#7

69 8 0
                                    


Minggu.
Hari yang menurut Jeongwoo sangat membosankan. Ditambah lagi rumah nya yang sangat sepi. Dengan kepergian orang tuanya ke luar kota. Dan beberapa pembantu yang libur, karena ini adalah hari merah.

Jeongwoo beranjak dari kamarnya dan turun kebawah untuk mengambil kunci mobil yang ada di meja makan.

Ia berencana untuk mengajak temannya ke salah satu restoran cepat saji yang baru saja buka minggu lalu.

Jeongwoo menginjakkan rem mobilnya, dengan cepat ia melajukan mobilnya itu dengan kecepatan penuh.

Skip

Ia memarkirkan mobilnya di samping restoran itu.
Ia melihat beberapa temannya yang sudah berkumpul di dalam.

"WOO, SINI" teriak Jaehyuk.

Jengwoo berjalan menuju tempat dimana ada sekumpulan temannya.

"wassup bro"

"lama nih kaga jumpa abang da" ujar Haruto.

"pala lu, semalem juga jumpa kali" jawab Jeongwoo dengan tatapan sinis nya.

"gajelas lu to" sambung Asahi tak lupa tatapan sinisnya.

"entah nih, gajelas banget sumpah" sambung Jaehyuk.

"basa-basi. Lu tiga orang ngerti kaga sih namanya basa-basi" sahut Haruto.

"tapi udah basi  basa-basi lu to"

"ah udahlah capek gua ngomong sama cicak kering kaya lu. Btw woo dari angin apa lu tiba-tiba ngajakin kite makan" tanya Haruto kepada Jeongwoo.

"iya nih, ada apaan" sahut Asahi dan di angguki dengan Jaehyuk.

"gatau, lagi pengen aja gua ngajak lu tiga makan di luar"

"eits,tapi elu yang bayarin kan?" sahut Haruto.

"aman itu"

Mereka pun memesan beberapa makanan yang tersedia di sini, mulai dari makanan ringan,berat, pedas,manis,asam, dan masih banyak lagi.

Urusan menghabisi itu gampang, kita ada Jaehyuk solusinya.

Tak lama kemudian beberapa makanan pun sampai di mereka.

Mereka memakan makanan yang dipesan, sebagian ada yang sudah habis dan ada yang belum.

"makasih banget loh abang da, teman terbaik deh lu"

"eh woo, lu gak pengen apa punya adik gitu?" tanya Jaehyuk.

"pengen sih gue,cuman yang gue ga mau dia tuh nyusahin"

"ya kalo gamau nyusahin lu gausah punya adek lah anjir"

"tergantung adek nya juga woy" sahut Haruto

"adek gua noh liat, orang nya mandiri kaya abang nya juga. Lah adek lu jae bisanya minta terus" sambung Haruto

"njir, lu gausah samain adeklu sama adek gue deh to" ucap Jaehyuk.

"udah-udah gua pulang duluan ya bye" balas Jeongwoo pergi meninggalkan mereka bertiga.

______

Sesampainya di rumah Jeongwoo melihat mobil ayahnya yang sudah terparkir di depan rumahnya.
Mungkin saja mereka sudah pulang.

Tak disangka, Jeongwoo melihat 3 orang di ruang tamu yang sedang makan siang di ruang makan.

"bun, udah pulang? Itu siapa?" tanya Jeongwoo heran.

Bundanya menyuruh Jeongwoo untuk  mendekat dan duduk bersama mereka.

"ini adik kamu woo" lanjut Ayahnya.

Jeongwoo terkejut, ia heran dari mana ia memiliki adik. Bertahun tahun ia tidak melihat sosok itu disini.

"mama adopsi dia woo, kamu tau kan kalau waktu itu kamu pengen banget punya adik. Sampe-sampe  kebawa mimpi" jelas Bundanya.

Memang benar, Jeongwoo pernah menceritakan mimpinya pada bundanya.

"sebenarnya bunda punya alasan lain kenapa bunda harus adopsi dia. Tapi suatu saat kamu bakal tau semuanya kok"

"oh, ini namanya Minji woo adik baru kamu. Perlakukan dia kaya bunda memperlakukan kamu sebaik mungkin. Kamu bisa kan terimanya?"

Tak ada sahutan.

Seketika Jeongwoo tak percaya. Ia mengingat apa yang di mimpinya waktu itu.

'nama yang sama'
'perfect' batinnya.

"Gue jeongwoo, panggilnya bang woo aja" Jeongwoo menjabat tangan adik barunya ini.

"bun boleh gak kalau jeongwoo ajak minji keliling rumah?" tanya nya.

"boleh, asalkan jangan buat dia nangis"

Bundanya mendekat dan membisik pada Jeongwoo.

"ingat woo di punya trauma yang berat di masa lalunya dulu, jadi jangan sampai traumanya terulang kembali" bisik Bundanya.

Dibalas dengan anggukan kecil oleh Jeongwoo.

Jeongwoo dan Minji menelusuri setiap sudut rumah yang begitu besar.
Dan mereka duduk sejenak di taman belakang rumahnya, sambil memulai pembicaraan kepada adik barunya itu.

"gapapa, abang ga jahat. Jangan takut ya?"

"i-iya bang" sahut Minji.

"semoga kamu betah ya disini, dan selamat datang di rumah dan keluarga baru kamu terus kalo mau ngomong jangan takut-takut."

"i-iya bang"

" habis ini mau ngapain?"

"aku.. boleh istirahat bentar ga?" tanya Minji.

"boleh sini ikut abang" Jeongwoo memegang tangan Minji layaknya seperti adik yang tak pernah terpisah dari kakaknya.

Mereka menaiki beberapa anak tangga dan memasuki kamar Minji.
Kamarnya berada di samping Jeongwoo.

"nah sekarang ini kamar kamu ya" jawab Jeongwoo.

"iya bang, makasih udah anterin minji kesini"

Jeongwoo menepuk pelan kepala Minji (pat-pat)

Jeongwoo meninggalkan Minji di kamar barunya untuk istirahat sejenak.
Ia turun menuju dimana kedua orang tuanya berada.

"gimana? minji gapapa kan"  tanya Bundanya khawatir.

"gapapa bun, tapi dari keliatannya sedikit canggung sama jeongwoo aja"

"maklumin woo, mungkin di belum nerima keadaan" ujar sang Ayah. Dan dibalas anggukan dengan sang anak.

Disisi lain..

"huaaaahaaa... minjii... parahh banget sii ninggalin aku.. huaaaa" isakan tangis yang semakin menkadi-jadi.

"diem deh kamu. emang ga cape apa teriak mulu?" tanya Lily yang sudah tak tahan mendengar isakan tangis nya itu.

"minji nya sihh.. ninggalin aku..hiks..hiks..katanya waktu itu selamanya jadi temen aku tapi dianya malah pergi ninggalin aku.." omel Hanni.

"ntar bakal jumpa lagi pasti,"

"kapan?aku bisa jumpa sama dia? kapan?"

"aku bukan dukun hanni, yakali aku tau semua"

"yah,padahal aku pengen ketemu minji lagi. Btw dia disana seneng ga ya? punya keluarga baru, lingkungan baru" ujar Hanni, ia berkhayal seakan Minji sangat senang dan nyaman bersama keluarga barunya.

"doain aja, semoga Minji bisa nerima keluarga barunya. Dan semoga keluarganya akan perlakukan dia sebaik mungkin" jawab Lily.

Kedua orang itu berbincang santai di dalam kamar yang lumayan luas, dengan beberapa ranjang tingkat  Anak anak lain.

Walaupun kehidupan di dalam panti itu sangat sederhana, tetapi mereka merasa cukup bahagia. Dengan adanya orang-orang yang ramah, kebutuhan yang cukup, daerah yang sunyi. Hanya menampakkan pepohonan dan jalanan yang lumayan sepi.


Untuk part ini kayanya sedikit gajelas kali ya, dann sy akan usahain sering up yaa..

BE PART OF MY FAMILY {Wolfiebear}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang