🧚‍♂️-Peri Taman

2 1 0
                                    

Mitologi Rubah Ekor Sembilan yang berasal dari Tiongkok membuat Nana duduk lama selama belasan menit di kursi ruang tamu. Ia mendengarkan dengan saksama saat ayahnya menceritakan makhluk yang melambangkan keberuntungan, kebahagiaan dan cinta dari ruang tengah. Ia lebih senang mendengar ayahnya mendongeng tentang mitologi nordik atau menceritakan ulang karya Shakespeare untuknya sebelum tidur. Namun di pagi yang cerah ini, mitologi itu mengingatkannya pada hal lain.

Rubah adalah makhluk yang dikenal setia dan hanya mencintai satu pasangan seumur hidupnya. Mungkin hal tersebut memiliki keterkaitan mengapa rubah ekor sembilan melambangkan cinta dan kebahagiaan. Namun mengapa? Saat Nana tengah berpikir mengapa rubah hanya mencintai satu pasangan seumur hidupnya, gadis itu terkejut melihat sosok laki-laki berdiri di teras rumah dengan senyuman tengilnya yang khas.

"Nino?!" Buru-buru Nana membuka pintu dan menghampiri tetangganya itu. "Kamu ngapain ke sini?"

"Jemput kamu."

"Jemput ke mana? Aku mau ke pesta ulang tahunnya Kak Io pagi ini."

"Kamu sudah telat lima belas menit, Na."

"Apa?"

Nino mengetuk jam tangannya sambil tersenyum. "Pestanya sudah mulai lima belas menit yang lalu."

Nana terdiam syok. Lalu berlari masuk ke dalam dan menyambar kotak kado yang belum selesai dibungkus. "Aku harus lari!!!"

Dengan cepat Nino menarik dan menghentikan tangan Nana yang hendak membuka pintu gerbang dengan tergesa. "Ada apa lagi No?"

"Kamu bisa telat tiga puluh menit kalau harus nyari taksi Na."

"Terus gimana dong?!"

Nino menekan tombol open pada kunci mobilnya. Mobil hitam di pinggir jalan tersebut mengedipkan lampu sekali. Membuat Nana tersenyum senang.
Gadis itu berjalan cepat membuka pintu mobil, namun langkahnya terhenti.

"Ada apa lagi?"

"Kamu nggak diundang kan No?"

Nino mengangguk. "Aku nggak diundang. Aku nggak berteman dengan Kak Io."

"Terus kenapa kamu jemput aku dan pakai setelan rapi?"

"Karena aku mau nganterin kamu?" Nino mengedikkan bahu, lalu memutar kunci mobilnya hingga menyala.

"Karena aku mau nganterin kamu?" Nino mengedikkan bahu, lalu memutar kunci mobilnya hingga menyala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Say Hi to Nino

🐳

"Celine menunda penerbangannya ke Korea. Kamu ajak dia besok pagi ya."

Pesan dari sang ayah membuat Woon-ho mau tidak mau harus menunggu gadis itu berbenah selama enam puluh menit lamanya. Dia menahan kesal sejak pukul delapan hingga sembilan pagi. Duduk seperti manekin di ruang tamu rumah Celine seorang diri adalah pemandangan teror yang tidak ia suka.

All About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang