7. Tiba-tiba

77 10 1
                                    

"Gimana dok? Temen saya gak kenapa-napa kan?" tanya Hyunjae.

Dokter yang menangani Juyeon pun mengangguk. Ia mengatakan bahwa benturan di kepala Juyeon tidak membahayakan laki-laki itu. Juyeon hanya  mengalami cedera ringan. Bagian atas pelipisnya harus di perban karena ada luka terbuka akibat terkena benda tumpul.

"Setelah ini pasien boleh langsung pulang. Sementara, harus istirahat yang cukup karena lengan pasien juga masih ada memar." ucap Dokter.

Hyunjae pun bernafas lega mendengar pernyataan dokter. Ia pun lalu menghampiri Juyeon yang duduk di bangsal UGD.

"Lo yakin ga perlu ngabarin kakak lo?" tanya Hyunjae ketika sedang menunggu Juyeon bersiap untuk pulang.

"Gausah hyung. Kakak gue lagi di luar kota. Lagian ini cuma cedera ringan. It's okay." jawab Juyeon sembari menggerakkan lengannya yang sedikit terasa sakit.

Mereka berdua lalu berjalan keluar. Hyunjae pun melihat Eunha dan SinBi yang ternyata masih menunggu di lobby rumah sakit karena tidak semua orang di izinkan masuk UGD jika tidak berkepentingan.

"Loh, kalian belom pulang?" tanya Hyunjae.

Juyeon pun melihat SinBi yang menatap kearahnya.

"Lo gapapa kan, Bi?" tanya Juyeon pada SinBi karena ia belum sempat menanyakan kabarnya setelah pergi dari lokasi turnamen yang ricuh.

"Neo, pabo-nya? Kenapa lo lari-lari ke tengah lapangan pas ada tawuran?" ucap SinBi tiba-tiba.

"Gue gak gapapa bi. Gue beruntung cuma kena batu kecil tadi." jawab Juyeon sambil tersenyum kecil.

Ni orang palanya berdarah gitu, masih bisa cengengesan? Batin SinBi.

"Itu kepala lo sampe berdarah gitu, beruntung kata lo?" ucap SinBi yang entah kenapa tiba-tiba mengomel.

"Ya ya ya! Geumanhae. Juyeon lagi sakit malah lo omelin." ucap Hyunjae menengahi. Sifat cerewet adiknya itu tiba-tiba muncul ke permukaan.

"Bentar ya kalian tunggu sini, gue tinggal buat ngurus administrasi dulu." lanjut Hyunjae.

"Aku temenin ya." sahut Eunha lalu mengikuti Hyunjae berjalan pergi. Ia sengaja memberikan waktu berdua untuk Juyeon dan SinBi.

Juyeon pun lalu membantu SinBi berjalan untuk duduk di salah satu bangku disana.

"Tangan lo, gapapa kan?" tanya SinBi.

"Gapapa kok. Cuma memar, jadi- akh."

Juyeon memekik ketika SinBi menyentuh lengannya dan menekannya.

"Pokoknya lo abis ini gaboleh kemana-mana. Istirahat di rumah sampe sembuh total." ucap SinBi. Ia langsung  terdiam ketika manik mata nya bertemu dengan manik mata Juyeon yang sedang menatapnya.

Juyeon melihat kedua manik mata SinBi yang tak lama beralih kearah lain menghindarinya.

"Lo khawatir ya sama gue?" tanya Juyeon dengan wajah polos dan senyuman kecil miliknya.

SinBi pun berdeham seakan tenggorokannya gatal, padahal aslinya ia hanya merasa sedikit canggung.

"Anii, y-yakali gue gak khawatir. Itu kepala lo, tangan lo-"

"Gomawo." ucap Juyeon tiba-tiba.

"Karena udah khawatir sama gue hehe." ucap Juyeon pada SinBi.

" Tapi gue udah gapapa bi, serius. Gausah khawatir lagi ya." ucap Juyeon lagi-lagi membuat SinBi entah kenapa merasa kesal.

SinBi pun menghela nafas pelan.

"Terserah lu deh." jawab SinBi dan Juyeon hanya tersenyum melihat perempuan disampingnya itu.

Perfect Match (GF X TBZ) [Hiatus Sementara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang