-----
Seungeon akhirnya mengerti mengapa Milky tidak pernah beranjak dari taman itu.
Tepatnya dua minggu sebelum Seungeon ke taman bermain, Milky dibuang begitu saja pada malam hari dalam keadaan kehujanan oleh pemiliknya yang tidak bertanggung jawab dan memilih pergi meninggalkannya di taman.
Yura yang akan pulang dari sekolah tempatnya mengajar tak sengaja mendapati Milky terbaring di taman, lemah tak berdaya. Ia yang begitu terkejut lekas menggendongnya lalu berlari menuju rumah. Ia bahkan membiarkan dirinya basah kuyup terkena hujan.
Beruntung Milky ditemukan lebih cepat jadi tidak mengalami jatuh sakit yang parah juga karena letak rumah Yura yang tak jauh sehingga bisa segera dimandikan dan dikeringkan.
Anehnya setelah hari itu, Milky selalu keluar dari rumah Yura bagaimanapun caranya dan berlari ke taman tersebut. Menunggu pemiliknya kembali mengambil dirinya.
Bahkan perlahan Milky menjadi agresif setiap kali Yura mengajaknya untuk pulang sampai tidak mau digendong.
Entah apa yang membuat anjing kecil itu rela menunggu majikannya yang tak kunjung datang namun yang pasti ia sungguh bertekad berada disana meski cuacanya sedang ekstrim sekalipun.
-----
Suatu hari saat musim dingin telah tiba, Seungeon yang masih berada di kelas seketika panik melihat salju turun dengan derasnya.
Kring!
"Seungeon! Kau mau kemana buru-buru begitu?! Hei!" Teriak Yunseo saat melihat Seungeon begitu tergesa-gesa ingin keluar kelas padahal anak-anak lainnya masih merapikan barang mereka.
Pemuda itu tak menggubrisnya. Yang ia fokuskan sekarang adalah melihat keadaan Milky yang pastinya sedang kedinginan disana karena hanya bermodalkan selimut kecil saja.
Namun sesampainya di taman, bahkan deru napasnya masih terasa, ia membelalak terkejut mendapati Milky tidak didalam rumahnya. Benar-benar sudah tidak ada tanda keberadaannya di taman tersebut.
"Milky! Milky, keluarlah! Milky!"
Seungeon langsung terjatuh lemas dan berlutut diatas tumpukan salju yang tipis. Kristal bening mulai terbendung di pelupuk matanya.
Ia tidak menyangka Milky akan pergi darinya secepat itu.
-----
Flashback...
"Seungeon, seandainya Milky pergi dari sini kau harus merelakannya ya?" Ucapan Yura membuat Seungeon mengernyit heran.
"Songsaenim akan kembali memeliharanya?" Yura menggeleng pelan lalu memandangi Milky yang sedang asik menggigiti dan melempar-lempar bola kecilnya di dalam rumah miliknya.
"Saat itu aku sempat membawa Milky ke rumah sakit hewan..." Yura menjeda perkataannya karena sedikit tidak sanggup mengatakannya.
"Ia divonis memiliki penyakit jantung lemah bawaan dan hidupnya tak lama lagi. Mungkin karena itu pemiliknya berakhir membuangnya disini"
Seungeon jelas terkejut dan emosi mendengarnya, bagaimana bisa pemiliknya setega itu hanya karena Milky memiliki jantung lemah?
Yura kembali melanjutkan perkataannya namun pandangannya masih ke tempat yang sama, "Kau pernah mendengar 'anjing yang pergi tanpa jejak kaki'?"
"Tidak, songsaenim"
Yura menarik seulas senyum pada bibirnya, "Itu sebenarnya kalimat perumpamaan. Artinya akan ada suatu hari dimana anjing benar-benar meninggalkan tempat asalnya, meninggalkan semuanya tanpa berpamitan.
Ia akan pergi jauh sebab tidak ingin membuat orang-orang yang disayanginya bersedih melihat dirinya yang begitu menderita. Anjing akan menemani kita dalam kebahagiaan. Tapi saat akan mendekati ajalnya, ia akan pergi jauh seolah mereka tidak pernah ada.
Mungkin kedengarannya seperti khayalan, namun hal itu bisa saja terjadi pada Milky yang bahkan pemiliknya tidak menginginkannya lagi"
-----
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold On (short story)
FanfictionBook.11 Genre : Drama Terinspirasi dari lagu 'Seungmin - Hold On' Seorang pemuda yang menemukan sebuah kebahagiaan kecil dalam hidupnya yang merindu. Menemani di sela-sela kesedihan harinya.