【 O4 】

868 144 4
                                    

Tak lama setelah perubahan yang dilakukan Lyney, dia kembali berubah ke wujud manusianya.

Sedangkan yang menonton di sana masih belum terbiasa dengan perubahan yang dilakukan dan masih dengan terkejut melihat Lyney.

Lyney kemudian mengambil topi yang sebelumnya terjatuh ke tanah, "Ngomong-ngomong.." Dia menggantung kalimatnya seraya menaruh kembali topinya ke kepala.

"Aku belum tau siapa namamu, bolehkah aku mengetahuinya?" Pandangannya kembali terkunci pada gadis yang selama ini ia sebut Mademoiselle tanpa mengetahui namanya.

"Namaku (Name). Terimakasih atas aksi yang baru saja kamu tunjukkan, seperti biasa kamu sangat keren, Lyney." Yang ditanya memberitahu nama, setelah itu tunjukkan senyum sebagai rasa kagum yang tak pernah usai atas aksi sulap yang ditunjukkan.

"Merupakan suatu kehormatan bagiku, nona (Name)." Lelaki itu sekali lagi tunjukkan rasa hormat dengan menaruh tangannya di depan dada.

"T-tolong jangan panggil aku dengan sebutan nona.. kamu bisa memanggilku dengan nama saja." Sang lawan bicara mengalihkan pandangnya sedikit malu atas panggilan yang diberikan. Lantas Lyney melihat semburat merah muda yang menghiasi pipi gadis itu.

Lyney tersenyum, hatinya merasa ingin melakukan hal sebaliknya agar ia bisa terus melihat wajah gadis yang kelihatan sangat imut di pandangannya.

"(Name)!!"

Saat hampir tenggelam dalam suasana di sana, terdengar suara yang mengalihkan keduanya.

"Ah, itu suara Charlotte." (Name) menyadari suara teman yang sepertinya mencari dirinya sekarang.

"Baiklah kalau begitu aku akan undur diri sekarang, tolong simpan hal tadi untuk dirimu sendiri, (Name)." Lyney mengisyaratkan dengan jari yang ditaruh di depan mulutnya sambil perlahan mundur lebih dalam ke taman bunga di sana.

Gadis yang terdiam di sana belum sempat mengucapkan perpisahan dan hanya melambaikan tangan pada Lyney yang keberadaannya makin pudar dan menjauh.

Dalam diam (Name) tersenyum, mungkin ada sedikit rasa kecewa karena sudah harus berpisah dengan Lyney. Dan yang seperti disampaikan, dia harus menyimpan hal tadi untuk dirinya, cukup ia dan Lyney yang mengetahui.

"(Name)! rupanya kamu di sana!" Dan suara Charlotte kembali menginterupsi pikirannya.

Bahkan dia sempat lupa kalau tujuan utamanya datang ke taman ini adalah untuk menghabiskan waktu berasama temannya itu, untunglah Charlotte dapat menemukannya sebelum dia kembali ke rumah dengan meninggalkan Charlotte sendiri di taman ini.

"Charlotte, maaf aku meninggalkanmu." (Name) membuka suara lebih dulu sebelum Charlotte sempat menyampaikan sesuatu padanya.

"Ya ampun sebenarnya kamu pergi ke mana saja? aku terkejut melihat kamu tidak ada setelah aku memotret begitu banyak hal di sini." Sang lawan bicara bersuara khawatir, tapi juga menghela nafas lega begitu berhasil menemukan temannya.

Dalam benak, (Name) berfikir, padahal yang awalnya sibuk dan tak peduli dengan temannya itu kan Charlotte.

Tapi kemudian (Name) kembali berkata pada dirinya bahwa memotret adalah salah satu hal yang bisa membuat Charlotte kembali senang dan bisa membuat dirinya lupa akan masalah yang menghantuinya belakangan.

Charlotte yang tak mendapat jawaban dari yang ditanya melihat (Name) dengan heran dan kembali membuat suara, "Hei (Name) jangan hiraukan aku! apa yang sebenarnya terjadi tadi?"

(Name) yang semulanya larut dalam pikiran bawah sadar kemudian menatap Charlotte dan membuat senyum simpul.

"Setidaknya terjadi sesuatu yang bagus hari ini." (Name) hanya berjalan pergi begitu mengatakannya, membuat Charlotte makin terheran dan mengikuti.

"Eh, apa? terjadi apa?" Charlotte yang semakin penasaran mulai bertanya-tanya.

"Ra-ha-si-a." Nada bicara (Name) yang semakin terdengar senang malah membuat temannya makin penasaran akan hal bagus yang dikatakan (Name) sebelumnya.

Dan dalam perjalanan pulang itu, rona merah samar menghiasi pipi (Name) begitu mengingat hal yang sudah terjadi di taman tadi.

𝐌𝐀𝐃𝐄𝐌𝐎𝐢𝐒𝐄𝐋𝐋𝐄 ー⌗LyneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang