Halo haloo
Aku datang lagi dengan bab baru yang sangat seru
Kita sudah hampir dekat di tengah cerita nih huhu ga sabar
tanpa basa basi lagi
Happy Reading
Cheysa melihat sekeliling untuk kesekian kalinya, setiap langkah yang dia lalui dengan hati hati bagai sedang diintai meski nyatanya tidak.
"Lo kenapa sih Chey?" tanya Sinta heran, gadis itu justru mengatupkan bibirnya dengan telunjuk di letakkan di depan. Sinta menatapnya aneh, tidak biasanya Cheysa bersikap seperti itu. Kalau dia memang sedang dalam masalah tidak mungkin sampai jalan mengendap endap.
"Arsan."
"Aaa," teriak Cheysa terperanjat kaget mendengar seseorang menyapa Arsan yang jauh dari mereka, dengan langkah cepat gadis itu bersembunyi di belakang Sinta yang masih kebingungan.
"Kenapa di panggil sih!"
"Bukan gue yang panggil kok," Sinta membalas pada Cheysa yang kesal.
Melihat gelagat Cheysa aneh Sinta mengangkat alisnya, matanya menyipit menyelidik.
"Lo ada apa sama Arsan."
Mata Cheysa membulat kembali terkejut mendengar nama Arsan di sebut, jantungnya berdetak luar biasanya dengan pipi yang merah padam, belum lagi lidahnya kelu dan tenggorokannya kering karena berteriak tadi.
"Arsan tau lo suka sama dia?"
"Enggaklah! Ya kali dia tau, jangan ngaco deh."
"Ya udah sih kalo emang enggak."
Sinta kembali melanjutkan langkahnya tapi tiba tiba Cheysa menghadang dengan berdiri di depan.
"Kalau dia emang tau menurut lo gimana? Dia pasti ilfeel kan sama gue? Dia pasti kesel dan gak mau liat gue lagi selamanya ya kan?" ucap Cheysa dengan sangat amat cepat belum lagi suaranya menuntut kepastian jawaban.
Hari ini terasa sangat panjang karena pengakuan tidak sengajanya pada Arsan, apapun yang terjadi Cheysa tidak mau bertemu dengan Arsan lagi karena malu. Rasanya hari ini dia seperti mati tertimbun rasa malu. Meski dalam hati kecilnya berkata kalau yang terjadi hari ini justru adalah hal yang bagus untuk mengetahui bagaimana perasaan Arsan pada Cheysa sekarang.
"Bener kan Sinta?!"
Sentakan Cheysa tiba tiba membuat Sinta tersadar dan menatap ke depan dengan mata terkejut, "kenapa lo gak coba tanya sama orangnya sekarang aja?"
"H-hah?" Sinta menarik badan Cheysa untuk berbalik melihat Arsan di sana. Dari pengelihatan Sinta, cowok itu ingin mengajak Cheysa bicara. Namun sayangnya sedetik setelah sahabatnya itu berbalik wujudnya sudah tidak ada alias gadis itu melarikan diri.
"Cheysa," gumam Sinta geram pada gadis itu.
Dia menatap Arsan dengan rasa bersalah apalagi cowok itu belum sempat mengucapkan kalimat apapun pada Cheysa.
"Sorry ya Arsan." Dalam hati Sinta mengutuk Cheysa bermacam macam karena membuat suasana canggung ini.
Arsan mengangguk sebelum namanya dipanggil oleh Maura yang datang menghampiri mereka, Sinta sedikit bersyukur karena telah menyingkirkan suasana yang canggung itu.
"Arsan ayok, hari ini kita harus pilih baju buat acara pertemuan." Gadis itu datang tiba tiba sambil menggandeng tangannya, semua itu tidak lepas dari perhatian Sinta yang menatap mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara gara Cinta ||END||
Teen Fiction"Lo mirip cicak tau gak?" Cheysa mendelik sinis menatap sahabatnya yang selalu mengomentari apapun yang dia lakukan, padahal saat ini dia hanya sedang memperhatikan pujaan hatinya berolahraga. Itulah Cheysa Lettasha, yang tak pernah bosan memandang...