Pagi pagi sekali bintang sudah berada di depan rumah kenaisya untuk menjemput gadis itu, tentunya karena permintaan dari orangtuanya memaksa bintang untuk menjemput kenaisya
Bintang turun dari motornya lalu berjalan masuk memasuki rumah bertingkat yang tampak sederhana itu, sebelum masuk ia mengetuk pintu sopan
"Eh bintang kok tumben pagi pagi udah datang, ayo masuk dulu pas banget kita lagi sarapan" sambut Kayla ramah
Bintang mencium tangan Kayla sopan, lalu tersenyum ramah ke arah wanita paruh baya didepannya "Iya tante mama suruh saya berangkat sekolah bareng sama kenaisya"
"Yaudah ayo masuk dulu nak" Kayla dan bintang berjalan kearah ruang makan, disana sudah ada Dirgantara, dan Dion tengah menikmati sarapannya
"Ngapain Lo kerumah gue"
"Bang yang sopan sama tamu, bintang ini anaknya om Mahendra dan tante Andin teman dekat papa" Dirga sengaja tidak memberi tau Dion perihal perjodohan kenaisya dan bintang, biarkan anak tengahnya itu mengetahui sendiri kejadiannya
"Bintang kamu tunggu disini dulu ya, biar Tante panggilkan naisya" ujar Kayla yang dibalas anggukan oleh bintang, ia duduk di sebelah kursi Dion
"Pa.. kok papa kasih izin naisya berangkat sekolah bareng sama dia sih pa!!.. iya Dion tau dia anak om Mahendra tapi tetep aja dia itu berandalan"
"Bang ga boleh kaya gitu papa ga pernah ngajarin kamu mandang orang dengan sebelah mata" dirga memberi pengertian kepada anak tengahnya, Dion memutarkan matanya jengah. Sedangkan bintang tak ingin ikut bicara
Tak lama dari itu dua perempuan turun dari lantai atas wanita paruh baya dan gadis yang mengenakan seragam SMA, kenaisya duduk tepat di depan bintang yang sedang menikmati roti buatan Kayla
"Sayang kamu berangkat sekolah bareng sama bintang aja ya" kenaisya yang sedang sibuk mengoleskan selai coklat hanya membalas dengan anggukan setuju
"Sya lo bareng sama gue aja ya?" Tawar Dion, ia masih tak mau membiarkan adiknya berangkat bersama dengan bintang
"Kapan kapan aja ya bang, gaenak bintang udah jauh jauh kesini" rumah bintang dan kenaisya memang berlawanan arah terlebih lagi jarak rumah mereka berdua cukup jauh, tak enak jika menolak ajakan untuk berangkat sekolah bersama walaupun kenaisya malas
"Yaudah bun, yah, bang, naisya berangkat dulu ya hari ini aku ada piket" pamit kenaisya sebenarnya hari ini bukan jadwal ia piket, hanya saja ia merasa muak melihat wajah bintang yang sok kalem didepannya
"Oalah iya, bintang Tante titip naisya ya nak"
"Iya te aman kok bintang pergi dulu ya tan, om" pamitnya sambil mencium tangan keduanya, sebelum pergi meninggalkan ruang makan ia sempat melirik Dion yang tampak menahan emosinya. Bintang dengan sengaja menggenggam tangan kenaisya sampai di depan gerbang rumah
"Ckk yang ini juga salah satu bagian dari misi Lo?" Tanya kenaisya melihat tautan tangannya dan tangan bintang
"Hmm.. harus kelihatan meyakinkan nai, udah ayo buruan naik katanya buru buru" bintang menyerahkan helm khusus penumpang ke arah naisya.
Motor bintang mulai membelah padatnya jalan Jakarta di pagi hari, tidak ada pembicaraan diantara mereka berdua masih terlalu canggung mengingat perjodohan konyol yang terjadi di antara keduanya
****
Bintang dan teman temannya sekarang sedang menongkrong di kantin sekolah hari ini seluruh kelas sedang jamkos karena guru guru mengadakan rapat dadakan suasana saat ini sangatlah berisik, kakak kelasnya sekarang sudah seperti kehilangan urat malu, bisa dilihat saat mereka menyanyikan lagu dangdut koplo dan berjoget riah

KAMU SEDANG MEMBACA
segala tentang kita
Teen Fictionmenceritakan seorang wanita yang jatuh cinta terhadap teman sekelasnya tetapi sialnya cinta itu tak terbalas