"Zee siap-siap disana, dapat bola langsung passing ke arah Adel!"
Suara decitan sepatu memenuhi area lapangan, hanya latihan tapi semua pemain bermain dengan sangat total.
Suara peluit di bunyikan, tanda Gracia menyudahi permainan, para pemain langsung berjalan gontai ke pinggir lapangan.
"Kak Gre galak banget hari ini" bisik Zee pada Adel.
"Gara-gara di tonton bidadari tuh" Adel menunjuk Shani dengan dagu nya.
"Capek ya" ucap Marsha yang mengusap keringat Zee di kening nya dengan handuk kecil.
Adel mengerutkan kening nya melihat pemandangan itu, sementara Ashel pura-pura tak melihat nya dan hanya fokus memberikan botol minum Adel.
"Lo berdua kenapa?" Akhirnya Adel buka suara.
"Kenapa apa nya?" Tanya Zee yang langsung meraih handuk dari tangan Marsha untuk ia lap sendiri.
"Kayak orang pacaran" ucap Adel yang masih merasa penasaran dengan sikap kedua sahabatnya itu.
"Kan..."
"Ish mana ada, ngaco lu del" timpal Zee yang langsung memotong ucapan Marsha. Ia sepertinya takut jika Adel mengetahui hubungan nya dengan Marsha.
Marsha terdiam, menatap Zee dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Anak-anak, kumpul dulu sebentar!" Teriak Gracia.
Adel dan Zee langsung menghampiri Gracia. Ashel melirik kearah Marsha yang masih saja diam, lalu ia terlihat seperti memberesi tas nya.
"Mau kemana?" Tanya Ashel.
"Perpustakaan" hanya itu yang di ucapkan Marsha lalu ia pergi begitu saja. Ashel sangat paham apa yang sedang di rasakan Marsha.
***
"Marsya mana?" Tanya Zee pada Ashel saat ia dan Adel telah selesai dengan Gracia.
"Katanya ke perpus" jawab Ashel, sejujurnya ada rasa tak suka juga dengan sikap Zee tadi.
"Susul gih" ucap Ashel tapi Zee yang melihat Adel terus menatap nya hanya menggelengkan kepala.
"Eung.. kita jadi kan nginep di rumah kak Chika?" Ucap Zee yang sengaja mengalihkan pembiacaraan.
"Jadi dong, gue udah beli banyak stock makanan buat nonton nanti malem" ucap Adel sambil merangkul pundak Zee.
"Itu yang beli pasti kak Chika, bukan lo" Ze menyikut perut Adel dengan pelan.
"Duh tau aja lagi, eh.. mau kemana?" Tanya Adel pada Ashel yang sepertinya bersiap pergi.
"Susul Marsya" ucap Ashel lalu pergi begitu saja.
"Pada kenapa sih?" Adel terlihat bingung dengan sikap Ashel tapi Zee pura-pura tak menghiraukan nya, ia hanya mengangkat bahu tanda tak tau apa-apa.
Ternyata Marsha berbohong, ia sama sekali tak pergi ke perpustakaan, melainkan duduk di kursi taman, tak ada yang ia lakukan selain hanya diam.
Ashel duduk di samping Marsha, awalnya Marsha kaget namun ia hanya menggeser memberi ruang untuk Ashel duduk dengan leluasa.
"Mungkin Zee punya alasan lain, di antara kita hanya Zee yang selalu berfikir dewasa, dia ga mungkin sengaja nyakitin kamu Sha"
"Kamu udah tau tentang aku dan Zee?"
Ashel mengangguk, sejujurnya ia sekarang merasa kehilangan sosok Zee tapi ia tak mau egois dan lebih membiarkan Zee melakukan pilihan nya.
"Apa aku cuma pelampiasan Zee doang ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cygnus
FanfictionCygnus rela menjadi angsa agar dia bisa berenang menyelamatkan sahabatnya, dan kamu tau, itu yang sedang aku lakukan sekarang~ GxG