00.07

434 29 3
                                    

"Lepas kan"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading

Haechan menggunakan semua tenaga nya untuk lepas dari mark.

Tanpa di sadari wajah haechan begitu pucat reflek terjatuh pingsan di pelukan mark.

"Chan, Chan bangun Chan, "

"Jeno, cepat kesini"










//10 menit yang lalu di tempat Jeno dan jaemin.

"Na ikut aku aku mau jelasin sesuatu"

"Lepas, gak ada yang perlu di jelasin"

"Aku lihat dengan mata kepala ku sendiri"

"Na kamu salah paham, karina masuk tanpa izin ke ruangan ku, aku tak tau bahwa kau juga sedang di sana"

"Jika itu kesalah pahaman, kenapa kau tidak mengusir karina? " Jawab jaemin dengan nafas terburu²

"Dia mengunci pergerakan ku dengan sengaja agar aku tak bisa mengusir nya"

"Bohong!!"

"Pergi kau dari sini"

"Na, tp.. "

Jeno mendengar sebuah teriakan dari sang kaka.

Jeno langsung pergi menemui sang kaka di susul oleh jaemin.

"Jeno, panggilin dokter"

"Iya bang"

"Astaga, Chan kamu kenapa"

Chenle melihat sang ibu terbaring lemah di dekapan mark.

"Daddy, mommy kenapa? "

"Mommy kamu kecapean le" Ucap mark tersenyum sambil mengelus surai rambut sang anak.



































//skip dokter nya sampai

Jhonny dan ten sampai ke rumah haechan dengan keadaan panik,

sebelum dokter sampai nana menyempat kan menelpon ten dan jhonny.

Di sana juga ada jaehyun dan taeyong.




"Bagaimana, kondisi haechan dok? " Ucap ten bertanya

"Hanya kelelahan biasa saja, tapi aku harap jangan membuat nya terlalu berpikir berlebihan,"

"Itu bisa membuat mental nya tak stabil"

"Hah, syukur lah," Ucap seluruh orang yang berada di ruangan tersebut.

Yg bertanya kemana 2 bocah tadi? Mereka sedang sibuk bermain bersama hingga lupa waktu.

"Mark aku ingin bicara dengan mu, ikut aku" Ucap jhonny yang pantas di jawab anggukan oleh mark.



















"Aku tau kau sangat merindukan haechan"

"Tapi berusaha lah dengan baik tanpa memaksa nya"

"Aku sudah memaaf kan kesalahan mu di masa lalu, "

"Aku tau kau pasti bisa membawa haechan kembali kepada mu, "

"Mungkin haechan masih merasa trauma dengan masa lalu nya"

"Saat kau pergi, dia selalu mencoba meng akhiri hidup nya karna tak sanggup hidup"

"Tapi akhir nya,pikiran tersebut hilang setelah kehadiran chenle"

//flashback on

"Hiks, hiks" Haechan menangis sambil mencari benda yang ingin dia tuju.

Haechan mengambil silet yang berada di laci di kamar nya.

Berniat untuk mengakhiri hidup nya, haechan menyayat tangan nya dengan silet yang iya punya sampai mengeluarkan banyak darah.

"Hiks, hiks, aku gak sanggup, aku gak sanggup" Selama mengandung mental haechan merasa terganggu dengan pikiran nya yg kesana kemari,

Hingga dia memutuskan untuk membunuh diri nya sendiri di kamar nya.

Ten membuka pintu kamar anak nya, dengan membawa nampa yg berisi makanan dan obat.

Betapa terkejut nya ten saat melihat anak nya menangis sambil melukai tangan nya yang sudah berlumuran darah.

"SEO HAECHAN" Teriak ten sambil mengambil pisau haechan dan membuang nya kesembarang tempat.

"Kenapa Mae, hiks, kenapa, kenapa takdir begitu jahat"

Ten tak menjawab perkataan sang anak dan bergegas mengobati tangan sang anak.

"Anak nya Mae, sayang, kamu kenapa, Mae ada disini,"

"Hiks, hiks, Mae echan gak sanggup"

"Echan pasti bisa, Mae yakin, "

"Hiks, hiks"

"Sudah ayo minum obat nya, dan makan, agar bayi nya sehat terus, oke? "

"Emh" Haechan mengangguk sambil mengusap air mata nya lalu tersenyum.

//flashback off

"Baik dad" Ucap mark.

"Bagus lah kali begitu"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

Halo, gimana cerita nya? Maaf yah kalo masih gak nyambung alur nya

Oh ya, jangan lupa vote yah oke

See youu guys

~kamsahamidaa

Baby [markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang