00.09

365 27 0
                                    

Cinta lebih beracun dari pada racun
-doxa
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading

Haechan terbangun dari tidur nya,

Dia tak sadar jika chenle masih bersama jaemin.

Haechan pun beranjak bangun, dan turun ke bawah.

Haechan melihat sang ibu sedang menggendong sang anak.

"Mae, nana nya mana?"

"Udah di jemput Jeno tadi"

"Udah baikan nih cerita nya" Ucap haechan tersenyum sambil mengambil chenle dari sang ibu.

"Gak tau juga, setelah sekian lama mereka tadi berdebat"

"Akhir nya nana mau pulang" Ucap ten sambil terkekeh.

"Sudah lah ayo sarapan"

Haechan mengikuti sang ibu ke ruang makan, dan duduk di sana.

"Mae kapan pulang?"

"Entahlah, mungkin ketika daddy mu jemput"

"Emh, oke"













































































10.00

Haechan merasa bosan sendiri, karena sang ibu sudah pulang,

Yang menanyakan chenle kemana? Chenle sedang menginap bersama sang ibu.

Jadi tersisa dia dan anjing peliharaan sang anak yang bernama daegal.

Dritt.. Dritt (gitu gak sih bunyi handphone 😭)

Terdengar panggilan suara dari no yang tak di kenal

Haechan sontak mengangkat panggilan tersebut

// POV call.

Haechan:halo ini siapa?

No tak dikenal:halo Chan ini renjun

Haechan:kok no kamu ganti si njun?

No tak dikenal:udah nanti gua jelasin, ketemu yuk di kafe kek biasa.

Haechan:oh oke, aku otw yah

No tak dikenal:sip

//panggilan putus

Haechan bersiap-siap untuk bertemu dengan renjun,

Dari pada haechan merasa bosan seharian di rumah saja, lebih baik dia bertemu dengan sahabat nya itu.


11.00

Haechan telah tiba di kafe, dan mencari-cari sang sahabat di berbagai sudut kafe tersebut.

"Chan sini"

"Oh renjun," Haechan bergegas ke meja yang sudah di pesan oleh renjun.

Baby [markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang