1 Week Later.
Sudah 1 minggu Jennie tinggal bersama Joy. Bahkan dia tidak di cari oleh Ibunya, apalagi kakaknya.
Hari ini adalah hari minggu, dimana Jennie berada di kamar Joy. Sementara Joy lagi pergi dengan kedua orangtuanya.
Sejauh ini hubungan Jenlisa terlihat baik, hanya saja Jennie banyak berpikir, mereka sudah melakukan sesuatu yang intim meskipun tidak lengkap, namanya seorang wanita pasti membutuhkan yang namanya KEPASTIAN.
Tapi sampai saat ini, Lisa belum juga memberikan kepastian padanya. Mungkin Lisa hanya ingin bersenang-senang? Begitu pikir Jennie.
Ting!!!
Ponsel Jennie berbunyi tanda pesan masuk. Dia mengambil ponselnya dan melihat jika Lisa yang mengirimnya pesan.
📩 Lili 15:23
Hei beautiful women, hari ini jam 18:00 aku menunggumu di restaurand Start. Dandan yang cantik. See you💙Membaca isi pesan itu membuat Jennie menjadi gugup. Entah apa yang dia pikirkan, tanpa menunggu lama dia membalas pesan Lisa.
📨 15:24
Ok Lili. See you🤍T
iba-tiba dia berpikir kalau dia tidak memiliki gaun yang cantik di rumah Joy. Akhirnya dia memainkan ponselnya untuk memesan sebuah dress yang menurutnya cocok dengan note harus segera di kirim dalam setengah jam ke alamat yang dia berikan.
_______________
Di jam yang sama tapi tempat yang berbeda, ada Lisa yang sedang membicarakan perihal kejutan yang akan dia berikan untuk Jennie.
"Semua tempat yang di dalam, boleh di isi. Tapi yang diluar sana harus tetap kosong. Tolong buat panggungnya menghadap ke arah meja yang aku siapkan. Segera." Perintah Lisa dan langsung dilakukan oleh para staf di restaurand yang akan dia gunakan untuk diner bersama Jennie.
"Ketika dia datang, aku akan memainkan Saxophone ini. Sebelum dia muncul, lampu bagian luar ruangan ini harus mati. Dan juga kaca ini semua harus di tutup dengan kain hitam nanti setelah dia sudah duduk, kalian bisa singkirkan kain hitam itu. Ketika dia sudah nyaman dengan posisi duduknya, sorotan lampu kuning itu arahkan ke panggung." Arahan Lisa lagi. Kali ini berbeda, dia tidak memainkan gitar tapi saxophone.
Setelah semuanya beres, Lisa melangkah pergi dari sana untuk pulang dan mempersiapkan diri.
_________
17:00
Lalisa terlihat sudah berada di depan gedung yang akan menjadi saksi kisah cintanya dimulai.
Setelah memarkirkan motornya, dia segera melangkah masuk dan naik di lantai paling atas untuk memastikan semuanya siap tanpa gagal.
Sesampainya di lantas atas, Lisa segera menemui manager tempat itu, "Bagaimana? Beres kan?" Tanya Lisa.
"Ye Young Presdir. Semuanya sudah beres." Lisa mengangguk dan sebelum naik ke panggung mini, Lisa melihat meja yang akan dia duduki bersama Jennie. Setelah puas dengan tampilannya, dia berjalan menuju panggung mini dan melakukan cek sound untuk saxophone dan lain-lain.
Waktu berjalan dengan semestinya dan sekarang sudah jam 17:50. Lisa sudah stand by di atas panggung mini dan lampu disana sudah dimatikan. Dia mendengar lewat earphone jika Jennie sudah tiba. Sejujurnya dia sangat gugup. Ini pertama kali dalam hidupnya dan dia sudah siap.
Sisi Jennie…
"Selamat malam Miss.." Sapah Waiters yang di tugaskan untuk mengantar Jennie ke tempat duduknya. Jennie hanya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
GROWN-UPS (JENLISA)
Fantasy- Kau membawaku keluar dari kegelapan menuju terangmu.- Jennie. . . . - Kegelapan tidak bisa menghalangiku untuk melihatmu. - Lalisa. . . . . Story ke² setelah BEAUTIFUL LOVE.