Bab 3

405 36 0
                                    

Natta mendadak kaget saat tahu siapa yang mengetuk pintu rumahnya di pagi hari. Padahal ini hari Minggu, hari dimana Natta bermalas-malasan dirumahnya. Maklum Natta tinggal sendiri. Kedua orang tuanya sibuk dengan pekerjaan mereka yang terkadang dirinya juga hampir dilupakan. Dirinya melirik dan membuka sedikit kain yang menutupi jendela rumahnya.

Seorang lelaki menunggu dirinya di luar. Natta sungguh kaget. Pasalnya lelaki itu tidak memberitahu jika akan menjemput nya meski mereka saling bertukar nomor saat kemarin pulang bersama.

Pintu terbuka membuat Leshinn menatap kearah lelaki yang memandang dirinya dengan malas. Tangan lelaki itu mengucek matanya, menandakan jika lelaki itu baru bangun.

"Kenapa gak bilang mau kesini sih!"

Leshinn tiba-tiba tersenyum mendapatkan omelan dari lelaki itu.

"Ngapain lu senyum-senyum psiko?" Ujar Natta sambil menatap Leshinn dengan kesal.

"Gue udah nelfon lu berkali-kali tapi gak dijawab. Jadi gue kesini aja" ujar Leshinn lalu masuk dengan tidak sopan nya lagi dia langsung mendudukkan pantatnya di sofa rumah itu.

"Ya maaf. Sekarang kan Minggu. Gue males ngapa-ngapain, Shinn"

Natta duduk disamping lelaki itu sambil merebahkan tubuhnya di sofa panjang. Sedangkan Leshinn yang tadi nya duduk dengan nyaman tiba-tiba ikut berbaring diatas tubuh lelaki itu. Membuat Natta menjadi kesal setengah mati menahan beban tubuh lelaki didepannya ini.

"Oyy, anjing Leshinn berat Cok!"

"Ngantuk Nat, gue nunggu lu lama bener bangun nya kayak putri tidur"

"Ya siapa yang nyuruh lu kesini anjing"

Sebuah dengkuran halus terdengar. Natta menatap lelaki yang tidur dengan pulas sambil memeluk tubuhnya dari atas. Tangannya terulur untuk mengusap kepala dan rambut Leshinn.

Tampan ujar Natta dalam hati.

Dirinya memutuskan untuk ikut tertidur karena memang Natta masih ngantuk akibat menonton film semalaman.

****

Natta terbangun ketika merasakan beban di tubuhnya berkurang. Dia langsung bangun ketika sadar Leshinn tidak ada.

Sebuah bau makanan menguar dari dapurnya. Natta tidak pernah memasak. Karena ya, dia memang tidak bisa masak. Biasanya juga dia beli kalau lapar. Atau memasak Mie instan sampai dirinya bosan.

"Siapa yang masak malem malem gini?" Batin Natta bangun menuju kearah dapur.

Natta menatap punggung lebar didepannya yang sedang memasak. Dia tau itu Leshinn.

"Kalau mau peluk, peluk aja. Jangan malu-malu Nat"

Mendadak imajinasinya langsung hilang mendengar suara Leshinn. Natta menatap datar lalu duduk di kursi makan seolah tidak terjadi apa-apa sambil menunggu Leshinn menyiapkan makanan mereka.

Selesai dengan acara masaknya, Leshinn duduk didepan Natta yang menyantap makanannya dengan lahap. Sedangkan Natta yang ditatap merasa risih.

"Stop ngeliatin gua anjir"

"Natt, kok lu bisa jadi imut gini sih?"

Natta langsung melotot tak percaya menatap Leshinn. Bisa-bisanya Leshinn bilang dirinya imut? Ngawur ya, dimana-mana dia itu ganteng. Mana ada imut imutnya.

Sebuah jitakan didapat oleh Leshinn setelah mengatakan hal itu.

"Gue ganteng anjing! Seenaknya lu bilang gua imut" teriak Natta kesal pada pernyataan Leshinn yang bilang dia imut.

"Gak, Natta imut, cantik"

Sedangkan Natta memilih pura-pura tuli saja lalu melanjutkan acara makannya daripada mendengarkan ocehan Leshinn tentang dirinya yang mengatakan dirinya Imut dan Cantik.

"Jadi pacarku yuk, Nat"

BYUURRRR

Bukannya jawaban yang didapat oleh Leshinn, Natta langsung menyemburkan air yang diminum nya ketika mendengar ajakan Leshinn yang mengajaknya untuk berpacaran.

"Lu gila ya?" Ujar Natta

"Atau lu sakit? Kesambet apa lu, Shinn?" Lanjut Natta sambil mengecek dahi Leshinn, memastikan apakah lelaki didepannya ini sedang sakit atau tidak.

"Gue waras Nat" jawab Leshinn sambil menatap Natta dengan serius.

"Jadi gimana?"

Mendadak pipi Natta memerah saat Leshinn mendekati wajahnya. Sontak Natta langsung mendorong badan Leshinn membuat lelaki didepannya itu mengaduh sakit.

"Mending lu pulang dah. Udah malem. Besok kita sekolah" jawab Natta meninggalkan dirinya di meja makan.

TBC

Awokwkwk
Jangan lupa Vote dan Comments nya guys

7 Days (MileApo) (Lokal) (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang