Sebelumnya vote dulu yukk!!
.
.
.
.Keesokan harinya, mata Akaashi terbuka dan melihat Bokuto yang masih tertidur lelap.. Jam didinding menunjukkan pukul 4 pagi.
Ini masih terlalu awal untuk mengawali kegiatan.
Tetapi karena Akaashi sudah terbiasa dengan ini, ia pun segera duduk dan mengusap matanya.. Meraba meja disamping nya untuk mengambil kacamata milik nya.
Beruntung hari ini adalah hari libur, hari libur untuk mengawali musim salju. Biasanya sekolah akan diliburkan selama 3 hari. Akaashi menatap sejenak Bokuto dan tersenyum tipis kepada nya. Kemudian Akaashi turun dari kasur dan berjalan menuju dapur untuk membuat sarapan.
Selesai nya membuat sarapan untuk 2 orang. Akaashi mengambil handuk dan mulai berjalan ke kamar mandi, ia nyalakan shower. Air mulai membasahi rambut dan badan Akaashi. Didepan nya terdapat sebuah cermin. Akaashi menatap dirinya sendiri di pantulan cermin tersebut, ia melihat mata nya.. Sudah mulai menunjukkan sebuah kantong hitam. Tak lama setelah itu, muncul lah setitik air di mata nya. Air mata.
Akaashi menangis lagi.
'Mengapa aku begitu cengeng?' batin Akaashi, ia tempelkan telapak tangan nya ke cermin tersebut. Ia dapat melihat bahwa raut wajahnya sendiri mulai pucat. Bibir nya mulai mengering.
'Apakah ini akan segera berakhir?' batinnya lagi
'Tok.. Tok.. Tok..'
"Akaashi?"
Akaashi sontak menoleh saat ada seseorang memanggilnya. Itu adalah Bokuto yang baru saja bangun.
"Akaashi, apakah kau sedang mandi?" tanya Bokuto
Ia berdiri didepan pintu kamar mandi dan menempelkan telinga kanannya pada pintu. Dapat Bokuto dengar suara air mengalir yang berasal dari shower, itu berarti Akaashi sedang mandi! Batin Bokuto.
"Baiklah jika kau sedang mandi, setidaknya percepat sedikit" ucap Bokuto kemudian ia pergi
Akaashi hanya bengong menatap pintu. Kemudian ia lanjut menatap dirinya sendiri di pantulan cermin.
'Pasti akan segera berakhir' batin Akaashi sebelum ia mengambil shampoo dan keramas
.
.
.
.
.
Selesai mandi, Akaashi langsung mengantikan pakaian nya dan mengeringkan rambut nya. Ia juga melihat bahwa Bokuto langsung masuk ke dalam kamar mandi.Selesai Bokuto mandi, ia langsung menghampiri Akaashi. Ia ingin meminjam hair dryer nya.
"Mau aku bantu?" tawar Akaashi
Bokuto menatap Akaashi sejenak sebelum tersenyum.
"Terimakasih!" balas Bokuto
Akaashi duduk di pinggir kasur sedangkan Bokuto duduk dibawah nya. Akaashi kemudian mengeringkan rambut Bokuto yang tebal dan basah.
Bokuto hanya diam dan menggumamkan sebuah lagu.
'A million dreams'
Akaashi mendengar gumaman lagu Bokuto, indah dan menenangkan. Ia ingin sekali tau lagu apa itu.
"Lagu itu.. Apa judul lagu itu, Bokuto-san?" tanya Akaashi
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙹𝚒𝚠𝚊 𝚈𝚊𝚗𝚐 𝙱𝚎𝚛𝚜𝚎𝚍𝚒𝚑-𝙱𝚘𝚔𝚞𝙰𝚔𝚊𝚊 [𝙾𝚗-𝚐𝚘𝚒𝚗𝚐]
Science Fiction"aku hidup untuk apa?" • • • • Akaashi Keiji merupakan anak yang pendiam, anti-social dan pemurung, setiap hari ia selalu menjadi bahan olok-olok teman-temannya disekolah. Akaashi selalu bergumam.. apa tujuan nya dia hidup di dunia ini? . . . . ...