3 :: 🐶

76 21 0
                                    

-----

"Apa aku boleh menamaimu? Aku butuh nama untuk memanggilmu" Makhluk didepannya itu kembali memiringkan kepala, tak mengerti.

"Baiklah, mari kita coba. Hm... Tofu?" Anjing itu tak bereaksi dari posisi tengkurapnya.

"Molly?"

"Choco- tapi dia berwarna putih"

"Lucy? Aduh, sepertinya kau tak suka semua namanya ya?" Seungeon menggaruk tengkuknya terbingung.

"Bagaimana kalau... Milky?" Telinganya langsung bergerak lucu dan kepalanya mendongak menatap Seungeon, ekornya juga mengibas-ngibas tanda ia senang dengan nama itu.

"Guk!"

"Baiklah, Milky. Mulai hari ini kita berteman ya?" Ucap Seungeon dengan senyum yang mengembang sembari menjabat tangan si kecil.

-----

"Appa, eomma, apa aku boleh memelihara anjing?" Tanya Seungeon saat dirinya sedang makan bersama dengan keluarganya.

"Loh? Tumben sekali kamu ingin anjing?" Tanya sang eomma yang sedikit terkejut dengan permintaan mendadak Seungeon.

"Bukannya aku ingin anjing, eomma. Aku hanya merasa kasian melihat anjing kecil yang kutemui tadi sendirian di taman" Jelas Seungeon sembari menyuap sesendok makanan kedalam mulutnya.

"Apa dia memakai kalung kepemilikan?" Tanya sang appa yang diberi gelengan olehnya, "Padahal dia anjing ras mahal, bulunya pun bersih"

"Berarti anjing itu ada yang merawat. Kau tak usah khawatir, Seungeon"

"Tapi bukankah aneh jika anjingnya tidak dibawa pulang orang lain? Kalau rasnya mahal dan terawat, pasti seharusnya sudah dipelihara" Benar juga perkataan eomma-nya.

Kenapa dia masih tetap berada disana?

-----

Keesokan harinya...

"Hai, Milky!" Sapa Seungeon menghampiri si makhluk mungil yang sedang menggigiti tiang besi kursi.

"Kau benar-benar masih disini rupanya"

Milky yang melihat Seungeon menghampirinya langsung berlari dengan riang kearahnya. Sepertinya ia sudah menjadi akrab dengan pemuda itu.

"Kau pasti kelaparan, kan? Ini. Aku belikan stik khusus untukmu juga, dimakan ya" Kemudian mengeluarkan satu batang snack anjing dalam bungkusan.

Milky pun dengan senang hati langsung melahap makanannya beserta snack yang diberikan dan tak lupa meminum air dari mangkuk kecil plastik yang sudah menjadi miliknya.

Di mangkuknya kini sudah ludes tanpa tersisa sedikit pun, padahal tubuh bulatnya berukuran kecil.

Seungeon memang tidak memberi banyak padanya. Ia pernah mendengar anjing tidak boleh diberikan hingga penuh makanan dalam mangkuknya.

"Wah, kau kuat sekali makan rupanya" Pemuda itu sampai menggeleng-gelengkan kepalanya terheran.

Wajah Milky kini sangat ceria bahkan setelahnya malah meminta Seungeon untuk bermain bersamanya. "Guk, guk!"

"Pfft! Kau memintaku untuk bermain denganmu setelah kenyang? Luar biasa" Seungeon terkekeh melihat anjing itu yang terus memutar-mutar tubuhnya serta menjulur lidah, ekornya juga mengibas-ngibas begitu riang.

"Guk, guk!"

-----

TBC

Hold On (short story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang