Jam istirahat telah berakhir 15 menit yang lalu sekarang kenaisya sudah di kelas bersama teman temannya, keadaan kelas terasa seperti pasar yang membuat kenaisya geleng geleng kepala
"Heh nis bintang sama temennya pada kemana?" Tanya Bryan selaku ketua kelas di 10 IPA 2
"Eh ga tau gue yan mungkin bolos kayak ga tau mereka aja paling anti sama pelajarannya pak indra" jawab denis menimpali dengan kekehan mengingat dulu keempat temannya itu pernah dihukum massal oleh pak indra hingga trauma masuk kelas matematika lagi
"Iya gue paham tapi pasti nanti si pak Indra itu juga marah marah kalau tau mereka bolos lagi"
Tak lama dari itu guru matematika mereka, pak indra masuk kelas dengan wajah garangnya pria yang tak mempunyai rambut itu memandang seisi kelas namun ketika melihat bangku belakang yang kosong membuatnya mengerutkan kening
"Kemana perginya keempat biang masalah itu?" Suara pak indra mengintimidasi seisi kelas
"Anu pak maaf dari jam istirahat tadi mereka berempat tidak kelihatan berada di kelas" jelas Bryan mewakili teman kelasnya yang tampak enggan menjawab
" kalian itu seharusnya bisa menasehati teman kalian mereka terlalu sering bolos dimata pelajaran saya kali ini saya tidak akan tinggal diam, hari ini tidak akan ada pelajaran saya tugaskan untuk satu kelas mencari keberadaan biang masalah itu sampai ketemu kalau tidak kalian yang akan saya beri nilai minus di mapel saya" setelah mengatakan itu pak indra segera keluar dari kelas tanpa mau mendengarkan protes muridnya
"Anjir tuh guru kebiasaan banget suka nyusahin orang aja" timpal tak terima geby sang primadona kelas
"Sebenarnya kita semua pasti tahu kan kemana keempat orang itu pergi tapi ya gitu siapa yang berani negur mereka sekarang gue tanya?" Bryan mulai mengambil ahli kelas berusaha melakukan musyawarah
"Emang mereka bolos kemana" tanya kenaisya ke Dinda yang tampak mengomel kesal dengan perintah dari pak indra barusan
"Pasti ke belakang sekolah disana ada warung namanya warung budhe Ida ya itu tongkrongan bintang sama kakak kelas kita kalau bolos" jawab Dinda
"Terus kenapa ga ada yang berani negur ataupun nyamperin bintang disana"tanya kenaisya lagi "ga ada yang berani nai percuma yang ada kita di godain sama kakak kelas dan satu lagi bintang paling ga suka di usik jadi ga ada yang berani juga"
"Ckk ga bisa gini dong masa iya gara gara dia kita dapet nilai minus satu kelas? Apalagi ini mapel penting loh" kenaisya mulai tak suka dengan apa yang terjadi, apa apaan dengan laki laki itu? Berprilaku seenaknya saja
"Ga ada yang beran-" belum Dinda melanjutkan ucapannya tiba tiba kenaisya berdiri dari duduknya
"Yan,gue aja yang nyamperin bintang sama temen temennya di warung belakang" ucap kenaisya yang sukses membuat seisi kelas terkejut
"Engga engga nai apa apaan sih ga lucu tau, disana semuanya anak cowo berandalan banyak dari mereka yang bahkan ga segan segan rokokan" ujar Bella panik saat mendengar ucapan kenaisya pasalnya temenannya ini terlalu polos, apa ia tak tau apa yang akan terjadi kedepannya??
"Kita ga bisa diem aja disini bel gue ga mau dapet nilai minus, lagian kita sama sama pelajar disini, yan Lo bisa kan anterin gue ketempat itu"
"Lo yakin? Ya udah ayo gue anterin"
****
"Lo beneran kan nai? Lo pasti udah tahu siapa itu bintang" entah keberapa kali Bryan mengulangi pertanyaan ini jelasnya itu cukup membuat kenaisya geram
"Iya gue udah tau, tapi gue juga ga mau kalau sampai kita dapet nilai minus di mapel matematika" ujar kenaisya yang dibalas angguk anggukan mengerti dari Bryan

KAMU SEDANG MEMBACA
segala tentang kita
Teen Fictionmenceritakan seorang wanita yang jatuh cinta terhadap teman sekelasnya tetapi sialnya cinta itu tak terbalas