8. Close

467 81 5
                                    

Pagi-pagi sekali, Jisung sudah berada di sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi-pagi sekali, Jisung sudah berada di sekolah. Entah angin apa yang membawanya hingga ia sanggup berangkat lebih awal. Padahal di sepanjang koridor saja masih sangat sepi.

"Hai, namaku Lee Know, kalian bisa memanggilku Lee. Senang bertemu kalian, dan mohon kerjasamanya."

Jisung menunduk, mengingat suara pemuda yang menjadi murid baru di kelasnya itu. Namanya Lee Know? Harusnya dari awal Jisung sudah sadar jika pemuda tersebut bukanlah pujaan hatinya. Dari namanya saja sudah berbeda, meksipun ada kemiripan di wajah dan suaranya. Tapi itu tidak bisa di jadikan kunci jawaban, karena terkadang selalu banyak rupa wajah yang sama di dunia ini, bukan?

Sampai di depan pintu kelas, Jisung mendorongnya dan masuk kedalam dengan langkah yang begitu pelan. Padahal ia malas sekali datang ke sekolah, tetapi entah untuk alasan apa ia justru membawa tubuhnya berangkat lebih awal hari ini. Ia merasa sesuatu sengaja menariknya untuk melakukan hal tersebut.

Tak juga berniat mengangkat kepalanya, ia sampai tak menyadari seseorang yang sedang duduk di kursi samping bangkunya.

Tak ingin lebih dulu menyapa, pemuda ber nametag  Lee Know itu hanya diam dengan ponsel di tangannya. Melirik Jisung yang duduk tanpa menyadari keberadaannya. Karana mungkin jika memang pemuda itu sadar akan keberadaannya, dia pasti akan mematung seperti hari lalu.

Dring~

Sampai ketika Jisung sudah duduk di bangkunya, pemuda itu menoleh ke kanan karena mendengar suara notifikasi di ponsel Lee Know.

Lee Know yang sadar jika Jisung menoleh padanya dengan cepat memalingkan wajahnya dan ber pura-pura fokus ke ponselnya. Sedikit mengintip untuk memastikan bagaimana reaksi Jisung kali ini. Tetapi di luar dugaan, Jisung kini kembali menunduk tanpa bereaksi seperti kemarin. Pemuda mirip tupai itu juga justru membuka ponselnya dan terlihat sibuk dengan benda pipih tersebut.

"Tumben," komentar Lee Know. Ia juga tidak sengaja melihat tangan kanan Jisung yang di lilit dengan sebuah perban, jangan lupakan wajah kelelahan yang begitu kentara.

Sepertinya ada sesuatu yang terjadi lagi pada pemuda itu.

Jisung jelas mendengar gumaman Lee know, tapi ia tak mau menanggapinya. Sudah cukup ia membuat pemuda itu tidak nyaman kemarin.

Memilih untuk tak ikut peduli, Lee know juga kembali bermain game di ponselnya. Suasana yang awalnya canggung dan sepi itu kini mulai cair karena adanya beberapa murid yang datang ke kelas tersebut. Lee Know dan Jisung juga sibuk dengan dunia mereka masing-masing, meski Jisung masih berusaha untuk membiasakan diri dengan pikiran-pikiran aneh yang masih menghantuinya.

***

"Apa belajar di London itu menyenangkan, Lee?"

"Apa makanan disana enak-enak? Ah, pasti harganya mahal."

"Apa gadis di sana cantik-cantik?"

Lee Know hanya menyeringai menanggapi pertanyaan teman-teman barunya itu. "Tentu saja ada banyak gadis cantik di sana, tapi aku sudah bosan."

[✔︎] The Miracle of Our Destiny || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang