•••
Dengan kondisi kamar remang-remang, Veronica masih juga belum bisa memejamkan matanya. Ia melirik ke arah sampingnya yang terdapat Aiden sudah terlelap ke alam mimpi.
Bahkan berada di kamar apalagi di ranjang yang sama dengan Aiden bukanlah keinginannya. Semuanya sudah diatur oleh Leonard, Kakaknya.
Ponsel Veronica yang berada di nakas bergetar, pertanda ada pesan masuk. Ia membukanya, ternyata pesan yang terkirim berasal dari Edward.
Tadi siang saat pertemuan keduanya, tidak lupa mereka bertukar kontak hanya untuk menanyakan kabar masing-masing.
Veronica belum tahu jikalau Edward adalah teman semasa kuliahnya. Perempuan itu kembali fokus pada layar ponselnya yang menyala setelah terdiam beberapa saat.
Edward menanyakan apakah besok ia bersedia untuk bertemu dengannya. Veronica segera mengetik balasan.
Setelah pesannya terkirim, Veronica mematikan ponselnya dan menaruhnya di tempat semula. Veronica bersiap untuk tidur karena kantuk sudah mulai menderanya.
Mendengar deru napas Veronica teratur, Aiden membuka matanya yang dari tadi belum tertidur. Ia hanya berpura-pura saja, supaya suasana di kamar tidak canggung.
"Aku tidak suka jika kau dekat dengan pria itu, Vee." Memeluk tubuh wanitanya dari belakang dengan sangat hati-hati, takut membangunkannya jika ia memeluk terlalu erat.
Aiden merapikan selimut Veronica yang merosot, ia terdiam memandang istrinya yang semakin hari semakin cantik. Debat jantungnya juga berdetak dengan kencang setiap kali memandang paras cantik itu.
Dia ingin memperbaiki hubungannya dengan Veronica dari awal, seperti dulu. Tapi tidak untuk saat ini, ada seseorang yang tidak menyukai hubungannya dan Veronica.
Aiden tidak ingin kehilangan untuk yang kedua kalinya.
Mengusap Surai lembut itu dengan pelan dan berhati-hati, takut Veronica terbangun karena ulahnya. Aiden ikut memejamkan matanya saat dirasa kantuk menghampiri.
•••
"Vero, Kau ingin ke mana?"
"Kakak?"
"Kau ingin ke mana?" Leonard mengulang pertanyaannya, saat adiknya itu tidak kunjung menjawab.
Veronica menatap Kakaknya sebentar "Aku ingin menemui teman lamaku."
Leo menahan tubuh Veronica yang akan beranjak pergi setelah mengatakan jawabannya.
"Di mana kau ingin menemuinya?"
Perempuan itu menatap Kakaknya kesal, ia tidak langsung membuka suara, tapi perhatiannya teralihkan kepada Alicia yang lewat di depannya.
Tanpa menyapa dirinya dan Leonard, Alicia lewat begitu saja. Veronica mencibir sikap Alicia yang tidak punya etika, padahal ada Veronica di sini yang notabenya adalah Istri dari majikannya.
Leo tidak mempedulikan itu, ia masih menatap penuh Veronica "Kakak bertanya, di mana kau menemuinya?"
Veronica kembali memusatkan perhatiannya kepada Leo "Cafe yang tidak jauh dari sini."
"Pria atau wanita yang akan kau temui?" Ujar Leo hanya ingin memastikan.
"Apa Kakak juga harus tahu, siapa yang ingin aku temui?" Veronica merasa tidak nyaman dengan sikap Kakaknya yang terlalu ingin tahu.
Leo mengelus lembut bahu Veronica dan sedikit menekannya "Ya. Kakak harus tahu, dengan siapa kau bertemu dan di mana tempat pertemuan kalian."
"Pria kemarin yang aku temui. Dia bilang kalau kami teman satu kampus. Edward hanya ingin berbincang karena sudah lama tidak bertemu denganku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Locking You In My Life
Fantasy❝Aku, tidak akan pernah membiarkan mu pergi dari kehidupanku!❞ ••• Veronica Aileen ingat, terakhir kali ia berada di kantor untuk lembur. Tapi kenapa ketika ia bangun bisa berada di sebuah kamar mewah? Dan yang lebih membuat terkejutnya, Ia mempunya...