[✔︎] The Miracle of Our Destiny || Minsung

5. New Student

"Murid baru dari London? Dia sungguh pindah di tahun ketiga ini? Bukankah itu sangat di sayangkan, aku bahkan sangat ingin sekolah di luar negeri."

Diam-diam, Jisung menguping pembicaraan teman-teman kelasnya yang ramai membicarakan pasal murid baru asal London itu. Tetapi entah kenapa Jisung tak ikut antusias dengan kabar tersebut, energinya sudah sangat habis setelah menangis semalaman.

Ya, lagi-lagi karena Minho.

Saat sibuk melamun, tiba-tiba kelas menjadi ricuh karena siswa-siswi yang ribut duduk di kursi ketika Choi-ssaem datang. Alih-alih ikut panik, Jisung justru menidurkan kepalanya di meja karena tak siap dengan pembelajaran yang akan di mulai sebentar lagi.

Ia berharap jam pelajaran berlangsung dengan cepat hari ini.

"Woah, itu murid barunya?"

"Tampan sekali."

"Dia masuk ke kelas kita, astagaa. Keren sekali dia."

Choi-ssaem tersenyum setelah semua muridnya memberi salam, lalu ia mempersilahkan murid baru berambut coklat kemerahan itu untuk sedikit maju memperlihatkan diri.

"Hai, namaku Lee Know, kalian bisa memanggilku Lee. Senang bertemu kalian, dan mohon kerjasamanya."

"Tunggu, suara itu... "

Jisung yang semula menidurkan kepalanya itu sontak mendongak untuk melihat siapa orang yang berbicara barusan.

Dan detik itu juga, waktu seolah terhenti, mengambang bersamaan dengan pacu jantungnya yang kian menggila. Pandangnya terpusat pada satu sosok tampan yang kini senyum amat ramah di depan sana.

"HUWA!"

Semua orang menatap Jisung yang tengah menutup mulutnya seraya melotot ke arah sang murid baru.

"Aish, Jisung-ah  mengejutkan saja kau."

"Ada apa, Ji?"

Tanya teman-teman kelasnya yang masih keheranan melihat Jisung saat itu. Termasuk si pemuda yang memperkenalkan namanya sebagai Lee Know itu. Dia juga menatap heran Jisung yang bereaksi aneh ketika melihatnya, lagi.

Ya, jelas Lee Know tau siapa orang itu. Pertemuannya kemarin tentu masih ia ingat.

Lee Know pun mengangkat tangannya dan melambai pada Jisung yang masih menatapnya dramatis.

"Halo," sapanya ragu.

Choi-ssaem yang merasa suasana semakin canggung itu segela mencairkannya dengan mempersilahkan sang murid baru untuk duduk di bangku belakang tepat samping kanan Jisung.

Lee Know membungkuk hormat. "Terimakasih banyak, Ssaem."

Pemuda tinggi berambut sedikit panjang itu berjalan menuju bangku yang di tunjukan. Bekali-kali ia menatap Jisung yang masih tak melepaskan tatapan shock itu padanya.