TERUNGKAP

77 3 0
                                    

CALL ME NANA!

____________________


Dua Minggu sudah berlalu namun azhar dan teman temannya belum bisa menemukan jalan terang untuk keluar dari masalah ini dan kondisi Lia juga semakin memburuk badannya menjadi kurus dan bawah matanya menjadi hitam akibat jarang tidur, Aminah dan Muhammad sudah melakukan berbagai cara agar bisa membuat Lia melupakan semua masalah itu namun jawaban Lia akan selalu sama "sebelum dia ketangkep aku gak bakal tenang, dia mau ngambil suami dan anak aku".

Selama dua Minggu ini pula Azhar berusaha mati Matian untuk menemukan si pelaku bahkan Azhar sudah melaporkan hal tersebut ke polisi dan menyerahkan bukti yang ia miliki, namun sejauh ini Azhar Belum bisa menemukan sang pelaku Azhar bahkan sudah hampir menyerah dan membiarkan semuanya terjadi namun ia tidak tega melihat Lia terus terusan dengan kondisi seperti ini. Jadi mau tidak mau Azhar harus mencari sang pelaku Sampai dapat.

"Sayang kita balik ke rumah ya, gak enak sama umi kita udah terlalu lama numpang di sini"ucap Azhar pada Lia yang sedang duduk melamun sembari menatap dirinya dari pantulan cermin.

"Dia bakalan balik lagi"jawab Lia lirih

"Sayang yakin sama saya dia gak bakal kembali lagi Karna dia udah ketauan dan di pukulin sama Zidan"jawab Azhar

Lia yang mendengar itupun langsung membalikan badannya menghadap ke arah Azhar dan membelakangi cermin"tapi dalang nya belum ketemu kan mas, bisa jadi dia nyuruh orang baru buat neror kita. Aku gak bakalan tenang sebelum dalangnya ketangkep"ucap Lia

"Itu gak mudah sayang"jawab Azhar

"Mas kali ini biarin aku turun tangan langsung buat bantuin kamu nyari pelakunya"ucap Lia.

"Tapi sayang"

"Mas aku mohon, aku udah gak kuat hidup gak tenang kaya gini mas aku cape"ucap Lia lalu memeluk tubuh Azhar

"Yasudah saya ijinin kamu ikut, tapi ingat gak boleh nekat ingat Kamu punya bayi di dalam perut kamu yang harus kamu jaga"jawab Azhar

"Siap mas"jawab Lia lalu melepaskan pelukannya dari Azhar

"Aku punya rencana"ucap Lia

"Apa tuh?"Tanya Azhar sembari mengusap usap kepala istrinya dengan sayang sembari menunggu jawaban dari Lia

"Kamu bilang pelakunya berinisial Ra kan, dan kamu curiga sama Rachel iya kan?"tanya Lia

"Tepat sekali"jawab Azhar

"Nah satu satunya cara mas kamu deketin dia kamu jalan sama dia ngomongin soal teror yang terjadi sama dia pokonya bahas terus Sampe dia gak nyaman, trus pas udah gak nyaman langsung Tanya in sama dia pokonya jangan berhenti nanya Sampai dia mau ngaku"ucap Lia

"Emang kamu rela liat saya jalan sama dia?"tanya Azhar sembari Menaik turun kan alisnya

"Gak rela si, tapi aku juga gak kuat terus terusan kaya gini, Rachel bakalan terbuka Banget sama kamu mas"ucap Lia

"Aku gak punya nomer telfonnya sayang, gimana mau hubungin dia?"tanya Azhar

Tanpa menjawab perkataan Azhar Lia langsung mengambil ponsel milik Azhar yang terletak di atas meja dan mencari nomer Brayan"ngapain?"tanya Azhar

"Nelfon Brayan"jawab Lia

"Assalamualaikum har ada apa?"ucap Brayan dari sebrang telfon sana

"Waalaikum sallam ini aku Lia"jawab Lia

"Kenapa?"tanya Brayan suaranya berubah menjadi sangat cuek dan dingin, ia tidak mau terlalu akrab dengan Lia Karna Lia adalah istri dari temannya jadi sebisa mungkin Brayan akan menjaga jarak dengan Lia.

Gus Azhar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang