00.06

455 29 0
                                    

Cinta begitu buta sampai kau tak sadar sudah berada di dalam nya.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading

Haechan sudah sampai ke kampus nya, dan langsung menuju ke kampus,

Haechan langsung mendatangi jaemin yang sudah di kelas tersebut

Menanyakan dimana orang yang sejak tadi dia cari.

"Na, kamu ada liat kak Mark gak?"

"Gak tau Chan, tapi kata nono, kak Mark udah gak sekolah di sini lagi"

Tanpa menjawab perkataan jaemin, haechan pergi meninggalkan jaemin dan mengambil ponsel nya di saku celana nya.

//panggilan telpon

Haechan yang gelisah sejak tadi panggilan nya tidak di angkat pun mulai frustasi, kini haechan memutuskan untuk pulang dan ber istirahat sejenak.































//skip di rumah

"Echan kok udah pulang? "

"Anu Mae, badan echan gak enak"

"Kenapa, mau di panggilin dokter gak? "

"Gak usah Mae, palingan echan cuman kecapean"

"Oh ya Chan kamu udah tau belum kabar Mark? "
Tanya ten dengan wajah nya yg kurang enak

"Oh ya Chan kamu udah tau belum kabar Mark? "Tanya ten dengan wajah nya yg kurang enak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Seo ten, 35 tahun)

"Emang kenapa Mae? "

"Kata nya Mark mau pindah sekolah di Canada"

"Ma-e apa itu bener? "

"Iya sayang"ucap ten sambil bertanya tanya dengan wajah haechan yang sedang ketakutan

Haechan menitik kan air mata nya, dan berlari ke kamar nya.

Ten yg melihat tersebut sontak langsung menyusul sang anak ke kamar nya,

" Hiks, hiks, kaka bohong, kaka bilang bakal selalu ada di sisi echan, tpi kenyataan nya tidak, hiks"

Haechan masih bingung bagaimana cara nya memberitahu kepada sang ibu bahwa dia sedang mengandung.

Di sisi lain ten sangat khawatir dengan anak nya yg berada di kamar,

"Echan, buka pintu nya nak, cerita ke Mae ada apa, Mae gak akan marah kok" Ucap ten sambil menangis khawatir kepada sang anak.

Haechan membuka pintu kamar nya dan menangis di pelukan sang ibu.

"Maee"

"Kenapa sayang cerita kan semua nya"

"Maaf kan echan Mae, hiks, echan gak sengaja, Mae jangan marah yah, hikss"

"Iya, Mae gak akan marah kok,"

"Mae, echan h-amil" Dengan wajah yang masih terisak-isak.

Sontak perkataan yang di lontar kan sang anak membuat ten terkejut setengah mati,

Ten sangat kecewa kepada sang anak, tapi apalah daya jika sudah begini,

Apakah pihak keluarga Mark mau bertanggung jawab kepada haechan?

Tpi entah lah, mungkin takdir lah yg memutus kan jalan yang tepat nya.

//flashback of

Mark yang sedari tadi memeluk haechan, mencoba menjelaskan semua nya.

"Chan, maaf kan kaka,kaka tidak bermaksud untunk mengingkari janji,"

"Kaka juga tidak tau saat itu jika kaka akan di pindah ke canada"

"Tapi tetap saja, hiks, kaka ingkar janji"

"Maaf kan kaka Chan"

"Lepas kan,"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

Oke segini dulu guys, huaa padahal pengen panjang nulis nya,

Tapi apalah daya, ternyata aku masih sibuk, deadline nya di ubah jadi nya harus di percepat deh kerjaan nya, do'ain yah aku menang, soal nya aku lagi lomba kerajinan gitu loh,

Jadi sorry, sampai jumpa di next chap,

See you, jangan lupa vote

~kamsahamida

Baby [markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang