16

1.7K 73 7
                                    

Sinar matahari menyinari kamar y/n. Burung berkicau, dan alarm yang menggema. Y/n berusaha mematikan alarm walau mata masih tertutup rapat. Ia mengucak mata yang masih ngantuk, berusaha tidak tertidur lagi.

Y/n beranjak dari tempat tidur, untuk membersihkan badan nya yang terasa panas.

Berada di kamar mandi, y/n melakukan kegiatan mandi nya. sejenak ia juga berusaha mengotak ngatik otaknya. jika dengan bantuan kakaknya tidak bisa, ia mau tidak mau harus mengerjakan misi ini sendiri. Tapi terkadang ia tidak yakin bisa menyelesaikan nya dengan sendiri.

Y/n meninju tembok, frustrasi dengan pemikiran nya.

"Harus gimana lagi bangsat gue cari nya"

Sudah 40 menit dia berada di kamar mandi, masih dengan telanjang dan memikirkan rencananya.

"Y/n kamu sedang di kamar mandi?" Tanya toji

Y/n yang mendengar Toji terkejut. "Iya saya di dalam, ada apa?" Tanya y/n berteriak agar suara nya terdengar.

"Aku akan pergi keluar kota dulu, tidak tau pulang kapan jadi aku mohon untuk kamu tetap di rumah ini sampai saya pulang. Kamu boleh pergi, asal jangan pergi kemana mana. Saya juga sudah ngasih kamu uang untuk keperluan kamu di sini, mengerti?"

"Baik pak!"

"Kumohon kamu keluar dulu sebentar"

Y/n bergegas mencari handuk nya agar menutupi badannya. "Sebentar pak" ucap y/n.

Pintu kamar mandi terbuka sedikit, dan memperlihatkan y/n setengah badan. "Iya pak, kenapa?" Tanya y/n.

Toji memegang gagang pintu dan secara tiba tiba membukanya full. Betapa terkejutnya ia melihat y/n hanya menggunakan handuk. Walaupun ia sudah beberapa kali melihat tubuh indah nya, tetap saja ia masih terlihat gugup. Ia menahan gejolak aneh di tubuhnya, jika ia tidak menahan kemungkinan besar ia akan terlambat.

"Kumohon untuk selalu jaga kesehatan dan jangan sampai ada lelaki bajingan yang masuk ke rumah ini." Perintah Toji.

Y/n mengangguk untuk jawaban. Toji yang gemas melihat y/n, ia menerobos masuk dan mencium y/n. Hampir saja terkelikir karena kejutannya, dengan sigap Toji menahannya. Mungkin sebelum Toji pergi, ia sedikit memberi sebuah lumatan kecil, hanya kecil.

"Eum,,,"

Toji melepas pangutannya dan menatap y/n penuh makna. "Saya janji akan membereskan semua masalah" y/n mengerut kening bingung, y/n dengan polosnya hanya geleng geleng kepala.

"Saya tidak mengerti apa kata bapak" ucapnya polos

Toji hanya tertawa mendengar, ah begitu lucu pikir Toji. "Tidak usah khawatir, yang penting kamu hanya tinggal diam dan beres" Ucap Toji.

"Saya pergi dulu, jaga diri baik baik" Toji berjalan keluar dan memberi mata genit. Y/n yang melihat hanya tersenyum geli.

"Hati hati di jalan!"

—————————————————-
Telah 3 hari apartement tidak ada Toji. Y/n sering sekali pulang malam, bukan karena ia bersenang-senang, tetapi ia mencari megumi tanpa henti. Sekarang ia berada di taman, berharap ia mendapat sebuah jawaban.

Matanya tidak sengaja melihat sesuatu janggal, ia sempat melihat sosok pria persis seperti Toji. Tapi setelah y/n ingat lagi, Toji sedang pergi ke luar kota. Mungkin saja itu orang yang mirip dengan Toji.

Sosok lelaki itu tidak sendiri, melainkan bersama temannya. Entah mengapa membuat y/n tertarik dengan obrolan nya, perlahan y/n mendekat ke arah mereka. Berusaha mencari informasi sesuatu. Tapi di saat ia sedang berjalan, ia tidak sengaja menginjak soda kaleng sehingga menimbulkan suara.

marry with me, girl!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang