Selesai Kavi dan Rafel membersihkan diri mereka berdua duduk di tempat sparing pedang hanya berdua tidak ada yang lain
"Kak Rafel" Panggil Kavi
"Ya? Butuh sesuatu?" Tanya Rafel yang melihat kavi menatap langit
"Yang waktu kakak bilang pas kita dihadang sama buronan olvia kalo gak salah belial dia siapa kak?" Tanya kavi menatap Rafel dengan penuh pertanyaan
"Belial dia spirit kakak" Jawab Rafel
"Bisa kakak panggil belial aku penasaran sama wujudnya" Tanya kavi lagi
"Bisa, Steffna Uppfra Hingadth Belial" Jawab Rafel lalu memanggil Belial
"Ada apa?" Tanya Belial
"Anak asuh Raja malik mau ketemu lu" Jawab Rafel
"Uhh kenapa kau mirip seperti.. " Ujar kavi yang tidak asing dengan wujud Belial
"Seperti apa?" Tanya Rafel
"Entah lah aku juga lupa" Jawab kavi
"Jadi kau spirit kak Rafel?" Tanya kavi pada Belial
"Yups" Jawab Belial
"Kavi!" Teriak Genah dari jauh
"Jangan teriak² bisa gak? Gak kak samsul gak ayah sama aja suka teriak aku gak budek lo" Ujar kavi pada genah
"kenapa?"tanya kavi pada semua orang yang disini
"topaz.."ujar samsul dengan suara kecil namun masih bisa didengar oleh kavi
"topaz kenapa? jawab aku yah"ujar kavi sedikit meninggikan suaranya agar genah mau menjelaskan
"topaz diambil oleh herobrine" ujar peypey
"kapan kejadiannya?" tanya kavi dengan nada datar
"baru dua hari yang lalu" jawab marvel
"kenapa kalian baru bilang sekarang kalo topaz diambil, kalo kalian bilang aku udah kesana kenapa! jawab yah"teriak kavi dengan nada frustasi
"kenapa ini? dan kavi kenapa kau berteriak?"tanya raja malik yang baru saja datang
"topaz berhasil didapatkan oleh herobrine"jawab kavi dengan nada datar
"tenanglah kavi jika kau gegabah justru malah memperburuk keadaan"ujar rafel menenangkan kavi
"jadi kau disini ya clover~"ujar herobrine dengan pasukan mayat hidup
"serahkan emerald kepada ku sekarang jika kau tidak ingin kehilang lebih banyak orang yang kau sayang clover"ujar herobrine
"tch. kenapa kau bisa keluar dari segel itu sialan" ujar kavi
"matilah kau sialan"ujar kavi lalu melesat kearah herobrine yang sedang lengah
"ohh jadi kau sudah mendapatkan batu ruby ya?"tanya kavi pada herobrine dengan nada meremehkan
"kembalikan batu ruby milik tuan ku"ucap ren lalu melesat ke arah kavi
kavi yang melihat itu lantas menghindar dari serangan ren dan membuat pelindung didaerah keluarga berada
"raja malik tolong beri tau kepada kerajaan yang lain untuk membantu aku tidak mungkin bisa menahan sendirian" teriak kavi pada raja malik
rafel yang melihat itu lantas membantu kavi untuk mengulur waktu sampai bala bantuan datang
"need help?"tanya rafel yang berada dibelakang kavi
"tentu saja kak"jawab kavi tanpa kavi sadari ren sudah mau membunuh raja malik
"raja malik awas!"teriak kavi lalu mendorong raja malik dan berakhir ia yang terkena tusuk oleh ren
"k-kavi" ujar genah yang tak percaya
"Tolong jangan hiraukan aku bantu yang lain saja aku b-baik saja ayah" Ucap kavi sambil menahan rasa sakit akibat pedang ren yang menusuknya
"Tunggu sini kavi ayah akan mencoba memanggil bantuan medis" Ujar genah lalu berlari mencari bantuan
Raja malik yang melihat itu pantas berdiri dan memasuki mode serius untuk membunuh ren dan herobrine
"Matilah kau bajingan" Ujar raja malik lalu menyerang ren hingga membuat ren sedikit terpojok
"Tch sialan, ren mundur kita kalah jumlah" Teriak herobrine lalu menghilang bersama pasukan mayat hidupnya
"Kavi! Bertahanlah ayah sedang mencari bantuan medis" Teriak peypey sambil meletakkan kepala kavi di pahanya
"K-kak aku ngantuk" Ujar kavi dengan suara lirih
"Tidak ku mohon jangan tertidur dulu" Ucap peypey sambil menepuk² pipi kavi agar tidak tertidur
"Itu ayah, kavi bertahan lah ayah sudah membawa bantuan medis" Ujar Marvel yang baru saja datang
Skip satu bulan kemudian diruang rawat kavi
"Ugh s-sakit" Ujar kavi yang baru sadar dari komanya
"Kavi!" Teriak genah yang berada diambang pintu ruang rawat
"Huh?,berapa lama aku koma?" Tanya kavi pada genah yang sedang memeluk dirinya
"Kau koma 1 bulan bocah" Jawab azre yang baru saja datang sambil membawa nampan berisi makanan buat kavi
"Serius?" Tanya kavi tak percaya
"Iya bocah, kau hampir bertemu dengan kedua orang tua mu asal kau tau jika kau tidak cepat mendapatkan pertolongan" Jawab azre sambil menaruh makanan untuk kavi di meja makan
"Makan dulu" Lanjut azre
"Habis makan boleh gak keluar?" Tanya kavi sambil memakan telur
"Tidak kau baru saja Sadar bocah" Jawab azre
"Ayolah aku akan bosan jika berdiam dikamar sampai sembuh" Ujar kavi pada azre
"Tidak kavi, aku akan panggil yang lain saja untuk datang kemari saja bagaimana?" Tawar azre pada kavi
"Huh baiklah" Ujar kavi ia sejujurnya malas berdebat dengan sang kakak
"Kak Marvel" Sapa kavi sambil tersenyum
"Makasih udh mau berjuang kavi" Ujar Marvel sambil mengelus surai hitam milik kavi
"Hihi iya kak" Ucap kavi lalu tertuju pada satu orang yang asing baginya
"Itu siapa?" Tanya kavi
"Perkenalkan saya Via" Jawab Via sambil memperkenalkan diri
"Kakak dari Elheims ya?" Tanya kavi lagi
"Iya kavi" Jawab Via
"Kavi minum obatnya dulu" Ujar Genah
"Shit here we go Again" Ujar batin kavi
"Maaf bukan gak niat buat minum obat tapi itu obat lebih pahit dari pada kehidupan" Ucap kavi lalu berlari kabur keluar kamar
"Kavi! Kenapa sih susah banget minum obat dari dulu" Teriak Genah lalu mengejar kavi
"Zre bantuin lah" Ucap genah pada azre
"Mau kemana? Udah gak bisa kemana-mana kamu" Ucap azre mencegah kavi yang hendak lari keluar kamar rawat
"Kak Azre ayolah obat itu pahitnya melebihi pahitnya kehidupan" Ucap kavi memberontak dipelukan azre
"Minum atau gak akan ayah izinin buat kemana-mana" Ucap genah
"Oke² aku minum" Ucap kavi pasrah
Benar saja selesai minum obat kavi langsung mencari air untuk ia minum
"Pft makanya kalo disuruh minum obat itu minum" Ujar Rafel
"Diem lu panglima pedang iron" Ucap kavi kesal
"Heh! Bilang apa tadi?" Ucap Rafel
"Enggak gak bilang apa²" Ucap kavi membela diri
Next chapter kavi dan keluarga sudah kembali ke pulau spadia. Saat sudah kembali ke spadia ada keanehan yang terjadi pada kavi apakah itu? Jawabannya ada di next chapter
TO BE CONTINUE
KAMU SEDANG MEMBACA
Viva Fantasy
Fanfickavi ia harus mati tertabrak karna menyelamatkan seorang anak kecil,namun sebelum mati ia sempat berharap bisa bereinkarnasi apakah harapan tersebut akan terkabul?