahan tunangnya.
Karina mengeluarkan jarinya. Kini, ia melepas celananya dan cd yang ia pakai, mengurut terlebih dahulu penisnya sebelum memasukkannya ke lubang Winter.
Setelah puas, Karina memasukkan perlahan penisnya ke lubang Winter yang masih tertutup rapat.
"Ahkk.. shh.. sakithh~" Winter memegang bahu Karina, mencakar bahu Karina sehingga meninggalkan tanda cakaran disana.
Penis Karina telah masuk setengah ke dalam Vagina Winter. Terlihat, cairan putih dengan darah di selangkangan Winter.
"Owhh shithh" Desah Karina, merasakan juniornya terjepit.
Tak tahan lagi, Karina memasukkan miliknya sehingga membuat vagina Winter terasa penuh. Memaju mundurkan pinggulnya.
"Ahhh Karinhh.. nghh~" Desah Winter, Karina melumat bibir Winter.
"Mmhhmmm.." Karina berperang dengan lidah Winter, sehingga saliva mereka bercampur.
Karina melepas ciuman, turun ke leher Winter meninggalkan banyak sekali tanda disana. Meremas gundukan Winter, menghisap nipple Winter.
Karina mempercepat tempo maju mundurnya membuat ranjang mereka berbunyi. Winter sedari tadi terus terusan mengeluarkan cairannya, sementara Karina baru satu kali mengeluarkan cairannya.
°°°
"Eungg.." Winter terbangun, membuka matanya perlahan.
"Gue dimana?" Winter mengubah posisinya menjadi duduk, dia melihat sudut ruangan.
"Fuck, sakit.." Winter merasakan vaginanya terasa perih saat ingin bangun.
"Kok? KARINA!" Winter kaget, ia terbangun dengan keadaan telanjang.
"Shtt, jangan teriak." Kata Karina yang baru sahaja keluar dari kamar mandi.
"FUCK YOU." Winter memunguti bajunya yang berserakan di lantai, saat ingin melangkah ke pintu, Karina langsung menarik Winter.
"Santai sayang, vaginamu masih sakit. Jangan banyak bergerak, biar aku bantu." Karina menggendong Winter ala bridal style keluar dari kamarnya.
END.
Bantu vote dan komen, kalau punya ide cerita untuk oneshoot selanjutnya boleh komen yaa.
Salam dari viieennaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT
Sonstiges‼️ Disclaimer ‼️ - Oneshoot / Twoshoot - 18+ - Futa , GxG , wlw - Do not copy my story !!