Sebelum baca vote yukk~
(◍•ᴗ•◍)•
•
•
"DASAR ANAK GAK GUNA!!"
PLAKK///
"APA GUNANYA KAMU LAHIR DI DUNIA?!"
"MAMA MENYESAL MELAHIRKAN KALIAN BERDUA!!"
PLAKK///
"Hiks.. Hiks.. Hiks.. Mamah.. Itu sakit"
"DIAM KAMU!"
PLAKK///
"Mamah.. Hentikan"
"MAMAH BILANG DIAM!"
PLAKK///
.
.
.
.
."Adek, katakan kepada kakak mana yang sakit?"
"Hiks.. Kakak.."
"Iya, kakak disini sama Rika"
Akaashi membelai lembut pipi memar Rika, mengobati nya dengan salep dan menutupi luka itu dengan hansaplast.
"Kakak.. Kenapa mamah selalu kasar sama kita? Kita salah apa kak?" Tanya Rika dengan hisakan tangisnya
Akaashi menatap sayu Rika, kemudian memeluknya dengan erat, menepuk punggung yang lebih kecil itu dengan lembut untuk menenangkan nya.
"Mamah bersikap seperti itu.. Mungkin karena kita nakal" ucap Akaashi dengan nada lembut
"Tapi.. Kita tidak pernah berbuat nakal sama mamah.." Ucap Rika terhisak-isak
Akaashi semakin erat memeluk adik perempuan nya, sesekali mencium keningnya agar semakin menenangkan adik perempuan nya.
"Lupakan saja, oke?" Akaashi menatap Rika dengan penuh kasih sayang
"Sekarang Rika tidur ya? Kakak temani" -Akaashi
Akaashi menggendong Rika dan membawa nya ke kamar. Kemudian Akaashi menidurkannya dan duduk disebelahnya.
Akaashi tersenyum dan terus membelai rambut hitam Rika dengan lembut.
Tanpa Akaashi sadari ia mulai menangis, ingin menangis kencang tetapi takut mengundang amarah sang ibu. Akaashi hanya bisa menangis kecil dan terus membelai rambut adiknya yang sedang tertidur.
Ucapan dari sang ibu terus menerus terngiang-ngiang dipikiran Akaashi.
'APA GUNANYA KAMU LAHIR DI DUNIA?'
Akaashi terus meneteskan air mata nya ketika terus mengingat perkataan yang dilontarkan oleh ibunya tadi.
Tak lama, Akaashi mulai mengantuk, ia lepaskan kacamata milik nya yang sudah mulai pecah itu ke meja samping tempat tidur dan memeluk adik perempuan nya dengan erat.
.
.
.
.
.
Keesokan paginya, Akaashi bangun lebih awal karena harus menyiapkan sarapan untuk adik dan ibunya. Akaashi tau, ibunya tidak mungkin akan memasakkan mereka sarapan.Akaashi memasak roti panggang dengan selai Nutella dan susu segar. Simple dan praktis.
Selesai menyiapkan sarapan, Akaashi pergi untuk membangun kan adik perempuan nya. Dengan lembut ia membangun kan adik perempuan nya itu.
"Rika.. Ayo bangun, waktu nya sekolah" ucap Akaashi
"Mhm.. Sudah jam berapa?" Tanya Rika dengan nada mengantuk
"Jam 5 pagi" jawab Akaashi
"Kakak udah siapin air hangat kok, tinggal mandi saja" sambung nya
Rika kemudian bangun, mengambil handuk dan pergi mandi.
Selesai Rika mandi, giliran Akaashi..setelah ia selesai mandi, mereka langsung sarapan.
Ibu mereka sepertinya masih belum bangun.
"Mamah belum bangun?" Tanya Rika sembari menyantap sarapan nya
"Sepertinya belum" jawab Akaashi yang masih memakai dasi sekolah nya
Akaashi kemudian duduk bersebrangan dengan adiknya dan mulai menyantap sarapan nya.
Setelah selesai sarapan, mereka berdua pun berangkat menuju sekolah menggunakan bus. Berhubungan bus yang mereka tumpangi itu searah dengan sekolah mereka.
"Belajar yang rajin, oke?" Ucap Akaashi kepada Rika
"Oke, kakak juga ya" ucap Rika yang turun keluar bus dan melambaikan tangannya kepada Akaashi
Akaashi pun membalas dengan lambaian tangannya, pintu bus kemudian tertutup dan berjalan kembali.. Akaashi mulai menangis lagi.
Bus berhenti di sebuah gang, disana masuklah seorang laki-laki berambut seperti burung hantu dengan mata kuning emasnya, dia memakai seragam yang sama dengan Akaashi.
Akaashi segera menyeka air mata nya dan menatap laki-laki tinggi itu, Yaa walaupun gak beda jauh tinggi laki-laki itu dengan dirinya.
Laki-laki itu berdiri tepat disamping Akaashi, laki-laki itu terlihat sibuk dengan ponsel miliknya, tidak memperhatikan Akaashi.
Bus yang mereka tumpangi tiba-tiba rem mendadak, karena kurangnya keseimbangan tubuh, Akaashi sontak terjatuh. Ia terjatuh kesamping, yang dimana laki-laki itu berdiri.
BRUKK///
"Aduhh.. M-maafkan aku.." Ucap Akaashi
Akaashi mendongakkan kepalanya, kini wajah mereka saling bertatapan.. Tubuh mereka saling menempel dan bisa dibilang saat itu wajah mereka berdua sangat dekat.
"Bisakah kau berdiri sekarang?" Tanya laki-laki itu dengan nada santai
Akaashi langsung sadar dan berdiri, ia membungkukkan badannya terus menerus untuk meminta maaf.
"Tidak apa-apa, lagipula wajar saja kau terjatuh karena bus tiba-tiba rem mendadak" ucap laki-laki itu
Akaashi menatap laki-laki itu kembali dengan senyuman tipis diwajahnya.
Mata kuning emas laki-laki itu melirik Akaashi, dari atas sampai bawah.
"Apakah kau murid dari Fukurodani academy?" Tanya laki-laki itu
Mata Akaashi langsung membelakak kaget kemudian menjawab pertanyaan laki-laki itu.
"Ya, saya murid dari Fukurodani academy apakah kau juga? Tapi aku baru kali ini melihat mu" jawab Akaashi sekaligus bertanya
"Aku murid baru di Fukurodani academy, semoga kita bisa berteman baik ya!!" Jawab laki-laki itu dengan senyuman lebar nya
"Semoga.. Namaku Akaashi Keiji, salam kenal" ucap Akaashi
"Bokuto Kotarou, salam kenal Akaashi!!" Ucap laki-laki itu yang bernama, Bokuto.
-To be continued-
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙹𝚒𝚠𝚊 𝚈𝚊𝚗𝚐 𝙱𝚎𝚛𝚜𝚎𝚍𝚒𝚑-𝙱𝚘𝚔𝚞𝙰𝚔𝚊𝚊 [𝙾𝚗-𝚐𝚘𝚒𝚗𝚐]
Science Fiction"aku hidup untuk apa?" • • • • Akaashi Keiji merupakan anak yang pendiam, anti-social dan pemurung, setiap hari ia selalu menjadi bahan olok-olok teman-temannya disekolah. Akaashi selalu bergumam.. apa tujuan nya dia hidup di dunia ini? . . . . ...