Chapter 11

1.8K 120 1
                                    

Saat ini sunoo dan jungwon sedang berbaring bersama di kasur yang sempit milik sunoo.

"junwon apa kau tak apa tidur disini?"

"tak apa hyung"

"aku takut kau tak nyaman"

"ck... tidak hyung aku nyaman.. tak usah dipikirkan yang penting sekarang hyung istirahat ne... "

"apa kau mau makan ?" tatap sunoo dengan penuh rindunya

"apa hyung lapar ? Mau aku pesankan ?"

"tidak.. kau belum makan jungwon biar hyung makasan"

"tidak.. tidak..hyung diam saja disini biar aku pesan kan"

Sunoo hanya mengiyakan saja.

Tak lama pesanannya datang jungwon mengabil pesanananya dan menyantap makanan bersama di meja kecil yang disusun .

Sunoo terus menatap jungwon dia sungguh bener bener berharap jungwon adalah salah satu keluarganya. Dia sangat manis rasanya sangat menyenangkan bila mempunyai adik seperti jungwon.

Tak lama dering handphone jungwon berbunyi. Tertera nama mommy.

📞 : "hallo mom"

📞 : "ne.. mom aku akan pulang"

📞 : "love you to mom"

Itu yang sunoo dengar.. sunoo tersenyum getir ' sepertinya kalian sangat bahagia ' batin sunoo.

"hyung aku harus pulang.. mommy sendiri dirumah"

"ne hati hati jungwon.. kau harus ganti baju dulu"

"tak usah. aku pinjam ne.. nanti aku kembalikan" jungwon mengambil tas "oh iya hyung jangan lupa minum obat dan kalau ada apa apa cepat tlpn aku ne... dah hyung"

"dah... " jungwon melambaikan tanganya dan lekas keluar

sunoo membereskan meja dan berjalan menuju kamar dia menatap dirinya di kaca dia menitihkan air matanya sungguh pemandangan yang sangat menyedihkan..
wajah yang tidak baik baik saja penuh dengan lebam.

Dia berjalan mengabil kalung nya waktu kecil yang sudah tidak bisa dipakai karna sudah kekecilan. berjalan menuju kasurnya dan meringkuk dan menggenggam kalung itu.
sungguh begitu banyak kejadian hari ini.
Dipermainkan sunghoon, dipukuli wonyong, dan apa yang dia liat tadi kalung punyanya sama dengan apa yang dipake jungwon.

Apa jungwon sodaranya dia berpikir banyak kemiripan antaranya dangan jungwon, dan sejak pertama bertemu pun ada rasa hangat didirinya.

Apa orang tuanya membuangnya. Sunoo terus menangis memikirkannya. Samapai sakit ditubuhnya tak terasa.

"Tidak tidak" sunoo mengelengkan kepalanya. kalau pun iya jungwon sodaranya iya tak akan mengganggu kebahagian nya. Sepertinya mereka baik baik saja tanpanya. Dia hanya ingin melihat seperti apa orang tuanya tapi dia tidak akan mengganggu mereka.

Sunoo terus menangis sampai tertidur.

Dipagi hari iya terbangun dengan kepala yang bener benar pusing

"ahh sepertinya aku demam" gumamnya. Dia beranjak pergi untuk memebersihkan diri .
dia berangkat dangan switer yang besar. Sudah biasa untuk memutupi lukanya.

Sunoo masuk kedalam kelas dan ternyata kelasnya masih kosong.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happiness || sunsun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang