11 Destiny lagi?

6 0 0
                                    


Seperti yang sudah dijanjkan kini tujuh orang muda mudi yang tergabung dalam SMP SQUAD sudah berkumpul di cafe yang dijanjikan semalam di dalam grup chat.

Cafe ini di rekomendasikan oleh Raya, alasannya karena jaraknya dekat dari kantornya jadi ia tak lagi ngaret untuk datang. Namun siapa sangka ternyata ia malah datang dalam urutan ke enam yang tak lain satu sebelum terakhir.

"Kalau gak salah gue dengar ya tadi malam ada nih yang ngechat digrup katanya nggak akan ngaret kok, kan jarak cafenya dekat dengan kantor dia" singgung pria berbaju kuning dengan les warna hitam itu pada gadis yang baru saja datang.

"Yea! kan gue nggak tau kalau rupanya tadi ada rapat dadakan. Kalau nggak ada rapat pasti gue datang pertama" jelas Raya memberi alasan. Alasan yang benar-benar dan ia tidak bohong karena sebelumnya memang pimpinannya melaksankan rapat dadakan terlebih dahulu.

"Ya iya iya deh kami semua paham nona Raya" Rio yang tak mau kalah ikut gabung menggoda Raya.

"Gue kadang aneh ya sama kalian berdua ada aja muncung kalian tu nyerocos ga berhenti!"

Tak lama kemudian satu orang terakhir yang mereka tunggu akhirnya datang, siapa lagi kalau bukan bintang utama di hati Raya, pria yang menguasai hampir seluruh hatinya tak lain tak bukan ya pangeran putihnya si Reza.

"Tumben telat Za" Vani lebih dulu menyapa, gadis yang setadi terlihat gusar itu kini sudah kembali sumringah.

"Iya tadi kena macet" jawab Reza

"Macet?" ucap Raya spontan.

"Tadi di dekat SMP Muslim ada yang kecelakaan" jelas Reza sembari menarik kursi di sebelah Raya karena hanya satu kursi itu tersisa. Raya yang baru sadar hampir saja terjangkit kaget karena pria itu memilih duduk di sampingnya,

'Bisa mati jantungan gue dekat ni orang'' pekik Raya dalam hati.

"Oh iya kita jadinya liburan kemana?" Tanya Aulia sembari menyeruput Red velvet kesukaannya.

"Surabaya aja"

"Jogja aja"

"Eh lebih bagus bali loh"

"Hm aku lebih suka surabaya deh"

"Bali asik sih"

Lima orang berada dalam satu alur percakapan yang sama, sedangkan Raya dan juga Reza hanya diam dengan pikiran mereka masing-masing.

"Eh Ray lo setuju kemana?" Angga memberi umpan padanya.

"Hum, kenapa nggak kita datangi aja ketiga kota itu. Kan kalau naik mobil sejalan tu" terang Raya yang langsung di beri anggukan setuju oleh teman-temannya.

"Eh benar juga kata lo Ray, nggak salah emang ketua kelas kita ini"

"Sudah lama ya!" peringat Raya.

"Gue setuju kata Raya, kalian gimana?" ucap Angga.

"Gue setuju"

"Gue juga"

"Hm asik tu bisa ke tiga kota"

"Gue pasti setuju dong"

"Woi Reza lo gimana? setuju nggak?" dan semua tatap mata mulai beralih pada Reza yang sedari tadi masih diam.

"Aku setuju kok" jelas Reza.

"Oke karena semua setuju jadi trip kita kali ini, Surabaya, Jogja dan Bali ya guys"

"Oke!!" jawab mereka serempak.

"Jadi kita berangkat hari apa guys? besok? lusa ? atau besok lusanya lagi?" ucap Aulia yang masih sama sejak tadi menghabiskan minuman red velvetnya yang kini sudah di gelas kedua.

"Gimana kalau besok aja?" jawab Rio

"Kalau besok bukannya terburu-buru ya? soalnya banyak yang perlu kita siapin" jelas Vani

"Gimana kalau kita buat catatan persiapan apa aja dulu yang harus disiapkan sebelum nentuin hari? setuju nggak?" Balas Raya dipojok sana

"Setuju! Catat RAY!" Tihta Gavin dan juga Rio sambil terkekeh menatap muka kesal Raya.

"Kurang ajar lo berdua" semungut Raya walau begitu ia tetap mengeluarkan pena dan juga kertas dari dalam tasnya.

Ketujuh muda mudi yang bersemangat itu mulai merangkai beberapa persiapan yang harus mereka siapkan dalam perjalan 10 hari liburan mereka. Dari transportasi, makan, tempat tinggal, tujuan perjalanan dan lain halnya.

"Jadi deal ya keputusan kita kalau mulai berangkatnya lusa" seru Raya sembari menitikkan kata ujung kertas terakhirnya.

"Oke, DEAL!" jawab mereka semua serentak

"Terus sekarang kita kemana dulu?"

"Kita bagi-bagi tugas aja gimana? ada yang cari mobil sama satu lagi belanja?"

"Ahh boleh tuu... soalnya kalau cari mobil tu kan susah dan takutnya kelamaan" sahut Gavin

"Jadi pembagiannya gimana ni?" Tanya Rio sembari menutup ponselnya.

"Biar adil gimana kita buat kertas aja, tulis angka 1 dan 2?" ucap Aulia memberi saran

"Boleh tu Aul, ayo Ray buat angkanya" seru Gavin dengan senyuman mengesalkannya seolah habis menang lotre.

Raya bersungut kesal melihat Gavin ia seolah kalah telak 2-0 karena pria itu terus menyuruhnya sedari tadi.

Raya pun membuat angka-angka tersebut dengan secarik kertas yang ia potong-potong dan untung saja Reza yang duduk disampingnya membantunya dalam menggulung kertas jadi pekerjaannya cepat selesai.

"Oke sudah aku selesai, ambilnya jangan rebutan biasa aja, ini undian bukan lotre!" seru Raya sebelum melempar kertas gulungan yang ia buat.

Kertas-kertas itu pun sudah memiliki pemiliknya sendiri dan mereka pun serentak membukanya. Ada yang awalnya berseru lalu bersedih ada pula yang berseru bahagia karena mencapai keinginannya dan adapula yang bereaksi datar biasa saja.

Mereka terbagi menjadi kelompok 1 dan 2. Kelompok 1 terdiri dari Raya, Reza dan Gavin sedangkan kelompok 2 Rio, Angga, Aulia dan Vani. Tugas kelompok 1 adalah membeli bahan-bahan persiapan untuk berangkat seperti makanan, alat mandi dan keperluan lainnya. Sedangkan kelompok 2 diminta untuk mencari mobil sejenins Campervan yang cocok untuk mereka bawa liburan selama 10 hari kedepan.

"Oke kita sudah terbagi ni, kalau untuk DP mobil chat gue aja nanti gue kirim guys" ucap Raya yang telah di rekrut menjadi bendahara dadakan mereka selama liburan. Sebelumnya mereka sudah sepakat untuk melakukan iuran selama 10 hari liburan yang mana mereka tidak lagi mengeluarkan uang pribadi lagi selain uang yang mereka kumpulkan hari ini. Uang yang dikumpulkan pun nominalnya tidak terlalu besar sekitar 8jt perorang yang mana semuanya sudah ditanggung dan Raya lah yang menjadi pengelola uang tersebut.

"Oke oke, kita pisah sekarang aja ya takutnya kemalaman karena besok pagi kita udah harus berangkat"

"Okeee! hati-hati dijalan kalian sampai jumpa besok dirumah Vani" teriak Raya sembari melambaikan tangan pada teman-temannya yang memilih berpisah lebih dulu. Dan tinggalah Raya, Reza dan juga Gavin.

"Pakai mobil gue aja ya" ucap Gavin

"Boleh"

Dan mereka bertiga pun serempak keluar dari cafe menuju moil Gavin yang terparkir di depan cafe.

Posisi mereka kini Gavin sebagai pengemudi, Reza disampingnya dan Raya duduk sendiri dibelakang. Awalnya suasana agak canggung entah kenapa Raya yang awalnya dicafe nggak berhenti bicara kini diam seribu bahasa bahkan Gavin yang notabene suka menggodanya pun ikut diam. Untung saja ada alunan musik dari mobil Gavin yang memecah keheningan mereka kalau tidak mungkin hawa dingin sudah menusuk sampai ketulang.

###

10 Hari Mengejar Cinta PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang