☀️2.

2.6K 200 20
                                    

Happy reading. Jangan lupa vote Dan komen ya. Selamat membaca!

"adek, buka perkejaan rumah kamu mana. Ada ga tugas yang di kerjain." tanya Owen kepada si bungsu. Takut saat ia sedang bermain di gagu oleh Chandra.

Chandra, yang sedang asyik menonton kartun kesayangan nya. pun menengok ke arah Abang nya dan berkata.

"Gak tau coba Abang cek adek lagi seru nonton chinchan nya." Balas nya lalu menonton lagi siaran favorit nya.

"Prince" ujar Jackson memanggil adik bungsunya itu.

"Ambil tas kamu lihat ga ada tugas dari guru kamu apa ga sana" lanjut Jackson dengan tegas.

"Pelan-pelan bang kalo nangis gue ga mau tanggung jawab ya" ucap jaedan menyahuti perkataan kembarnya itu.

"Biarin sekali-kali tega dikit lah" balas Jackson dengan santai nya. Karena di antara ketiga nya. Iya lah Yang paling tegas dan cuek adalah Jackson.

Sedangkan Owen sendiri terkadang tegas kepada ke dua adiknya. tidak berlaku dengan si bungsu, ia paling lembut jika berhadapan deng adik paling kecilnya itu.

Serta jaedan si paling perhatian kepada si kecil dan terkadang paling usil. Ketiga nya sebenarnya usil. Karena itu lah adiknya sering menangis keren ke tiga Abang nya itu.

Sedangkan Chandra bangkit dari duduknya dengan memanyunkan bibirnya berapa Senti. Dan melangkah menaiki tangga.

Hingga berapa menit kemudian si bungsu, datang dengan tas nya lalu menyodorkan kepada abang sulung nya itu.

"Nih Abang yang ngerjain adek mau minum dulu" ujar Chandra memberikan tas nya lalu pergi menuju dapur.

"Bunda adek mau susu" ucap Chandra melihat bunda nya sedang berdiri di samping lemari es. Namu tak kunjung dapat jawaban dari Sang Bunda. Ia pun memanggil lagi.

"Bunda adek haus mau minum susu" ucap nya lagi, namun tak kunjung dapat jawaban dari sang bunda ia pun mengucapkan lagi namu

"Bun_ " ucap nya terpotong kala bunda nya berkata

"Hi hi hi hi Chandra kamu bisa lihat aku ya hihihi hihi"

Chandra sendri terdiam sesaat hingga.

"ABANG~ MBA KUNTI NYA MASUK RUMAH" setelah Berti ia pun bergegas berlari menghampiri ke tiga Abang nya.

Ketika pemuda itu pun kaget oleh teriakan si bungsu mereka pun bangkit dari duduknya dan menghampiri si bungsu. Di pertengahan jalan Owen di tabrak dengan sang adik

Bruk

Chandra terjatuh karena menabrak badan kekar sang Abang.

"Hiks sakit aaa ayah hiks Abang bunda jadi setan hiks huwaaa. Bunda mana hiks" tangisnya karena jatuh terduduk di dinginnya lantai marmer itu.

Owen pun segera mengambil adik kecil nya membawanya ke sofa. Lalu

"Mana yang sakit hmm" Tanya Owen. Dan di balas, "pantatnya, hiks anjing ya itu setan hiks pantat adek, sakit gara-gara mbak kunti hiks. abang mau susu hiks" balas Chandra sambil memakai si setan yang telah mengejutkan nya. Hal itu mampu membuat Owen, kaget karena ia tidak pernah mengajar kan kata kosa yang kasar kepada adik bungsu nya itu.

"Kok ngomong nya gitu kasar siapa yang ngajarin hmm" tanya Owen sedikit ngegas. Dan menabok pantat adiknya

"Aaa sakit jangan di tabok Hiks maaf abis Chandra kesel Abang Chandra kan haus mau susu tapi. Di sana ada mba yang suka nangkring di pohon hiks ayah" balas nya dan malah menangis semakin kencang. Serta memanggil ayah nya itu

Haaa, Owen hanya meghelaan kan nafasnya dan berkata"Ya sudah lain kali jangan gitu lagi ngerti" ujar nya dan tak si bales anggukan si bungsu. Ia cukup paham dengan keadaan sang adik. Adiknya memiliki Indra ke 6 dari keturunan dari sang kakek nya. Iya juga memiliki nya. mamun hanya bisa merasakan kehadiran 'makhluk halus' itu saja dan begitu pula. dengan ke dua adik kembarnya.

Ia bangkit dari duduknya dengan Chandra yang ada di dalam gendongan koala nya. Serta tangnya menepuk pelan sang adik.

"Tidur bang ?" Tanya Jackson sambil membawa botol susu miliki adiknya itu

"Belum deh kayaknya mana susunya"

"Nih, gue naik dulu ya nyusul Jaedan" balas Jackson memberikan botol itu kepada abang nya. Sambil berpamitan.

"Nih susunya dah tidur ya. Nati Abang kerjain tugas adek hmm" ujar Owen memberikan botol susu ke adiknya itu

"Hmm"

Skip.

Ke esok paginya. Di kediaman Martin

"ABANG!~,bunda lihat buku PR adek ga" terdengar suara begitu melengking, di telinga siapa pun yang mendengar nya. Siapa lagi kalau bukan bungsu ,dari bapak 'Jhonny' itu. Yang bernama Chandra,

"Cari yang Bener, semalem adek Taro di mana" teriak si sulung Owen, membalas perkataan sang adik bungsu nya itu. Sudah hal biasa bagi Owen, jika adik nya itu berteriak.

"Ga ada! Ih kok ga ada si padahal kan. tadi malem Chandra, taro di meja kok ga ada si" ujar Chandra. dengan kesal padahal sudah setengah jam. ia mencari buku PR nya itu, namun tak kunjung menemukan nya juga.

Karena sudah Lela mencari akhirnya Chandra pun .Melangkah keluar dari kamar nya. Menuruni anak tangga dengan mata' yang berkaca-kaca siap menumpahkan air mata nya. Berapa menit pun kini Chandra, telah sampai di tangan terakhir. Ia pun bergegas menuju dapur untuk memanggil sang bunda.

"Bunda~ hiks buku PR adek hiks ga ada hiks yang semalam adek kerjain hiks hilang huwaaa Bunda hiks buku pr adek" ujar Chandra, menangis setelah menemukan bunda nya itu. Namun bunda nya malah mengabaikan dirinya. Hingga

"Bunda, dengerin adek ga si. Hiks" ujar nya kesal

"Adek udah cari yang benar hmm" balas Sandra, dengan santai dan melanjutkan acara masak nya. Menghiraukan putra bungsu nya itu yang terus mengikutinya kemanapun ia melangkah.

"Udah, tapi gak ketemu hiks bunda bantu cari in hiks" balas Chandra, dengan kesal, karena Bunda nya Mala mengabaikan dirinya

"Bunda, dengerin Chandra ngomong ga sih hiks bundaaaaa~" ujar nya lagi dan berteriak di akhir kalimat nya. Memanggil sang bunda.

Dan hal itu mampu membuat seseorang yang, tengah menuruni anak tangga dengan cepat. Orang itu pun buru-buru, menghampiri si pelaku yang berteriak tadi. Setelah sampai di dapur ia pun melihat anak yang mengekor sang ibu di belakang ibunya. Sambil menangis itu. Terseduh- seduh.

Ia pun segera menghampiri si kecil lalu berbicara. " Kenapa dek, kok pagi-pagi udah nangis kenapa sayang hmm" ujar nya begitu lembut kepada si kecil, lalu mengangkatnya dalam gendongannya.

"Hiks ayahhh, hiks buku PR 'adek' hiks ga ada padahal buku nya mau di kumpulin hari ini hiks huwaaa" balas Chandra, menjawab pertanyaan dari ayahnya itu.

Ya pria itu adalah kepala keluarga di kediaman keluarga Martin. Dia adalah Jhonny Rey Martin. Yang menghampiri putra bungsu nya itu. Dan mengendong nya sambil mengusap air mata yang ada di pipi si bungsu.

"Kita cari bareng ya. Jangan nangis gitu ah terus ngapain di dapur kan Bunda lagi masak buat sarapan kita hmm" ujar nya sambil menimang si bungsu yang kini sudah berhenti menangis cuman tinggal Isaka kan kecil.

"Kepada ga Mita tolong sama Abang hmm "

"Abang nya lagi mandi. Makanya adek turun minta tolong ke Bunda" balas nya

"Udah bilang Abang Owen belum kan semalam bukan nya Sama Aban" tanya Jhonny lagi.

"Iyakah tapi Abang ga bilang"

"Adek undah nanya ke Abang Owen belum" balas Jhonny dan di balas gelengan oleh si bungsu





Tbc




Typo tandai.

15*Agustus*2023

Jangan lupa vote dan komen See you next time Bye 👋 Chandra pamit .

My Little Brothers. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang