21

6 0 0
                                    

Di dalam Villa semuanya sudah berkumpul di ruang tengah. Raya, Vani dan Aul duduk dikursi panjang sedangkan Gavin dan Rio duduk berselenjor di bawah lalu Reza dan Rio duduk di kursi single.

Mereka berkumpul untuk memutuskan dimana mereka tidur dan dengan siapa mereka sekamar. Sedangkan kamar hanya ada tiga di Villa ini. 

"Jadi gimana kita nentuin ini?" Gavin lebih dulu membuka suara.

"Bagaimana kalau pakai aplikasi spin whel aja buat nentuinnya jadi adil kan?" Aul memberi saran.

"Boleh tu Ul, lebih adil" sahut Angga.

"Oke bentar aku buat nama-namanya. dimulai dari kamar satu ya yang ada di paling depan" 

Semuanya mulai mencondingkan tubuh mereka mendekat pada ponsel Aul.

"Eh bentar Ul, kalau gitu cara milihnya takutnya nanti cewek cowok sekamar ga si?" Pungkas Raya.

"Eh iya juga ya, jadi gimana Ray?'

"Gini aja buat dulu dua kelompok kamar satu yang dapat tim cowok atau cewek?" 

"Okeee"

Keadaan mulai tegang disaat panah yang memulai berputar dengan tiap detak jantung mulai seloroh dengan nadanya. seperti mendapat lotre tim cewek bersorak riai kala panah itu menetap pada nama tim mereka. 

"Yeay! kami menang!" sorak mereka bertiga dan seperti yang mereka tau suara Raya yang paling menggelegar.

"Biasa aja kali ray, lo kek menang lotre" ledek Angga.

"Biarin! WLEEE!" Raya membalas meledek Angga dengan menjulurkan lidahnya. 

"Sudah nanti jadinya berantem" ucap Gavin sebelum mereka berdua mulai membuka mulut untuk meledek satu sama lain.

Raya menatap Angga kesal dengan sorot mata tajam ia menunjuk Angga dengan dua jarinya diletak di dekat matanya lalu berganti menunjuk Angga. 

"Raya!" panggil Gavin 

"Iya Vin iya"

"Oke kita lanjut ya" kata Aul memecah keributan yang mulai memanas.

Dan mereka pun telah selesai dalam membagi kamar dengan hasil kamar utama ditempati oleh tiga orang cewek, kamar kedua di bagian tengah di tempati oleh Rio dan Reza sedangkan kamar paling belakang di tempati oleh Angga dan Gavin.

"Gila sial banget gue dapat kamar paling belakang, mana nggak punya kamar mandi lagi" cerocos Angga.

"Bersyukur Ngga" Kata Vani mengingatkan

"Iya Ngga BER-SYU-KUR" ucap Raya yang sengaja mengeja kata bersyukur.

"Mulai lagi mereka berantem" dengus Gavin. Dan benar saja dalam beebrapa menit keduanya sudah mulai dalam mode bertarung mulut ga ada yang mau mengalah sampai ada yang memisahkan keduanya. Dan mereka semua memilih mangkir karena kelelahan. 

~~~

Pukul 5 sore sebelum mengadakan acara barbeque-an ditaman belakang seperti yang sudah direncanakan dalam rentetan kegiatan liburan mereka. Raya dan Reza ditugaskan untuk pergi ke supermarket lebih dulu untuk membeli daging dan perintilan barbeque lainnya serta tititpan-titipan teman mereka. 

Jarak tempuh supermarket dan villa tak jauh hanya sekitar 5 km bila memakai mobil sekitar 15 menit. Setelah sampai diparkiran mobil keduanya pun turun berbarengan dan masuk kepelantaran supermarket.

Reza bertugas mendorong troli dan Raya yang mengambil bahan-bahan belanjaan. 

"Za kita ambil snack dulu ya" ucap Raya lalu dapat anggukan dari Reza, keduanya berjalan beriringan menuju lorong snack tangan raya dengan lincahnya mengambil satu persatu jajanan kesukaannya dan teman-temannya. Setalhanya keduanya lanjut kebagian kecap dan saus, roti, minuman, suki-suki dan terakhir daging segar. 

"Mau berapa kilo mba?" tanya pelayan disana.

"Hm.. 10 Kg mas" Jawab Raya setelah menimbang nimbang pikirannya jika bertanya dengan Reza sudah pasti jawaban pria itu kembali padanya. 

Setelah mendapat daging sapi dan ayam keduanya pun membawa troli berisi makanan dan minuman mereka ke kasir untuk segera dibayar. Setelah membayar keduanya keluar dari supermarket menuju ke parkiran.

"Eh Raya?" panggil seseorang wanita yang membuat langkah Raya dan Reza, wanita itu tak sendiri ia ditemani oleh seorang pria yang sepertinya kekasih wanita itu.

"Kamu Raya kan?" tanya wanita itu sekali lagi memastikan takut-takut ia salah orang. 

"MEI!! Lo Mei kan teman SMA gue!! Besti akrab akuu..?" Jelas raya dengan semangat membara

"Iya ini akuuu MEI" Ucap gadis itu dan kedua perempuan itu pun berpelukan penuh haru. Meninggalkan dua pria yang terlihat canggung dengan suasana. 

"Apa kabar Ray?" 

"Baik, baik banget!! Kamu apa kabar ehh tunggu kamu hamil?" dengan mata melotot penuh tanya bercampur bahagia Raya bertanya.

Teman Raya menjawab dengan anggukkan dan membuat keduanya kembali berpelukan.

"Iiih Selamat MEII!! aku turut bahagia!"

"Makasih Ray, kamu kapan ni nyusul?" goda Mei sambil menatap Reza lalu beralih ke Raya dan menyikut lengan raya dengan senyum jahilnya.

"Ihh ini bukan pacar aku Mei, kenali ini Reza teman aku. Aku sekarang lagi liburan bareng teman- teman aku bertujuh yang lainnya sekarang diVilla" jelas Raya lalu Mei dan Reza pun saling bersaliman. 

"Mei, teman akrab Raya" ucap wanita hamil itu

"Reza" jawab Reza.

"Oh TEMAN!!" sindir Mei dengan sengaja menekankan kata Teman.

"Oh iya ini kenalin suami aku, papa dari anak yang aku kandung namanya Fredi" lalu seperti yang tadi mereka juga kembali bersaiman.

"Raya

"Reza"

"Fredi"

Setelah saling mengenal Mei mengajak Raya untuk duduk sebentar di cafe mall untuk melepaskan kerinduan mereka setelah berpisah kurang lebih tujuh tahun. Dan Reza serta suami Mei ikut bersama mereka. 

Di cafe mereka duduk dengan posisi Raya berhadapan dengan Mei serta pasangan mereka duduk disamping mereka masing-masing.

Percakapan antara dua perempuan itu memakan waktu kurang lebih satu jam jika saja Raya tak mengingat Reza dan temannya divila mungkin gadis itu akan melanjutkan bincang-bincang deman teman karibnya itu. 

Kini Raya dan Reza sudah berada di dalam mobil seperti biasa Reza yang menyetir.

"Maaf ya Za tadi aku ngobrolnya lama, kamu pasti badmood ya?" Tanya Raya yang sekilas menatap wajah Reza yang duduk disampingnya. Pria itu yang tadinya sedang fokus menyetir mulai goyah dengan menatap wajah Raya disampingnya.

"Ngga papa Ray"

"Syukurlah, maaf banget ya Za"

"Hm"




10 Hari Mengejar Cinta PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang