00.10

357 24 1
                                    

.
.
.
.
.
.
.
Happy reading

"Ada apa kalian kesini" Ucap haechan dengan rasa panik nya.

"Tidak perlu takut kami hanya ingin melihat chenle" Ucap taeyong.

"Dek sana gih ama bang Mark bicara" Ucap hendry mendorong sang adik dan mengisyaratkan kepada Mark untuk mengikuti sang adik.

"Apa sih bang, "

"Udah ikut aja sana, nih bawa nih," Hendry mendorong sang adik kepelukan Mark yg sontak membuat haechan kaget.

Mark membawa haechan ke taman belakang,

"Gimana kabar lu? "

"Baik, emang apa urusan nya ama lo?"

"Cuman nanya" Ucap Mark tersenyum.

Haechan sangat rindu dengan senyuman tersebut tapi hati nya tak bisa mengikhlaskan masa lalu yg begitu pedih tersebut,

Seperti tak bisa berdamai dengan masa lalu, begitu lah perasaan haechan saat ini.

Haechan seketika menitik kan air mata nya, mengingat betapa kejam nya takdir mempermainkan kan haechan.

Sontak Mark yang melihat seketika memeluk haechan.
(Kalo kata author sih modus,ya gak😁) .

"Chan, kamu kenapa?"

"Hiks, hiks" Sontak tangisan haechan mulai membesar, untung taman tersebut kedap suara jadi tak akan terdengar siapa pun haechan menangis.

"Hiks, kak kenapa takdir selalu membuat haechan kecewa? Kenapa, hiks"

Sontak Mark juga merasa sedih dengan kata kata yg baru saja di lontar kan haechan.

"Kaka juga bingung Chan, setiap kaka ingin bersama dengan mu, pasti selalu saja ada masalah yang menimpa."

Haechan melap air mata nya, dan bergegas keluar dari taman tersebut.

"Chan, kami mau kemana" Mark langsung mengikuti haechan keluar.

"Mae lele nya echan titip di sini dulu yah, echan ada kerjaan mendadak"

Sebenarnya tidak ada yang di kerjakan haechan, tapi haechan berusaha ingin menenang kan hati nya

18.00

Haechan sampai di rumah nya dengan keadaan lusuh,

Dia memasuki kamar nya dengan mata yg berkaca kaca.

Sontak haechan mengunci pintu dan menangis sejadi-jadinya di dalam sana.

"Hiks, hiks,"

"Plis jangan kambuh dulu, hiks" Ucap haechan sambil meraih kotak p3k nya

Haechan meminum obat tersebut, dan bersender di dekat balkon kamar nya dengan kondisi yang masih menangis.

"Hiks, hiks, kenapa harus seperti ini selalu"

Haechan melihat sesuatu di meja rias nya, dan meraih benda tersebut.

Yah itu adalah tote bag yang di berikan mark kemarin.

Haechan membuka tote bag tersebut.

Haechan meraih hadiah yang berada di dalam tote bag tersebut,

Ada 1 boneka beruang,dengan sebuah amplop.

Haechan mengambil amplop tersebut dan membaca isi surat yang berada di amplop tersebut.

Seketika haechan menangis kembali setelah membaca surat tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seketika haechan menangis kembali setelah membaca surat tersebut.

Ia memeluk boneka beruang yang di berikan mark.

Entah lah apa lah haechan sudah memaaf kan mark, atau sebalik nya.

Haechan masih belum bisa berdamai dengan keadaan nya,

Bunuh diri, tak sanggup, itu pikiran haechan saat membayangkan masa lalu nya.

Mungkin takdir begitu kejam kepada haechan, sampai sampai membuat haechan merasa trauma dengan masa lalu.






































































.
.
.
.
.
Tbc

Anyeong semoga suka, rencana nya book ini cuman sampe 15 chap jadi bakal di sambung dengan s2 nya.

Dan kabar baik nya, aku bakal bikin book baru sambil kalian nanti nunggu aku nulis s2 nya Oke.

See you jangan lupa vote yah

~kamsahamidaa

Baby [markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang